Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya didukung Hotel Mercure Grand Mirama akan menyelenggarakan aksi bersih-bersih pesisir. Pesisir yang menjadi lokasi bersih-bersih sampah ini adalah Pantai Jembatan Suramadu Surabaya. Aksi dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional ini akan diselenggarakan Sabtu, 24 Februari 2018 mulai pukul 06.30 WIB.
Sekolah-sekolah dan masyarakat Surabaya serta sekitarnya diajak untuk ikut serta dalam aksi Bersih-Bersih Pantai Jembatan Suramadu Surabaya ini. “Kondisi pantai ini sangat kotor dengan beragam jenis sampah non organik yang dihasilkan manusia dan bukan satwa,” kata Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni, yang juga andalan urusan lingkungan hidup Kwarda Jatim.
Aktivis Senior Tunas Hijau Satuman menjelaskan bahwa aksi bersih-bersih pantai Jembatan Suramadu Surabaya ini telah diawali oleh SDN Kedung Cowek I Surabaya dengan melibatkan sekitar 1500 orang siswa, guru dan keluarga siswa. Aksi SDN Kedung Cowek I telah dilaksanakan pada penghujung Surabaya Eco School 2017.
Pada Hari Lahan Basah Sedunia 2 Februari 2018, SDN Wonokusumo I Surabaya juga melakukan bersih-bersih pantai ini. “Dengan lebih banyak orang yang terlibat, tentunya akan membuat pantai ini menjadi lebih cepat bersih dan indah menyusul keindahan kawasan Pantai Kenjeran,” tutur Satuman yang juga koordinator Bersih-Bersih Pantai Jembatan Suramadu Surabaya ini.
Sekolah diajak untuk mengikutsertakan sebanyak mungkin warga sekolahnya. “Setiap peserta diminta membekali diri dengan minuman, snack dan konsumsi dengan wadah yang bisa digunakan berulang kali. Peserta dilarang meninggalkan sampah baru di lokasi. Sekolah bahkan ditantang untuk tidak menghasilkan sampah non organik pada aksi ini,” pesan Satuman.
Zamroni menambahkan bahwa aksi yang akan dilakukan di pantai ini bukanlah aksi yang akan sia-sia. Dia mengisahkan bahwa Pantai Kenjeran Surabaya dulunya amat sangat kotor dengan sampah pada saat memulai aksi bersih-bersih tahun 1999.
“Pada aksi Bersih-Bersih Pantai Kenjeran 2011 dalam rangkaian Surabaya Eco School 2011 bahkan menghasilkan sampah sebanyak puluhan truk. Tapi, pantai itu kini menjelma menjadi pantai sangat indah dan layak dibanggakan setelah aksi itu digelar berulang-ulang dan kepedulian tinggi Pemerintah Kota Surabaya pada lingkungan hidup,” tambah Zamroni.
“Puluhan ribu masyarakat Amerika Serikat yang hanya menyuarakan kepedulian lingkungan hidup tanpa aksi nyata pada 1970-an saja bisa menjadi momentum dimulainya gerakan pelestarian lingkungan hidup era modern melalui peringatan Hari Bumi, kok. Kampanye dan aksi nyata bersih-bersih pantai tentunya bisa sangat berdampak positif,” tambah Aktivis Senior Tunas Hijau Bram Azzaino. (ron)