Indeks Ultra Violet Matahari di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo menunjukkan very high atau sangat tinggi jelang siang itu, Senin (9/5). Namun, para peserta Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2017 Sidoarjo hari kedua itu tetap bersemangat melakukan pengecatan bangunan di kampung nelayan pesisir Sidoarjo itu.
Beragam cara dilakukan oleh para peserta menyiasati pengecatan di cuaca terik seperti itu. Ada yang memilih melakukan pengecatan di bagian rumah yang teduh. Ada yang memasang naungan tambahan seperti tikar. Ada yang memakai topi dan baju lengan panjang serta celana panjang. Ada juga yang lebih sering berteduh setelah beberapa saat melakukan pengecatan.
Tim peserta putri dari Gudep pangkalan SMA Dharma Wanita IV Taman, Sidoarjo dan tim peserta putra dari Gudep 02083 pangkalan SMKN 3 Buduran Sidoarjo memilih mengenakan topi, baju lengan panjang dan celana panjang. Tim peserta putra SMKN 3 Buduran memilih berada di bawah naungan, mengenakan topi dan menutup muka.
Oktavia Eka, Ajeng Rahmawati, Vhinnyshya Ganesh N, Ellysabeth Paulina D.S dan Arlita Ayu Fricila adalah tim peserta putri dari Gudep 14092 pangkalan SMA Dharwa Wanita. Mereka mengaku sudah terbiasa berkegiatan di daerah pegunungan yang dingin dan di lapangan yang panas.
Namun, ketika ditunjukkan oleh Andalan Daerah Kwarda Jatim urusan Lingkungan Hidup Kak Mochamad Zamroni bahwa indeks UV desa ini adalah “Sangat Tinggi”, mereka kaget. Mereka mengira bahwa indeks Ultra Violet tinggi hanya bisa disebabkan oleh banyaknya rumah kaca. “Kok bisa (indeks UV) tinggi? Padahal tidak ada rumah kaca di sini,” kata Ajeng Rahmawati.
Dijelaskan oleh Zamroni, bahwa indeks UV tinggi tidak disebabkan oleh banyaknya rumah kaca. “Tingginya indeks UV sering terjadi di daerah pesisir seperti Tambak Cemandi yang menjadi lokasi Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2017 zona terakhir ini. Umumnya karena penipisan lapisan ozon pada atmosfer bumi,” kata Zamroni.
Individu yang sering terpapar UV sangat tinggi bisa beresiko kesehatan. “Biasanya resikonya tidak langsung. Potensinya kesehatan yang terganggu paparan UV sangat tinggi adalah katarak dan kebutaan pada mata, kulit gosong dan kanker kulit, serta ketahanan tubuh yang menurun.
Untuk melindungi diri dari bahaya UV yang sangat tinggi, menurut Zamroni yang juga aktivis lingkungan hidup senior Tunas Hijau ini, adalah dengan mengenakan kacamata hitam, topi, baju lengan panjang dan celana panjang.
“Kita juga sebaiknya melindungi bagian tubuh yang tidak terlindungi dengan krim tabir surya atau sun block. Berada di bawah naungan juga sangat menghindarkan resiko bahaya ultra violet,” saran Zamroni yang menjadi anggota tim evaluasi Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2017 di Sidoarjo ini. (ron)
Keterangan foto utama: Tim peserta putri dari Gudep 14092 pangkalan SMA Dharwa Wanita wevie bersama keluarga pemilik rumah yang mereka cat