Pengurus Brigade Penolong (BP) 13 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda) Jawa Timur masa bakti 2016 – 2020 dilantik Kakwarda Jatim Kak Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada pembukaan Rakerda Jatim di Rumah Makan Agis Gayungsari Surabaya, Kamis (23/3).
Gus Ipul, yang juga wakil Gubernur Jatim, meminta Brigade Penolong 13 menjadi ujung tombak Pramuka Jatim dalam aksi sosial masyarakat khususnya yang terkait dengan kebencanaan. “Brigade Penolong harus terlibat dalam penanganan bencana dan membantu masyarakat yang terkena bencana. Kita juga bisa aktif mengedukasi masyarakat untuk pencegahan bencana,” pesan Kakwarda Jatim Kak Saifullah Yusuf.
Diketuai oleh Kak Dian Harmuningsih, Brigade Penolong (BP) 13 Jawa Timur siap, sedia dan tangguh serta bermanfaat bagi masyarakat. “Sebagai bagian dari bidang Humas, Abdimas, dan Lingkungan Hidup, BP-13 Jatim siap menjadi wakil Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim dalam pengabdian masyarakat, tanggap darurat kebencanaan, dan segala hal yang menjadi kewajiban pramuka dalam bermasyarakat.
Pengabdian ini didukung dengan semangat penuh para punggawa BP 13 Jatim. Beberapa punggawa tersebut adalah Kak Wahyudi Sukarno sebagai wakil ketua, Kak Iwan Hernawan sebagai sekretaris, Kak Endang Sulistyawati sebagai ketua bidang operasional dan pendidikan. Punggawa lain seperti Kak Sahid bertindak sebagai ketua bidang administrasi dan logistik, Kak Mochamad Zamroni selaku ketua bidang humas dan usaha dana usaha.
Seusai pelantikan ini, BP 13 akan menggenjot beberapa program unggulan. Beberapa program yang akan dilaksanakan diantaranya penyusunan kurikulum pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan bagi anggota BP.
“Selama ini kurikulum pendidikan BP masih sangat bias, sehingga pada tahun ini pengurus BP-13 Jatim bertekad menggodok dan menelurkan kurikulum BP yang sempurna,” kata Kak Sulistyawati, ketua bidang operasional dan pendidikan.
Selain menyusun kurikulum, program pendukung penyusunan kurikulum adalah kegiatan TOT bagi instruktur pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan. BP 13 Jatim juga berinisiatif menggalang jaringan dana kemanusiaan di setiap daerah yang terdampak bencana.
“Selama ini dari Kwarda Jatim belum ada dana khusus untuk penanggulangan bencana. Maka digalanglah sumbangan dana sukarela untuk meringankan beban kebencanaan di masyarakat,” kata Kak Zamroni, ketua bidang humas dan usaha dana. Penanggung jawab kewilayahan di seluruh Jatim juga dibentuk pada kepengurusan ini. (soek413/ron)