30 orang Pramuka Penegak, Pramuka Pandega dan Pembina Pramuka mendapat kesempatan mengikuti Workshop Pramuka Jurnalis Kwarda Jatim pada Rabu, 2 Mei 2018 di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya. Workshop dalam rangka Hari Pendidikan Nasional ini diselenggarakan oleh Hotel Mercure Grand Mirama, Tunas Hijau dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jatim.
Workshop ini gratis atau tidak berbayar. Peserta akan mendapatkan snack dan makan siang ala hotel bintang 4 Group Accor yang berlokasi di Jalan Raya Darmo Surabaya ini. Peserta juga akan mendapatkan piagam peserta. Namun, ada seleksi yang harus dilalui oleh kandidat peserta untuk bisa menjadi peserta Workshop Jurnalis Kwarda Jatim ini.
Syarat tersebut adalah membuat artikel mengenai aksi individu yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Artikel juga bisa mengenai aksi gugusdepan yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Aksi yang dimaksud bisa bertema pengolahan sampah, termasuk juga upaya meminimalkan sampah plastik dengan selalu membawa tumbler atau botol minum yang bisa digunakan berulang kali. Aksi yang dimaksud juga bisa bertema penghematan energi, penanaman pohon, dan/atau tema lingkungan hidup yang lainnya. Tema lingkungan hidup ini dipilih sekaligus sebagai upaya merealisasikan Gudep Jatim ramah lingkungan.
Artikel diunggah melalui kolom artikel ini. Artikel sedikitnya terdiri dari 4 paragraf. Selanjutnya, seluruh artikel yang masuk akan diseleksi. Sertakan nama lengkap, gudep/pangkalan dan nomor WA pada akhir artikel. Penulis 30 artikel terbaik akan dinyatakan lolos menjadi peserta Workshop Jurnalis Kwarda Jatim ini melalui pengumuman lebih lanjut.
Pada workshop yang akan digelar mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB ini, peserta akan belajar mengenai jurnalisme secara teori dan praktek. Peserta juga juga akan diajak menjadi Pramuka Jurnalis Kwarda Jatim yang handal bagia setiap kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di Jawa Timur. (roni)
Bersih Pantai dan Tanam Tunas Kelapa
BANYUWANGI, Kwarcab Banyuwangi — Minggu (25/03/2018), Dewan Ambalan Tawang Alun — Sayuwiwit Gugusdepan yang berpangkalan di SMK Negeri 1 Banyuwangi berkerja sama dengan Pengelola Pantai Cacalan mengadakan acara Sea Scouting di Pantai Cacalan, Banyuwangi. Ada 2 acara yaitu bersih-bersih sepanjang Pantai Cacalan dan Penanaman Tunas Kelapa.
Peserta meliputi Dewan Ambalan, Laskar Hijau, dan UKS yang berjumlah 33 orang terdiri 23 putri dan 10 putra serta dibantu oleh pengelola pihak destinasi. Setiap peserta dibebankan uang lima ribu yang digunakan untuk membeli bibit dan pembuatan alat tulis.
“Tujuan Sea Scouting adalah melanjutkan agenda Dasadarma pertama (Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) yang diadakan di sekolah, sekarang kita mengadakan yang kedua (Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia) yaitu di Pantai Cacalan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat peduli adanya sampah dan menciptakan lingkungan pantai dan laut bersih. Saya memilih bibit kelapa karena sesuai dengan simbol seorang Pramuka,” Ucap Nurma Maisaroh selaku Pradana Putri Dewan Ambalan SMKN 1 Banyuwangi.
“Semoga Pantai Cacalan tetap bersih dan pengunjungnya juga sadar terhadap kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tambah Nurma.
Menurut Pembina Gugusdepan SMK Negeri 1 Banyuwangi, Susianto mengungkapkan bahwa dia sangat bangga dengan kegiatan ini karena menumbuhkan karakter mereka sebagai seorang Pramuka dalam menjaga kelestarian, kebersihan linkungan dan kesehatan.
“Melalui kegiatan ini mereka bisa mengamalkan apa yang dipelajari. Saya mengharapkan kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin atau berlanjut dengan kegiatan yang seru dan positif,” tutup Susianto.
Penulis : M. Choirul Huda
Pangkalan : STIKES Banyuwangi
No Wa : 083827881122
NAMA : EKO RUDIANTO
GUGUS DEPAN : PATIUNUS – PUTRI CAMPA
PANGKALAN : MAN 1 MALANG
Artikel tentang upaya yang sudah dan sedang berlangsung oleh gugusdepan guna melestarikan lingkungan hidup
HIDDEN PEARLS
Sebuah bangunan yang sedikit tua dan kecil, yang terletak cukup jauh dari pusat kota, dan tertutup oleh dua bangunan disampingnya. Namun siapa sangka, tempat yang tak seluas pusat perbelanjaan ini mampu mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan berakhlakul karimah. Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang, itulah sebutan dari bangunan tersebut. Meski dari seberang jalan yang terlihat hanya gapuranya saja, namun banyak permata yang tersimpan didalamnya. Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang, tempat dimana semua anak berhak mendapatkan pendidikan, baik pendidikan umum maupun agama dan merupakan salah satu tempat pendidikan yang mendapat predikat “adiwiyata”, karena lingkungan yang bersih, sehat, hijau, nan asri. Madrasah ini letaknya sangat strategis karena dekat dengan keramaian yaitu 3km untuk samapai ke kantor kecamatan, disamping itu jalar transportasi menuju ke madrasah sangatlah mudah karena ada transportasi umum yang memfasilitasinya. Madrasah ini tergolong madrasah yang maju karena masyarakat umum tingkat kabupaten/kota sudah mengakui keberadaannya.
Sedikit bercerita tentang perjalanan dari madrasah ini, sejarah yang mampu mencetak nama madrasah menjadi lebih harum. Pada sekitar era 80-an jumlah Madrasah Aliyah Negeri masih sangat terbatas di Kabupaten Malang, saat itu hanya ada satu yaitu MAN Malang II yang ada di Batu. Pada akhirnya muncul sebuah permohonan untuk membuka cabang, meski tak semudah membalikkan telapak tangan karena pada saat itu rekomendasi dari BAPPENAS dan Menpan sulit untuk diperoleh. Namun, tanpa disangka animo masyarakat yang sangat besar mampu membuat Departemen Agama untuk merespon pertimbangan tersebut, dan mengambil kebijakan untuk setiap MAN dan MTs agar membuka cabang. Sehingga turunlah SK dari Direktorat untuk dibuka MAN Malang II cabang Banjarejo Gondanglegi.
Sebelum madrasah ini berdiri di putatlor madrasah ini bertempat didaerah banjarejo yang kemudian berpindah ke gondanglegi ini dengan penuh antusias dan banyak sekali tahapannya. pada awalnya madrasah yang berdiri di banjarejo ini berkembang dengan adanya siwa yang terdiri dari 2 kelas yang mayoritas terdiri dari siswa babus salam,lambat laun babus salam memiliki pemikiran bahwa babus salam ingin memiliki lembaga yang lengkap yakni jenjang SMA,disamping itu MAN juga memiliki pemikiran untuk membuat negeri madrasah ini,tetapi syarat untuk negeri adalah tanah gedung adalah milik sendiri namun saat itu tanah gedung al qolam (sekarang IAI AL QOLAM),akhirnya babus salam berhasil mendirikan yang kemudian berpengaruh ke jumlah siswa MAN fiilial. Peristiwa kemunduran inilah yang melatarbelakangi madrasah ini berpindah ke putatlor atas jasa keluarga Abdul Hamid yang mewaqafkan tanahnya untuk dibangun lembaga pendidikan. Inilah sedikit ulasan tentang sejarah berdirinya MAN Gondanglegi yang sekarang dikenal menjadi MAN 1 Malang.
Upaya demi upaya dalam memajukan dan menjadikan madrasah ini sebagai madrasah yang dinamis terus dilakukan dengan selalu berkonsisten dalam menjalan visi dan misinya diantaranya yaitu VISI MAN 1 Malang: Religius, Cerdas, Terampil, Berprestasi, dan Berwawasan lingkungan,dan demi mewujudkan visi tersebut madrasah memiliki misi yaitu Menanamkan aqidah islam yang kuat melalui pembiasaan kegiatan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Melaksanakan pembelajaran melalui integrasi keilmuan dan interkoneksi antar mata pelajaran.Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan secara disiplin dan efektif guna mencapai prestasi akademik.Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang berorientasi pada peningkatan prestasi dan pelatihan ketrampilan. Memberi bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan atau berwirausaha. Meningkatkan kerja sama dengan perguruan tinggi dan masyarakat. Meningkatkan hubungan interaktif secara berkesinambungan dengan stakeholder. Melestarikan fungsi lingkungan, mencegah pencemaran, dan kerusakan lingkungan
MAN 1 Malang ini memiliki program khusus yang dapat mengantarkan madrasah ini semakin dinamis. Diantaranya yaitu program adiwiyata program berbasis pencinta lingkungan alam ini telah diterapkan madrasah diharapkan dengan diadakannya program ini siswa siswi madrasah nyaman karena kesejukan lingkungannya. Disamping itu madrasah juga menerapkan program full day school, program ini bertujuan untuk mengefektifkan waktu mengingat madrasah memiliki program studi yang banyak di bandingkan SMA . Di bidang akademik pun madrasah memiliki program yakni program kelas oliympiade. Kelas ini dibina secara khusus demi menyiapakan siswa atau siswi madrasah yang akan didelegasikan untuk mewakili madrasah dalam mengikuti berbagai kompetisi. Pada intinya semua program khusus yang dijalankan MAN 1 Malang ini bertujuan agar madrasah semakin dinamis, bersinergi dan mencetak generasi muda yang berdaya saing tinggi.
Perkembangan prestasi yang dicapai oleh madrasah tidak terbilang mudah, butuh perjuangan yang ekstra baik dari tenaga pendidik, non pendidik maupun dari siswanya. Sehingga tercapailah madrasah yang unggul dan berprestasi. Selain itu berbagai upaya lain yang dilakukan madrasah dari segi ketertiban siswa, program pendukung, fasilitas yang memadai sampai pendidikan karakter yang dilakukan oleh pihak yang berkepentingan seperti pelatihan oleh koramil bahkan sampai TNI yang dilakukan madrasah demi melakukan pendidikan karakter yang siap menyiapkan generasi muda pada estafet kepemimpinan nanti.
Tempat pendidikan selalu mendapat peringkat dari masyarakat yang ingin memilih dimana mereka harus mengenyam pendidikan. Madrasah ini mungkin tak memiliki fasilitas mewah yang bisa dilihat orang, namun tempat ini memiliki segudang prestasi yang patut dibanggakan. Meski tak terbilang mewah, namun fasilitas disini cukup lengkap dan memadai. Gedung tempat kami belajar memang tidak mewah dan ber AC seperti gedung-gedung tinggi yang berada di Ibu Kota, namun bangku, kursi, dan papan tulis yang sederhana mampu membuat kami kaya akan ilmu pengetahuan. Serta jasa dari Bapak/ Ibu Guru yang luar biasa, yang tak kenal lelah untuk menyirami kita dengan ilmu.
nama: Eko Rudianto
Pangkalan: MAN 1 Malang
WA : +6283108501558
“Every Month Green and Clean with BPPT Al-Fattah Rover Scout”
bakti sosial dengan prinsip “cinta alam dan kasih sayang sesama manusia” yang diikuti oleh seluruh anggota pramuka gugus depan sma unggulan bppt al-fattah, siman-sekaran-lamongan pada hari selasa (24/04) berjalan dengan lancar dan disambut dengan penuh rasa bahagia oleh warga siman serta didukung penuh oleh pemerintah desa siman yang selalu terbuka dengan kegiatan yang mempunyai manfaat bagi para pramuka dan seluruh warga siman khususnya.
bhakti sosial ini merupakan program bulanan dari dewan penegak sma unggulan bppt al fattah yang alhamdulillah baru terealisasikan pada hari selasa kemaren. kegiatan ini melibatkan seluruh anggota pramuka yang tujuannya membentuk para praja muda karana yang memiliki rasa simpati kepada lingkungannya serta simpati kepada sesama manusia, selain itu mereka juga dilatih agar dapat bermanfaat kepada sesama manusia.
kegiatan ini banyak menuai tanggapan baik dari masyarakat, salah satunya adalah bapak kholid,”saya sangat setuju dengan kegiatan anak muda yang kayak gini, mengapa demikian? karena dengan kegiatan yang begini ini para pemuda dapat terlatih mental sosialnya dan rasa simpatinya terhadap lingkungan”. pemerintah desa siman juga sangat berterimakasih atas bantuannya untuk mewujudkan desa yang rindang.
sampai saat ini para dewan penegak sma unggulan bppt al fattah terus merumuskan kegiatan yang agar nantinya para anggota pramuka sma unggulan bppt al fattah tidak hanya bhakti sosial tetapi juga dapat menunjang terhadap cita-cita seluruh para anggota pramuka dalam mewujudkannya, entah dikemas dalam sistem perlombaan atau dengan sistem sistem yang seru lainnya.
nama: Ahmad Nidhomul Haq
pangkalan: SMA Unggulan BPPT Al-Fattah
wa: 081216463500
min, pemberitahuannya lewat apa??
Cegah Banjir, Ambalan SMAN 1 Banyuwangi Gali 100 Lubang BIOPORI
Banyuwangi, kwarcab Banyuwangi — Gugus Depan yang berpangkalan di SMA Negeri 1 Tegaldlimo pada hari minggu (31/12/2017) melaksanakan kegiatan pembuatan Biopori atau lubang penyerapan air. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dan menanggulangi banjir.
kegiatan ini di ikuti oleh 50 penegak yang menjadi pengurus Dewan Ambalan dan Calon Dewan Ambalan SMAN 1 Tegaldlimo.
“kegiatan ini cukup seru kami dapat mengenal alam dan merawatnya, walaupun sangat melelahkan” ujar Ipung, Prada SMA Negeri 1 Tegaldlimo saat di temui Tim Media Kwarcab Banyuwangi.
Pembuatan Biopori dimulai pada pukul 08:00 WIB dan selesai pada pukul 13:00 WIB, dalam jangka waktu 5 jam telah dibuat kurang lebih 100 lubang Biopori.
Penulis; Angelo Gladicho
Pangkalan; SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi
No WA; 087849050640
BANYUWANGI, Kwarcab Banyuwangi — Bertempat di Lapangan Perkebunan Kalibendo, Glagah, Banyuwangi, Gugusdepan yang berpangkalan di SMA Negeri 1 Banyuwangi mengadakan Kemah Akbar 2018.
Peserta perkemahan adakan kegiatan peduli lingkungan dan sesama manusia. Kegiatan bakti sosial ini sasarannya kepada siswa-siswi SD Negeri 1 Kampung Anyar yang kurang mampu, dan untuk hari minggunya (8/4/2018), sasaran baksos yaitu masyarakat, dengan pembagian sembako, dan juga penanaman pohon.
“Untuk hari ini kita melakukan bakti sosial di SD Negeri 1 Kampung Anyar dengan memberikan bingkisan kepada siswa-siswi yang kurang mampu. Isi bingkisan yaitu peralatan sekolah. Untuk besok, kegiatan bakti sosialnya kepada masyarakat setempat dengan membagikan sembako, berupa beras.
Kemudian kami juga sudah menjalin kerjasama dengan Perkebunan Kalibendo bahwa kami nanti akan menanam pohon. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa sosial kepada para peserta perkemahan dan kami juga ingin membantu masyarakat sekitar,” papar Meita, Pembina Pramuka SMA Negeri 1 Banyuwangi saat ditemui Lensa Karana Kwarcab Banyuwangi, Sabtu (7/4/2018).
Meita mengaku, kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota pramuka dari SMA-SMA di Banyuwangi.
“Sebenarnya undangan khusus kita itu cuma 5 sekolah, yaitu sekolah-sekolah yang ada di sekitar kita saja. Tetapi karena anak-anak ada jiwa korsa, maka dari sekolah-sekolah yang jauhpun datang. Salah satu contohnya yaitu dari SMA Rogojampi. Harapan saya semoga penegak dari SMA Negeri 1 Banyuwangi dapat bergaul dengan teman-teman dari gudep-gudep lainnya,” kata Meita.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota Pramuka Kelas 3 SMA Negeri 1 Banyuwangi. “Saya berharap semoga kegiatan Pramuka di SMAN 1 Banyuwangi bisa lebih maju dan sukses selalu,” ungkap Rizky, pengurus Dewan Ambalan terdahulu.
Selain bakti sosial, kegiatan kemah akbar juga diwarnai dengan kegiatan yang menarik. Salah satunya jungle track yang dilaksanakan di sekitar bumi perkemahan. Dalam kegiatan itu para peserta berjalan menyusuri hutan. Terdapat beberapa pos, di setiap pos memiliki rintangan, jika peserta bisa melewati rintangan tersebut maka akan diperbolehkan untuk melanjutkan ke pos berikutnya.
“Untuk kegiatan jungle track, Alhamdullilah berjalan lancar dan tidak ada kendala. Semua peserta saya lihat sangat antusias,” ujar Rafly, Seksi Acara Perkemahan.
Abdi, salah peserta perkemahan mengatakan, “Ini merupakan kegiatan perkemahan pertama saya, dan saya sangat senang mengikuti kegiatan ini bersama teman-teman selama 3 hari full. Apalagi, kegiatan ini juga diisi dengan permainan yang sangat seru. Kakak-kakaknya sangat ramah, membuat kegiatan ini semakin nyaman. Walaupun capek, tapi saya sangat menikmati kegiatan ini”.
Penulis: Dio Januarti Rafika
Pangkalan: SMAN 1 Tegaldlimo
“Kemah Akbar Pramuka SMAN 1 Banyuwangi 2018 ‘Curi Hati’ Masyarakat dengan Bakti Sosial dan Penghijauan”
*Wujud dari dharma ke Dua, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia*
#HumasKwarcab
#Lensakarana
#PramukaBanyuwangi
https://www.kompasiana.com/kwarcabbanyuwangi/5acc27c0cbe5233a4b001262/kemah-akbar-pramuka-sman-1-banyuwangi-2018-curi-hati-masyarakat-dengan-bakti-sosial-dan-penghijauan
Nama. : Destyan Nico P
Pangkalan : Man 3 Banyuwangi
No WA. : 083192188016
BANYUWANGI, Kwarcab Banyuwangi — Bertempat di Lapangan Perkebunan Kalibendo, Glagah, Banyuwangi, Gugusdepan yang berpangkalan di SMA Negeri 1 Banyuwangi mengadakan Kemah Akbar 2018.
Peserta perkemahan adakan kegiatan peduli lingkungan dan sesama manusia. Kegiatan bakti sosial ini sasarannya kepada siswa-siswi SD Negeri 1 Kampung Anyar yang kurang mampu, dan untuk hari minggunya (8/4/2018), sasaran baksos yaitu masyarakat, dengan pembagian sembako, dan juga penanaman pohon.
“Untuk hari ini kita melakukan bakti sosial di SD Negeri 1 Kampung Anyar dengan memberikan bingkisan kepada siswa-siswi yang kurang mampu. Isi bingkisan yaitu peralatan sekolah. Untuk besok, kegiatan bakti sosialnya kepada masyarakat setempat dengan membagikan sembako, berupa beras.
Kemudian kami juga sudah menjalin kerjasama dengan Perkebunan Kalibendo bahwa kami nanti akan menanam pohon. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa sosial kepada para peserta perkemahan dan kami juga ingin membantu masyarakat sekitar,” papar Meita, Pembina Pramuka SMA Negeri 1 Banyuwangi saat ditemui Lensa Karana Kwarcab Banyuwangi, Sabtu (7/4/2018).
Meita mengaku, kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota pramuka dari SMA-SMA di Banyuwangi.
“Sebenarnya undangan khusus kita itu cuma 5 sekolah, yaitu sekolah-sekolah yang ada di sekitar kita saja. Tetapi karena anak-anak ada jiwa korsa, maka dari sekolah-sekolah yang jauhpun datang. Salah satu contohnya yaitu dari SMA Rogojampi. Harapan saya semoga penegak dari SMA Negeri 1 Banyuwangi dapat bergaul dengan teman-teman dari gudep-gudep lainnya,” kata Meita.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota Pramuka Kelas 3 SMA Negeri 1 Banyuwangi. “Saya berharap semoga kegiatan Pramuka di SMAN 1 Banyuwangi bisa lebih maju dan sukses selalu,” ungkap Rizky, pengurus Dewan Ambalan terdahulu.
Selain bakti sosial, kegiatan kemah akbar juga diwarnai dengan kegiatan yang menarik. Salah satunya jungle track yang dilaksanakan di sekitar bumi perkemahan. Dalam kegiatan itu para peserta berjalan menyusuri hutan. Terdapat beberapa pos, di setiap pos memiliki rintangan, jika peserta bisa melewati rintangan tersebut maka akan diperbolehkan untuk melanjutkan ke pos berikutnya.
“Untuk kegiatan jungle track, Alhamdullilah berjalan lancar dan tidak ada kendala. Semua peserta saya lihat sangat antusias,” ujar Rafly, Seksi Acara Perkemahan.
Abdi, salah peserta perkemahan mengatakan, “Ini merupakan kegiatan perkemahan pertama saya, dan saya sangat senang mengikuti kegiatan ini bersama teman-teman selama 3 hari full. Apalagi, kegiatan ini juga diisi dengan permainan yang sangat seru. Kakak-kakaknya sangat ramah, membuat kegiatan ini semakin nyaman. Walaupun capek, tapi saya sangat menikmati kegiatan ini”.
Panulis : Dio Jamuarti Rafika
Pangkalan : SMAN 1 Tegaldlimo
No wa : 085895766430
“Kemah Akbar Pramuka SMAN 1 Banyuwangi 2018 ‘Curi Hati’ Masyarakat dengan Bakti Sosial dan Penghijauan”
*Wujud dari dharma ke Dua, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia*
#HumasKwarcab
#Lensakarana
#PramukaBanyuwangi
https://www.kompasiana.com/kwarcabbanyuwangi/5acc27c0cbe5233a4b001262/kemah-akbar-pramuka-sman-1-banyuwangi-2018-curi-hati-masyarakat-dengan-bakti-sosial-dan-penghijauan
Nama. : Destyan Nico P
Pangkalan : Man 3 Banyuwangi
No WA. : 083192188016
Pelestarian lingkungan dimulai sejak dini
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan memiliki fungsi yang sangat besar bagi kehidupan manusia, sumber daya dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kita harus pintar untuk memanfaatkan lingkungan, lingkungan hidup juga berfungsi sebagai penyerap gas karbondioksida (CO2) dan penghasil oksigen (O2), Hutan memiliki peran sebagai tempat hidup berbagai macam hewan & tumbuhan untuk berlindung dan mencari makan. Selain binatang & tumbuhan bagi hutan yang ruag lingkupnya cukup besar sering terdapat berbagai macam sumber daya alam hayati & non hayati
Dari beberapa fungsi hutan & lingkungan yang telah dipaparkan di atas, tentunya hal yang paling esensial bagi kelangsungan hidup kita adalah fungsi hutan sebagai penghasil oksigen (O2) dan penyerap gas karbondioksida serta sebagai pencegahan kurangnya SDA. Rusaknya ekosistem dapat mengakibatkan hilangnya fungsi-fungsi di tersebut. Bayangkan jika hutan rusak, tak ada lagi sesuatu yang mampu menghasilkan oksigen (O2) untuk kita bernapas, tidak adalagi sesuatu yang dapat menyerap gas (CO2) yang merupakan gas racun dab berbahaya bagi tubuh manusia, serta tak ada lagi suatu pertahanan kokoh yang mampu menghasilkan manfaat bagi makhluk hidup
Saat ini keadaan hutan di Indonesia begitu memperihatinkan. Sebagian besar rusak dan diantaranya habis akibat aktivitas penebangan dan lain-lain. Hal ini tentu akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan hidup kita.
pentingnya hutan bagi kelangsungan lingkungan hidup kita, perlu adanya solusi untuk penanggulangan masalah yang selama ini terjadi pada hutan. Solusi yang dapat kita lakukan diantaranya yakni ;perlu adanya lahan konservasi terhadap hutan dalam rangka penjagaan dan pelestarian hutan agar fungsi-fungsi ekosistem dapat dioptimalkan sebaik mungkin. melakukan reboisasi atau penanaman kembali terhadap hutan yang telah rusak. Dalam hal ini perlu adanya keterlibatan antara pemerintah dan warga secara teknis dalam pelaksanaan reboisasi. Perlu adanya manajemen tata ruang yang baik terhadap wilayah berhutan, sehingga dapat berpotensi ekonomis dalam hal pariwisata. Provit yang diperoleh dari wisata alam ini dapat digunakan untuk keterbutuhan pelestarian lingkungan. perlu adanya penyuluhan dalam rangka memahamkan masyarakat terhadap pentingnya kelestarian hutan bagi lingkungan hidup. Sanksi hukum yang tegas terhadap siapapun yang merusak kelestarian hutan & lingkungan hidup
Kelestarian lingkungan hidup amatlah penting bagi kita. Menjaga hutan & lingkungan merupakan bagian dari tindakan nyata atas kepedulian kita terhadap lestarinya alam dan kehidupan. Mulai dari diri sendiri, marilah jaga lingkungan demi hidup dan kehidupan.
Penulis: ageng putra pratama
Pangkalan: SMPN 2 SEDATI
No: 083870405554
TERAPKAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DI MANA SAJA, KAPAN SAJA
Pasti tidak asing lagi, dengan kata Zero Waste. Zero Waste merupakan arti dari Nol Sampah yang bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah, seperti mengurangi kemasan sekali pakai contoh kemasan plastik, botol sekali pakai, mika dan lain lain. Bisa dikurangi dengan cara mengunakan tempat minum yang bisa digunakan terus-menerus dan menggunakan tas kain saat berbelanja di mall, pasar tradisional, minimarket sehingga kemasan plastik bisa terkurangi.
Nama saya Gerald Reyhan Gunswantana saya dari SMPN 40 Surabaya Saya sebagai Ketua tim kader lingkungan hidup Si Cilung Spenforty SMPN 40 juga harus menerapkan di rumah dan di mana saja. Setiap hari saya selalu membawa bekal dengan wadah/tempat minum yang bisa digunakan berulang kali. Jika saya ingin membeli minuman di luar saya akan memakai gelas yang bisa berulang kali dipakai. Alhamdulilah banyak pedagang makanan atau minuman yang menyediakan gelas dan piring. “Dengan menggunakan piring untung saya akan lebih banyak karena saya tidak menggunakan kantong plastik.” ujar pedagang siomay. Sebaliknya juga dengan pedagang es, mereka lebih memilih menggunakan gelas yang bisa digunakan berulang kali karena menurut mereka untung yang didapat sedikit tertambah dengan menggunakan gelas yang bisa berulang kali dipakai.
Pelestarian lingkungan yang telah saya lakukan adalah menanam tanaman produktif seperti (terong, kurma, cabai) lahan kosong di rumah saya tidak banyak bahkan hampir tidak ada. Ayah saya menyiasati dengan cara menanam dengan sistim pot sehingga tidak membutuhkan media tanah yang luas. Awal dari ingin menanam tanaman sayur-sayuran dari kakek saya yang hampir setiap hari tidak pernah membeli sayur di pasar, langsung petik dari pohonnya. Menanam tanaman sayur-sayuran gampang-gampang susah, mudahnya saat menanam, dan sulitnya saat terkena hama. Jika terkena hama saya tidak menyemprotnya menggunakan pestisida melainkan menggunakan jus bawang putih terbukti ampuh setelah di semprot menggunakan jus bawang putih, hama-hama pun langsung pergi dan juga ramah lingkungan karena tidak menimbulkan efek negatif bagi tanaman maupun yang mengkonsumsinya.
Sejak kecil saya selalu diajari orang tua saya untuk membuang sampah pada tempatnya jika tidak akan kena hukum jewer telinga. Hal itu dilakukan oleh orang tua saya agar menjaga lingkungan agar tetap bersih. Ajaran orang tua saya terbawa sampai kapan pun, jika saya akan membuang sampah saya akan mencari tempat sampah jika tidak ada maka saya akan bawa sampah tersebut sampai menemukan tempat sampah. Sekian dari saya semoga apa yang saya perbuat bisa memotivasi pembaca agar melestarikan lingkungan dan juga mewujudkan Indonesia bebas sampah 2020.
(Gerald R. – SMPN 40)
Nama:Gerald Reyhan Gunswantana
Pangkalan: SMPN 40 Surabaya
Gudep 15.2111-152112
No WA: 082119671804
Gugus Depan Tanpa Plastik
Sebagai manusia modern, rasanya sulit sekali untuk terlepas dari segala sesuatu yang berbahan plastik. Secara sadar ataupun tidak, plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Meskipun akhir-akhir ini banyak cara dilakukan oleh pemerintah maupun LSM demi mengurangi ataupun untuk menghentikan produksi plastik ini, tampaknya hasilnya belum maksimal. Kurangnya aksi nyata dari aparat pemerintah, membuat masyarakat kita yang masih terbiasa menggunakan plastik, cukup kesulitan untuk menggantinya dengan alternatif lain.
Namun hal ini tidak berlaku bagi para Pramuka Gugus Depan 01.53-01.54 pangkalan SMA Negeri 3 Bangkalan. Sejak dinobatkan sebagai sekolah Adiwiyata, pihak sekolah mewajibkan para siswa untuk membawa tumbler. Tujuannya tentu saja untuk mengurangi konsumsi sampah plastik di lingkungan sekolah, serta memberikan edukasi pada siswa mengenai bahayanya penggunaan plastik.
Selain itu, pihak sekolah juga bekerjasama dengan para penjual di kantin mengenai penggunaan plastik. Mereka meminta para penjual untuk tidak lagi menggunakan bungkusan berbahan plastik dan menggantinya dengan alternatif lain yang ramah lingkungan, seperti daun pisang. Sejauh ini, hal tersebut berhasil menekan penggunaan plastik di SMA Negeri 3 Bangkalan, bahkan tong sampah yang bisanya setiap hari penuh dengan bungkusan sampah plastik, kini berkurang sepenuhnya hingga yang tersisa hanyalah sampah-sampah organik, seperti dedaunan dan ranting pepohonan.
Program Bank sampah yang sejak dulu diadakan untuk mengurangi sampah-sampah di lingkungan sekolah, biasanya setiap hari selalu mendapatkan kiriman sampah beragam jenis, seperti sampah plastik, dedaunan dan kertas. Kini, setelah program pengurangan sampah plastik digalakkan, jumlah kiriman sampah plastik pada Bank sampah adalah nol. Hal ini menunjukkan betapa suksesnya gerakan sekolah tanpa plastik ini serta tingginya kesadaran siswa akan bahaya yang ditimbulkan oleh plastik ini.
Demi memertahankan tingkat kepedulian tersebut, sekolah kemudian bekerjasama dengan Tunas Hijau dan Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Timur mengenai aksi Gugus Depan Ramah Lingkungan. Mereka memberikan sosialisasi kepada para Pramuka SMA Negeri 3 Bangkalan dan beberapa sekolah lain tentang cara mengurangi penggunaan plastik di lingkungan sekitar kita. Seperti, menghindari penggunaan plastik saat berkemah serta selalu membawa tumbler saat bepergian. Harapannya tentu saja untuk menjaga lingkungan kita dari bahaya segala sesuatu yang berbahan plastik.
Biodata:
Nama : Zahrotul Auliya
Pangkalan : SMA Negeri 3 Bangkalan
No. WA : 085731207488
Kesadaran: Kunci Utama Selamatkan Bumi
Oleh: Yudha Kretiyanto
Sebagai umat manusia yang hidup di bumi, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga kelestarian bumi. Baru saja kita memperingati hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April. Peringatan tersebut bisa kita jadikan momentum yang tepat untuk merenung tentang keberlangsungan hidup umat manusia di masa mendatang. Jika dibiarkan terus menerus, tidak menutup kemungkinan kerusakan bumi semakin parah dan berdampak pada punahnya kehidupan manusia. Sudah banyak bukti nyata yang bisa kita saksikan sebagai dampak dari kerusakan bumi. Udan salah mangsa (hujan salah musim) merupakan bukti konkret yang bisa kita rasakan. Jika jaman dulu petani bisa memprediksi perubahan musim dengan tanda-tanda alam, di era milenial seperti ini sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan semakin lama semakin menurun. Masyarakat berlomba-lomba untuk mengukir prestasi yaitu membuat gunung sampah. Masyarakat tidak pernah sadar dampak yang mereka dapatkan. Ketika terjadi bencana alam –banjir— masyarakat hanya bisa menyalahkan pemerintah yang tidak becus dalam menanggulangi bencana tahuna tersebut. Hawa nafsu telah menguasai akal pikiran mereka. Mereka tidak bisa menggunakan akal sehat mereka untuk berpikir tentang adanya prinsip kausalitas. Mereka lupa bahwa prinsip Jawa mengatakan, “Sapa kang nandur bakal ngunduh.” Jika saat ini kita menanam kebaikan maka kita akan menuai kebaikan juga. Begitu pula sebaliknya, jika kita menanam keburukan maka keburukanlah yang kita dapatkan.
Bicara tentang sampah plastik, bisa kita ibaratkan seperti angka delapan, tidak ada ujungnya. Belum ada tindakan yang efektif yang bisa mengurangi sampah plastik di Indonesia. Ditambah lagi pemerintah China melarang impor sampah termasuk sampah plastik dan kertas. (kompas.com) Mau tidak mau pemerintah harus memikirkan cara alternatif untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di Indonesia. Langkah pemerintah akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik. Mengurangi jumlah sampah bukan saja tugas pemerintah, tetapi juga menjadi pekerjaan rumah kita bersama.
Tidak hanya itu saja, alih fungsi hutan juga menjadi pekerjaan rumah besar negara Indonesia. Jika menarik garis waktu ke belakang, tentu saja kita masih ingat peristiwa pembakaran hutan di Riau yang terjadi pada tahun 2016. Ada sebuah pernyataan seorang “hakim” yang sangat menghebohkan, yaitu bakar hutan itu tidak merusak lingkungan karena masih bisa ditanami lagi. (bbc.com) Pernyataan itu tidak pantas diungkapkan oleh seorang yang berpendidikan tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa hukum di Indonesia terkait pelaku perusakan lingkungan sangat tumpul. Tanpa adanya hukum yang kuat, aktivitas perusakan lingkungan –pembakaran hutan— akan terus terjadi. Para pelaku tidak memiliki rasa takut sama sekali. Jika hal ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan hutan di Indonesia akan hilang.
Pengurangan alih fungsi hutan memang harus dilakukan. Selain sebagai paru-paru dunia, hutan Indonesia juga berfungsi sebagai rumah dari berbagai macam fauna. Jika rumah mereka dialih fungsikan, hewan-hewan yang ada di hutan akan turun dan memasuki perkampungan penduduk dan dapat membahayakan. Selain itu juga akan muncul ketidakseimbangan ekosistem flora dan fauna di Indonesia.
Bukankah di dalam dasadharma kedua sudah disebutkan frasa cinta alam? Maknanya sudah menjadi kewajiban kita sebagai anggota pramuka untuk selalu menjaga lingkungan dan menyelamatkan bumi dari kerusakan. Isi dasadharma kedua tersebut harus kita implementasikan dengan penuh kesadaran. Banyak sekali langkah yang dapat kita lakukan dan bisa kita mulai dari langkah sederhana. Diantaranya adalah (a) kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, (b) mengubah pola hidup konsumtif menjadi produktif, (c) mendaur ulang dan memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, (d) melakukan penanaman bibit-bibit pohon di lahan gundul, (e) gerakan penghematan listrik rumah tangga, dan (f) mengubah kebiasaan penggunaan botol minuman sekali pakai ke penggunaan botol minuman yang bisa digunakan berkali-kali (tumbler).
Sebagai anggota Gerakan Pramuka, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk selalu menjaga surga terindah dari Tuhan ini. Kita harus menjadi pionir gerakan penyelamatan bumi. Walaupun hanya berasal dari gerakan-gerakan kecil, jika semua anggota Pramuka mau melakukannya, maka akan menjadi sebuah gerakan yang besar.
Seperti dalam lirik lagu “Untuk Bumi Kita” ciptaan Mantan Presiden Indonesia ke-6, “bersatu, bersatulah kawan, bersatu dunia untuk bumi kita”, kita sebagai umat manusia harus bersatu untuk bumi yang semakin menua. Semua elemen mulai dari masyarakat, anggota pramuka, sipil hingga pemerintah harus benar-benar bersatu untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan. Jika semua elemen mampu bersatu mengalahkan perbedaan, niscaya usia bumi akan panjang dan permasalahan lingkungan yang dihadapi Ibu Pertiwi akan terurai dengan perlahan. Mungkin apa yang kita lakukan saat ini tidak bisa langsung kita rasakan. Tetapi kita harus memikirkan anak cucu kita di masa mendatang. Jangan sampai mereka tidak dapat menikmati secuil surga yang disebut Indonesia.
Nama : Yudha Kretiyanto Saputro
Pangkalan : STKIP PGRI Ponorogo
No. WA : 085235735328
Madiun – Suasana tampak berbeda dalam kegiatan ekstrakulikuler pendidikan kepramukaan pada hari ini (04/4) di Gugus Depan SMAN 3 Madiun. Seperti yang kita tahu, biasanya pramuka identik dengan morse, tali-temali, tongkat. Untuk hari ini, tampak dari mereka malah membawa bibit-bibit tanaman dalam kresek.
“Kegiatan ini diharapkan mampu membangun jiwa karakter peduli terhadap lingkungan.” Ucap kak Anton sebagai Pembina Pramuka.
Banyak sekali jenis tanaman yang dibawa, antara lain yaitu mawar dan lidah mertua. Pemilihan kedua jenis tanaman ini bukan hanya asal pilih, tetapi ada maksud dan tujuan sebenarnya.
“Ya, kita kan tahu bahwa SMAN 3 Madiun ini sekolahnya sudah rindang ditumbuhi pepohonan hijau. Nah, untuk memperindah agar tidak hanya berwarna hijau saja kita tambahkanlah tanaman tanaman hias yang diharapkan mampu memperindah sudut sudut dari SMAN 3 Madiun ini.” Ucap kak Febry selaku Anggota Pramuka Penegak Laksana di SMAN 3 Madiun.
Penempatan tanaman hias ini tentunya juga tidak sembarangan. Tanaman hias diletakkan pada tempat-tempat yang dapat menambah nilai estetika pada tempat tersebut.
Tentunya, apa yang dilakukan Gugus Depan kami dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi Gugus Depan lainnya. Pendidikan pramuka dapat kita tanamkan hal-hal positif sebagai bekal bagi generasi muda di masa depan. Terutama pada bidang lingkungan. Seorang pramuka diharapkan mampu untuk menjadi pelopor dalam bidang lingkungan hidup dan memberikan manfaat. Salam Pramuka!
Nama : Mohammad Rizal Rifans Wibowo
Pangkalan : SMAN 3 Kota Madiun
Nomer Hp : 083845014271 (Whatsapp)
[ANA (Ayo Naik Angkutan): Gerakan Menuju Kawasan Bebas Polusi Udara]
Polusi udara adalah sebuah permasalahan komplek yang terjadi di daerah perkotaan. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya permasalahan tersebut. Salah satunya yaitu asap kendaraan bermotor. Ya, saat ini masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum. Padahal hal tersebutlah yang menyebabkan pasokan udara bersih menjadi berkurang. Bayangkan jika satu kendaraan hanya dipakai oleh satu orang saja, padahal satu kendaraan bisa dipakai oleh 2 orang (motor) atau bahkan 6 orang (mobil). Berapa banyak asap kendaraan yang menumpuk di udara.
Memang saat ini baik pemerintah maupun masyarakat telah menggalakkan penanaman pohon untuk mengatasi kelangkaan udara bersih. Tindakan tersebut harus diimbangi juga dengan perilaku masyarakat dalam mengurangi pencemaran udara. Salah satunya yaitu sebisa mungkin mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ketika hal tersebut tidaklah mendesak. Namun faktanya masyarakat masih menggunakan kendaraan pribadi untuk urusan sehari-hari. Banyak angkutan umum yang sepi peminat terutama angkutan dalam kota. Padahal angkutan umum adalah fasilitas yang sudah disediakan pemerintah dan harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Saat ini Pemerintah Kota Surabaya telah meluncurkan Suroboyo Bus. Suroboyo Bus adalah solusi dalam mengatasi dua permasalah sekaligus di bidang lingkungan hidup. Pertama tiket Suroboyo Bus tidak bisa dibeli dengan menggunakan uang melainkan dengan gelas atau botol bekas air mineral. Artinya Suroboyo Bus menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan sampah plastik yang jarang dimanfaatkan masyarakat. Kedua, fasilitas yang disediakan Suroboyo Bus ini sudah sangat lengkap. Sehingga diharapkan banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan angkutan umum ini. Artinya ketika banyak masyarakat yang naik Suroboyo Bus dalam menjalankan aktvitas sehari-hari, secara tidak langsung masyarakat akan mengurangi kendaraan pribadi karena beralih ke Suroboyo Bus.
Oleh karena itu marilah kita beralih mode transportasi dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Keamanan dan kenyamanan ketika menggunakan angkutan umum telah dijamin oleh pemerintah. Dengan menggunakan angkutan umum maka kita ikut andil dalam mengurangi pencemaran udara. Hal tersebut memang sepele, namun apabila semua masyarakat mempunyai pandangan yang sama (menggunakan angkutan umum) maka terwujudnya lingkungan udara bersih dan kawasan bebas polusi bukanlah hal yang mustahil.
Nama: Muhammad Sabilul Firdaus
Pangkalan: Universitas Airlangga
No. WA: 085707251651
Sinergitas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Tuban Wujudkan Program Gugus Depan Peduli Pelestarian Lingkungan Hidup di Gudep 17001-17002 Pangkalan SD Negeri Rengel 1 Tuban
Tuban, Gudep 17001-17002 Pangkalan SD Negeri Rengel — Sinergitas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Tuban Wujudkan Program Gugus Depan Peduli Pelestarian Lingkungan Hidup di Gudep 17001-17002 Pangkalan SD Negeri Rengel 1 Tuban telah menorehkan buah karya bagi anggota pramuka khususnya di gugusdepan pangkalan SD Negeri Rengel 1 Tuban. Program Gugus depan Peduli Pelestarian Lingkungan Hidup yang di dengung dengungkan oleh gugusdepan ini sudah berjalan mulai Tahun 2017. Nah Pangkalan Gugus depan ini memiliki Dua Program Unggulan. Program Pertama Pada hari Rabu (20/12/2017), Pasukan Penggalang Lawar Ngerong Rengel yang beranggotakan Pasukan Galang A. Yani dan Cut Nyak Dien ini berjumlah 210 ditambah dengan para alumni yang berjumlah 20 orang Gugus Depan 17-001 dan 17-002 Pangkalan SD Negeri Rengel I adalah sebuah lembaga pendidikan yang mana pada kesempatan hari ini Rabu, tanggal 20 Desember 2017 mendapat monitoring dari tim Program sejuta biopori dari Kawrtir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur. Lembaga yang juga pernah menjadi juara lomba gugus depan unggul di Kabupaten Tuban dan Pada Tahun 2018 berkesempatan untuk mengikuti seleksi gugusdepan unggul tingkat Kwartir Nasional ini memang telah mengembangkan biopori sebagai solusi handal menangani masalah air di lingkungan. Alhasil Pada Tahun 2017 ini Gugus depan Pangkalan SD Negeri Rengel 1 mendapat anugerah sekolah Adiwiyata. Salah satunya adalah dengan mengembangkan sumur resapan dan juga lubang –lubang biopori. Secara teknis, biopori merupakan metode yang sederhana untuk memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan resapan air ke dalam tanah. Pembuatannya mudah dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Selain berfungsi untuk meningkatkan daya resap air hujan dan meningkatkan cadangan air bersih, biopori juga diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat.
Program Kedua adalah Proses Olah LImbah Sekolah (POLIS) yakni dengan mengolah kembali limbah sampah yang di hasilkan setiap harinya di sekolah. Beberapa alternative yang sudah dilaksanakan adalah pertama pengolahan limbah bekas menjadi Hasta karya, kedua kegiatan wirausaha yang dilakukan dewan galang dari barang bekas (sampah anorganik) yang sudah tidak lagi di gunakan untuk pemasukan gudep. Ketiga pengolahan sampah organic dilakukan dengan proses MOL (Mikro Oragnisme local) untuk pembuatan kompos. Alhasil program pembuatan kompos dengan MOL ini telah dipublikasikan dalam lomba siswa berprestasi Kabupaten Tuban Tahun 2017 dan mendapat Juara 1. Kegiatan ini bermuara dari fasilitas sekolah yang menyediakan peralatan memadahi diantaranya adalah Bank Sampah “Candradimuka” yang merupakan pusat kegiatan ramah lingkungan. Pelopor kebersihan yang dilaksanakan dewan galang telah mampu bersinergi dengan lembaga sekolah dan mengantarkan menjadi sekolah Adidiyata Tahun 2017.
Menurut Pembina Gugusdepan SD Negeri Rengel 1, Ruslan Abdulgani (Kamabigus) mengungkapkan bahwa Sekolah sangat mengapresiasi program gudep ramah lingkungan dan apresiasi tinggi serta sangat bangga dengan kegiatan ini karena menumbuhkan karakter mereka sebagai seorang Pramuka dalam menjaga kelestarian, kebersihan linkungan dan kesehatan “Melalui kegiatan ini mereka belajar untuk mencintai lingkungan. Dalam Sambutannya pada saat lunching gugus depan unggul dan peduli pelestarian Lingkungan ini keluarga besar gugusdepan 17001-17002 pangkalan SD Negeri Rengel 1 Tuban berkomitmen untuk menruskan program ini hingga istiqomah dan di Tahun 2018 akan dilaksanakan program pengurangan plastic untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan Sehat”
Penulis : Tri Panjianto
Pangkalan : SD Negeri Rengel 1 Tuban
No Wa : 0858 5634 1377
Menanamkan Rasa Kepedulian Terhadap Lingkungan Melalui Gerakan Pramuka
Salam Pramuka!
Kakak – Kakak, banyak sekali bentuk kegiatan kepramukaan yang biasa dilakukan di Gugus Depan. Mulai dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak hingga Pramuka Pandega. Kita tahu bahwa kegitan kepramukaan sangat banyak sekali manfaatnya. Kegiatan yang notabene nya inii di kemas dalam bentuk pemainan, faktanya menghasilkan banyak manfaat yang bisa dirasakan adik – adik pramuka. Selain itu, banyak kesan dan pengalaman yang bisa mereka terapkan saat mereka kembali ke gugus depan. Salah satunya kegiatan kepedulian terhadap lingkungn hidup.
Hampir di setiap kegiatan kepramukaan , kegiatan kepedulian terhadap lingkungan hidup ini tidak pernah terlewatkan. Baik dalam bentuk baksos, penghijauan atau kegiatan sejenisnya yang mengutamakan kepedulian terhadap lingkungan. Menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan hidup, perlu ditanamkan sejak dini. Adik – adik pramuka harus dibiasakan untuk pedli terhadap lingkungan hidup. Cara yg paling sederhana membiasakan mereka peduli terhadap lingkungan adalah dimulai dari lingkungan yang ada di sekitar rumah, kemudian lingkungan sekolah, dan masayrakat.
Kegiatan kepedulian terhadap lingkungan ini juga mengajarkan kepada kita untuk saling menjaga kelestarian lingkungan hidup. Alam dengan segala isinya merupakan tanggung jawab kita untuk bisa menjaga kelestariannya agar tetap seimbang demi masa depan generasi muda.
Nama : Wiji Astutik
Kwartir cabang Gerakan Pramuka Kab. Kediri c.q Pramuka Peduli
wa : 083846262046
Seribu Biopori Untuk Desaku
Ada banyak cara untuk mengolah sampah basah, salah satunya melalui pembuatan lubang resapan biopori. Di desa Poter, kecamatan Tanah Merah, kabupaten Bangkalan, Madura, pembuatan lubang resapan biopori sudah mulai digalakkan sejak tahun lalu. Tujuannya tentu saja untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah basah dan mengurangi bibit penyakit yang ditimbulkannya.
Para pelopor dari pembuatan lubang resapan biopori ini adalah anak-anak Pramuka dari Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1, Kwartir Ranting Tanah Merah. Mereka bersama-sama pembina Pramuka membuat lubang resapan biopori di berbagai tempat di desa Poter. Mereka menyebar dan membuat target untuk mencapai seribu biopori, sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan sekolah.
Pembuatan lubang resapan biopori ini dilakukan secara berkelompok. Masing-masing regu terdiri dari 10 orang dan memiliki titik area pembuatan biopori berbeda-beda, ada di sekolah maupun rumah warga. Target setiap regu adalah harus membuat maksimal 50 lubang biopori setiap satu bulan. Pemerolehan target masing-masing regu akan dicatat oleh pembina, untuk kemudian didata agar memudahkan pemetaan lokasi serta pencapaian masing-masing regu. Regu yang berhasil membuat lubang biopori sesuai target atau bahkan melebihi target akan mendapatkan hadiah dari Pembina Pramuka SD Negeri Poter 1.
Sumber sampah basah yang digunakan tentu saja berasal dari masyarakat. Mereka secara berkelompok mendatangi rumah masing-masing warga serta mengumpulkannya untuk dimasukkan dalam lubang resapan biopori. Selain itu, bersama Kak Aan, selaku Pembina Pramuka Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1, mereka beramai-ramai melakukan grebek pasar. Anak-anak Pramuka itu dengan semangat mengumpulkan sampah-sampah basah yang berserakan di pasar. Hasilnya, tentu saja mereka mendapatkan banyak sekali kantong sampah basah sebagai media yang akan dimasukkan dalam lubang resapan biopori. Sampah-sampah basah tersebut kemudian akan dipanen sebulan kemudian untuk dijadikan pupuk kompos yang tentunya berguna bagi tanaman.
Selain itu, Gugus Depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 juga bekerja sama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur serta Tunas Hijau Indonesia. Mereka memberikan sosialisasi pada anak-anak Pramuka Pangkalan SD Negeri Poter 1 mengenai pentingnya menjaga lingkungan serta sosialisasi untuk menjadi Gugus depan ramah lingkungan, yang salah satunya dengan menyukseskan Gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jawa Timur yang digalakkan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.
Berkat konsistensi dan target seribu resapan biopori yang ingin dicapai oleh Gugus Depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 tersebut, pada tanggal 27 November 2017 lalu, Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 berhasil mendapatkan penghargaan dari Drs. H. Saifullah Yusuf, selaku ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur atas prestasinya membuat lebih dari 500 lubang resapan biopori pada bulan Agustus-Oktober 2017. Pembina dan anak-anak Pramuka Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 berharap, konsistensi kecil ini mampu memberikan manfaat yang nyata bagi lingkungan desa Poter serta dapat menjadi inspirasi bagi gugus depan lainnya.
Biodata:
Siti Halwah
Gugus Depan: 08.83-08.84
Pangkalan: SD Negeri Poter 1
No. WA: 085964038852
Nama : Achmad Fikri Firmansyah
Pangkalan : SMPN 29 Surabaya
No Gudep : 05.023
No.WA : 083151522750
Surabaya-Lubang biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Lubang biopori juga bermanfaat untuk pengomposan sampah daun dengan cara diisi oleh sampah sampah daun yang berserakan di daerah lingkungan kita. Dengan itu kita dapat mengurangi sampah di lingkungan. Dan mencegah banjir.
Oleh karena itu saya sebagai anggota pramuka yang peduli lingkungan juga turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan sekitar. Saya dan teman-teman Saya membuat lubang biopori di sekitaran tempat air menggenang depan rumah saya dan di taman sekolah. Saya membuat lubang biopori di sekolah dibantu oleh Kak Suhelmi, pembina pramuka SMPN 29 Surabaya dan teman-teman dewan galang Pramuka. “ Dengan membuat lubang biopori kalian sudah menjalankan Dasa Dharma yang ke 2 serta menjaga lingkungan sekitar kita. “ Kata Kak Suhelmi. Oleh karena itu saya sangat peduli terhadap lingkungab Karena dapat membantu banyak orang.
Kak Suhel, panggilan kak Suhel menjelaskan dengan gamblang Cara membuat lubang biopori adalah “ Membuat lubang sedalam 1 meter, jarak antara 1 lubang dengan lubang lainnya juga 1 meter, setelah lubang siap baru diberi sampah dedaunan “ Kata kak Suhel. Saya dan teman-teman membuat beberapa lubang di taman belakang. Setidaknya ada 4 lubang biopori yang sudah kami buat di ujung taman biasanya air menggenang.
Saat ini kami sedang menunggu agar sampah daun di dalam lubang biopori tersebut menjadi pupuk. Pupuk yang berhasil dipanen nantinya akan dipakai untk memberi pupuk pada tanaman di taman sekolah. Agar taman SMPN 29 Surabaya semakjn hijau dan subur.
Laskar Peduli Lingkungan
Kepedulian terhadap lingkungan sejatinya tidak hanya disuarakan melalui himbauan, slogan maupun poster, tetapi juga harus dilakukan dengan aksi nyata. Lingkungan tempat kita tinggal seharusnya dijaga, dilindungi serta dilestarikan untuk kesejahteraan generasi selanjutnya. Beragam cara dapat dilakukan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan, salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Hal inilah yang mulai digalakkan di lingkungan Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1, Kwartir Ranting Tanah Merah, Bangkalan, Madura. Melalui program Zero Waste, anak-anak Pramuka La Sapoter mulai menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Mereka juga mulai diajarkan untuk peduli dan turut aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.
Selain itu, bersama Pembina Pramuka serta bekerjasama dengan Komunitas Lingkungan Hidup SMAN 3 Bangkalan, Pramuka Gugus Depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 juga melakukan aksi nyata mengenai penanganan sampah di desa Poter, salah satunya adalah aksi membersihkan sungai di hulu desa Poter yang kondisinya sudah tercemar limbah plastik dan sampah rumah tangga. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memeringati Hari Peduli Sampah Nasional 2018.
Mereka turun langsung ke sungai sambil membawa tongkat untuk mengais sampah serta kantong plastik yang digunakan untuk menampung sampah-sampah tersebut. Mereka dengan semangat mengumpulkan sampah yang sebagian besar merupakan sampah organik, seperti daun bambu dan rantingnya serta dedaunan lain di sekitar sungai. Selain itu, terdapat juga beberapa sampah anorganik seperti popok, plastik dan botol bekas. Kedua sampah tersebut kemudian dipisahkan dalam dua kantong yang berbeda.
Selain membersihkan sampah di sungai, aksi Pramuka peduli lingkungan yang lain adalah pembuatan 50 lubang resapan Biopori di tepian sungai, penanaman 50 bibit pohon akasia di sepanjang tepian sungai, pemberian 10 bibit unggul pohon Sengon serta pemberian 1 bibit bonsai untuk rambutan Binjai kepada masyarakat di sekitar tepian sungai. Harapannya selain sebagai lahan penghijauan, hal tersebut juga dapat mendatangkan nilai ekonomis bagi masyarakat yang bersangkutan.
Aksi peduli lingkungan ini tentu saja mendapatkan reaksi positif dari masyarakat desa Poter. Mereka juga turut berpartisipasi aktif dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan Pramuka Gugus Depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1. Masyarakat berharap, ke depannya akan lebih banyak lagi aksi-aksi lain yang dapat mendatangkan kesadaran bagi anak-anak La Sapoter serta masyarakat di sekitarnya, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Biodata:
Aminatus Suhroh, S. Pd
Gugus Depan: 08.83-08.84
Jabatan : Pembina Penggalang Putri
Pangkalan: SD Negeri Poter 1
No. Wa: 082332094626
Nama:Marsha Salsabila
Gugus depan:05.024
Pangkalan: SMPN 29 Surabaya
No. WA : 083151522750
Surabaya-Plastik sangatlah bermanfaat dan selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Plastik sudah menjadi barang yang dipakai setiap hari oleh manusia untuk segala kebutuhan dan kini dampaknya sudah terlihat dan membahayakan. Sampah plastik mulai menumpuk dan mencemari lingkungan. Sampah plastik susah diuraikan dan membutuhkan waktu selama 300 tahun untuk teruraikan. Sudah saatnya manusia untuk mengurangi penggunaan plastik demi menuju kehidupan yang lebih baik dan sehat, karena dampaknya sudah memengaruhi seluruh makhluk hidup.
Sudah saatnya manusia mengurangi penggunaan plastik. Hal ini wajib dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Warga SMPN 29 Surabaya sudah menerapkan pengurangan plastik di setiap harinya. Sekolah juga membuat peraturan untuk mengurangi sampah plastik, yaitu dengan membawa botol minum dan tempat makan sendiri. Untuk mengurangi sampah botol plastik, siswa wajib menggunakan botol minum saat membeli minuman. Jika masih tetap ada botol plastik maka siswa wajib mengambil dan mengumpulkannya di bank sampah untuk dijual atau didaur ulang. Anghota pramuka pun ikut berpartisipasi untuk melakukan razia sampah plastik dibantu oleh kader lingkungan Adiwiyata SMPN 29 Surabaya.
Cara yang paling sederhana adalah dimulai dari diri sendiri tentang kesadaran peduli lingkungan. Saya pun melakukannya dengan hal yang sederhana yaitu dengan mengurangi penggunaan sedotan saat membeli minuman, baik di sekolah, maupun di luar sekolah. Selainnitu saya juga membawa bekal atau kotak makan sendiri dari rumah. Seperti yang slalu diingatkan oleh bapak/ibu guru. ” jangan lupa ya, slalu membawa botol minum dan kotak makan sendiri. Dan tidak menggunakan sesotan. Sedotan itu kevil barangnya, tetapi sangat berbahaya. Sudah banyak dampak buruk dari sedotan terhadap lingkungan.” Terang bu Rizky Eka Sari, guru biologi.
Sampah plastik yang masih ditemukan di sekolah dopilah kembali. Dengan bimbingan bu Prita, sampah plastik di sekolah di pilah untuk dijual kembali dan ada yang di daur ulang menjadi barang-barang ketrampilan. “Botol dimasukkan ke dalam karung ya, pisahkan dengan tutup botolnya. Dan pembungkus makanan.” Ujar bu prita, guru SBK, saat kami memilah sampah plastik. Setiap bulan penjualan sampah botol plastik slalu menurun hasilnya. Hal ini menandakan bahwa warga SMPN 29 Surabaya mulai peduli terhadap lingkungan.
CAR FREE DAY BEBAS SAMPAH
Kegiatan Car Free Day biasanya selalu menyisakan beragam problematika, tak terkecuali kegiatan Car Free Day di alun-alun kota Bangkalan. dari tahun ke tahun, sampah hasil dari kegiatan ini selalu saja bertumpuk, meskipun beberapa slogan dan poster sudah dipasanga guna memberikan peringatan untuk menghilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Namun, sejak bulan April dimulai, sampah-sampah akibat kegiatan Car Free Day tidak lagi tampak menggunung baik di alun-alun kota maupun di taman Paseban. Hal ini karena para Pramuka Gugus Depan 01.01 – 01.02 Pangkalan SD Negeri Kemayoran 1 melakukan aksi bersih sampah di kegiatan tersebut. Mereka berjalan dan menyebar ke segala penjuru area untuk mengangkut sampah hasil acara Car Free Day.
Para Pramuka tersebut dibagi menjadi beberapa regu untuk kemudian dibekali oleh sebuah kantung besar. Mereka diarahkan untuk menyebar ke berbagai titik area untuk kemudian kembali ke titik awal dan mengumpulkan sampah yang diperolehnya. Sampah-sampah tersebut kemudian dikumpulkan untuk kemudian diangkut oleh petugas sampah kota.
Selain memudahkan pekerjaan para petugas sampah kota, kegiatan tersebut juga digunakan untuk memberikan edukasi pada para Peserta didik Anggota Pramuka Gugus depan 01.01 – 01.02 Pangkalan SD Negeri Kemayoran 1 tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, sehingga hal tersebut dapat menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.
Selain aksi peduli sampah tersebut, para Anggota Pramuka Gugus Depan 01.01 – 01.02 Pangkalan SD Negeri Kemayoran 1 juga melakukan aksi lingkungan dengan penanaman pohon di sekitar area Taman Paseban. Bekerjasama dengan pengelola taman kota dan alun-alun Bangkalan, para anggota tersebut diajak untuk melindungi bumi dengan melakukan aksi nyata menanam pohon. Mereka berharap, tindakan dan aksi nyata mereka dapat menggerakkan hati orang lain untuk juga turut terlibat aktif dalam menjaga lingkungannya masing-masing.
Biodata:
Aan Hari Wibowo, SE
Pembina Pramuka
Gugus Depan: 01.01 – 01.02
Pangkalan: SD Negeri Kemayoran 1
No. WA: 085104004999
Hidroponik, Menanam ala Perkotaan
Perkotaan memiliki ciri khas bangunan yang tinggi nan rapat. Banyaknya jalan yang menghubungkan antar gedungnya membuat lahan tanah semakin sempit. Sejauh mata memandang, kanan dan kiri, hanya terdapat bangunan saja, tiada satupun lahan tanah kosong yang dapat digunakan untuk bercocok tanam. Padatnya aktivitas di setiap wilayah kota membuat minimnya hawa sejuk dan udara segar dari pohon dan tanaman.
Kendala sempitnya lahan menjadi permasalahan sebagian besar masyarakat perkotaan untuk bercocok tanam. Seperti mahasiswa rantau yang tinggal di perkotaan dan tidak memiliki lahan selain rumah kos. Namun, metode hidroponik dapat dijadikan salah satu solusi mengatasinya. Teknik menanam tanpa menggunakan tanah ini mudah dilakukan di mana saja, baik itu di halaman samping rumah yang sempit maupun di rooftop. Serta juga bisa dilakukan kapan saja dan tidak terbatas dengan musim. Jenis tanaman yang dapat ditanam dengan metode hidroponik cukup beragam, tidak hanya sayur dan buah, melainkan tanaman hias atau bunga pun juga bisa tumbuh.
Metode hidroponik ini praktis, juga ramah lingkungan, khususnya lingkungan perkotaan. Hal itu dikarenakan teknik penanamannya tidak memerlukan alat dan bahan yang rumit, yaitu cukup menggunakan pipa bekas atau botol plastik bekas. Selain dapat menghijaukan bangunan, metode hidroponik dapat mengurangi sampah lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas.
Teknik penanamannya cukup mudah, yaitu melubangi pipa bekas atau botol plastik bekas. Kemudian mengisinya dengan serbuk sabut kelapa dan arang sekam. Selanjutnya tanam bibit sayur, buah, atau bunganya ke dalam media tanam dan siram dengan air yang berisi nutrisi. Setelah proses penanaman selesai, hanya tinggal melakukan proses perawatan saja. Proses perawatannya juga tidak sulit, cukup dengan menyiram tanaman secara rutin agar tanaman tetap tumbuh dengan sehat. Jika tanaman sayur atau buah, hanya tinggal merawat sampai waktu panennya tiba.
Nah, cukup mudah bukan? Aktivitas menanam sederhana dengan banyak manfaat ini bisa jadi salah satu alternatif mengisi waktu luang dan menghilangkan kebosanan dari kesibukan kuliah atau kantor. Berawal dari aktivitas sederhana, menjadi hobi yang kemudian berpotensi berkembangan menjadi bisnis yang menguntungkan jika ditekuni dengan baik.
Nama : Eka Aprilia Arista Sari
Pangkalan : Universitas Brawijaya
Nomor WA : 085731805319
Seribu Biopori Untuk Desaku
Ada banyak cara untuk mengolah sampah basah, salah satunya melalui pembuatan lubang resapan biopori. Di desa Poter, kecamatan Tanah Merah, kabupaten Bangkalan, Madura, pembuatan lubang resapan biopori sudah mulai digalakkan sejak tahun lalu. Tujuannya tentu saja untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah basah dan mengurangi bibit penyakit yang ditimbulkannya.
Para pelopor dari pembuatan lubang resapan biopori ini adalah anak-anak Pramuka dari Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1, Kwartir Ranting Tanah Merah. Mereka bersama-sama pembina Pramuka membuat lubang resapan biopori di berbagai tempat di desa Poter. Mereka menyebar dan membuat target untuk mencapai seribu biopori, sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan sekolah.
Pembuatan lubang resapan biopori ini dilakukan secara berkelompok. Masing-masing regu terdiri dari 10 orang dan memiliki titik area pembuatan biopori berbeda-beda, ada di sekolah maupun rumah warga. Target setiap regu adalah harus membuat maksimal 50 lubang biopori setiap satu bulan. Pemerolehan target masing-masing regu akan dicatat oleh pembina, untuk kemudian didata agar memudahkan pemetaan lokasi serta pencapaian masing-masing regu. Regu yang berhasil membuat lubang biopori sesuai target atau bahkan melebihi target akan mendapatkan hadiah dari Pembina Pramuka SD Negeri Poter 1.
Sumber sampah basah yang digunakan tentu saja berasal dari masyarakat. Mereka secara berkelompok mendatangi rumah masing-masing warga serta mengumpulkannya untuk dimasukkan dalam lubang resapan biopori. Selain itu, bersama Kak Aan, selaku Pembina Pramuka Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1, mereka beramai-ramai melakukan grebek pasar. Anak-anak Pramuka itu dengan semangat mengumpulkan sampah-sampah basah yang berserakan di pasar. Hasilnya, tentu saja mereka mendapatkan banyak sekali kantong sampah basah sebagai media yang akan dimasukkan dalam lubang resapan biopori. Sampah-sampah basah tersebut kemudian akan dipanen sebulan kemudian untuk dijadikan pupuk kompos yang tentunya berguna bagi tanaman.
Selain itu, Gugus Depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 juga bekerja sama dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur serta Tunas Hijau Indonesia. Mereka memberikan sosialisasi pada anak-anak Pramuka Pangkalan SD Negeri Poter 1 mengenai pentingnya menjaga lingkungan serta sosialisasi untuk menjadi Gugus depan ramah lingkungan, yang salah satunya dengan menyukseskan Gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jawa Timur yang digalakkan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.
Berkat konsistensi dan target seribu resapan biopori yang ingin dicapai oleh Gugus Depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 tersebut, pada tanggal 27 November 2017 lalu, Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 berhasil mendapatkan penghargaan dari Drs. H. Saifullah Yusuf, selaku ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur atas prestasinya membuat lebih dari 500 lubang resapan biopori pada bulan Agustus-Oktober 2017. Pembina dan anak-anak Pramuka Gugus depan 08.83-08.84 Pangkalan SD Negeri Poter 1 berharap, konsistensi kecil ini mampu memberikan manfaat yang nyata bagi lingkungan desa Poter serta dapat menjadi inspirasi bagi Gugus depan lainnya.
Biodata:
Siti Halwah
Gugus Depan: 08.83-08.84
Pangkalan: SD Negeri Poter 1
Jabatan : Humas Pramuka Sapoter Tanahmerah
No. WA: 085964038852
CAR FREE DAY BEBAS SAMPAH
Kegiatan Car Free Day biasanya selalu menyisakan beragam problematika, tak terkecuali kegiatan Car Free Day di alun-alun kota Bangkalan. dari tahun ke tahun, sampah hasil dari kegiatan ini selalu saja bertumpuk, meskipun beberapa slogan dan poster sudah dipasanga guna memberikan peringatan untuk menghilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Namun, sejak bulan April dimulai, sampah-sampah akibat kegiatan Car Free Day tidak lagi tampak menggunung baik di alun-alun kota maupun di taman Paseban. Hal ini karena para Pramuka Gugus Depan 01.01 – 01.02 Pangkalan SD Negeri Kemayoran 1 melakukan aksi bersih sampah di kegiatan tersebut. Mereka berjalan dan menyebar ke segala penjuru area untuk mengangkut sampah hasil acara Car Free Day.
Para Pramuka tersebut dibagi menjadi beberapa regu untuk kemudian dibekali oleh sebuah kantung besar. Mereka diarahkan untuk menyebar ke berbagai titik area untuk kemudian kembali ke titik awal dan mengumpulkan sampah yang diperolehnya. Sampah-sampah tersebut kemudian dikumpulkan untuk kemudian diangkut oleh petugas sampah kota.
Selain memudahkan pekerjaan para petugas sampah kota, kegiatan tersebut juga digunakan untuk memberikan edukasi pada para Peserta didik Anggota Pramuka Gugus depan 01.01 – 01.02 Pangkalan SD Negeri Kemayoran 1 tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, sehingga hal tersebut dapat menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.
Selain aksi peduli sampah tersebut, para Pramuka Gugus Depan 01.01 – 01.02 Pangkalan SD Negeri Kemayoran 1 juga melakukan aksi lingkungan dengan penanaman pohon di sekitar area Taman Paseban. Bekerjasama dengan pengelola taman kota dan alun-alun Bangkalan, para anggota tersebut diajak untuk melindungi bumi dengan melakukan aksi nyata menanam pohon. Mereka berharap, tindakan dan aksi nyata mereka dapat menggerakkan hati orang lain untuk juga turut terlibat aktif dalam menjaga lingkungannya masing-masing.
Biodata:
Aan Hari Wibowo, SE
Pembina Pramuka
Gugus Depan: 01.01 – 01.02
Pangkalan: SD Negeri Kemayoran 1
No. WA: 085104004999
“Mendobrak Semangat Kepedulian Terhadap Lingkungan Melalui Kegiatan Perkemahan”
Assalammualaikum wr.wb.
SALAM PRAMUKA!!!
Dewan Ambalan laksamana-Kumalahayati 2771-2772 ,beberapa minggu lalu telah mengadakan PPTA 2018 bertempat di bumi perkemahan GkP ,Juanda ,sidoarjo. Yang bertema “nyalakan semangat generasi muda yang berjiwa pancasila serta penerapan alat tepat guna” .diikuti oleh 250 orang yang terdiri dari 140 peserta ,70 panitia serta 40 guru. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari. Yang diawali upacara pembukaan dan dibuka oleh kamabigus SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.
Sesuai dengan tema , dalam kemah itu terdapat lomba hasta karya yang wajib diikuti per sanggah. lomba hasta karya diadakan karena mengingat semakin banyaknya sampah yang tidak terurai dalam tanah sehingga berdampak buruk bagi lingkungan. Tidak usah jauh jauh deh, salah satu dampak yang sering terjadi akibat sampah dimana-mana adalah banjir. Apalagi di surabaya ini yang terkenal dengan kota metropolitan kedua setelah jakarta. Banjir sudah biasa terjadi apalagi saat musim hujan berlangsung.nah kita sebagai anak pramuka harus memenmukan solusi untuk meminimalisir sampah.
Lomba hasta karya ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan serta penerapan dhasadharma dalam kehidupan yang berbunyi “Cinta Alam dan Kasih sayang Sesama Manusia”.masing masing sanggah akan diberi waktu selama 120 menit untuk membuat alat tepat guna dari barang bekas 3R reduce,reuse ,recyle..antusias para peserta sangat terlihat . hasilnya pun sangat unik. ada salah satu sanggah yang membuat sapu dari botol sprite ,sangat menarik bukan? setelah membuat alat tepat guna mereka akan mempresentasikan hasil karya nya didepan 3 dewan juri. dengan lomba ini diharapkan agar para peserta memiliki ide dan mampu mengembangkan nya untuk meminimalisir sampah yang ada disekitar, dengan nilai jual yang tinggi.karena sampah tidak selamanya sampah,ada suatu masa sampah itu dapat berguna jika diolah dengan tepat.
Untuk program kerja selanjutnya Dewan Ambalan Laksamana Kumala-hayati 2771-2772 akan mengadakan kegiatan bakti sosial dan akan membuat bank sampah di pangkalan SMA Unggulan Amanatul Ummah, serta membuat pameran kerajinan barang bekas yang diikuti oleh seluruh siwa. Semoga dengan sedikit upaya yang dilakukan ini dapat membantu mengurangi masalah lingkungan yang kerap terjadi dan menyadarkan para siswa pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat. Karena kebersihan sebagian dari iman.
Wassalammualaikum wr.wb
Biodata penulis
Nama : Rizka Ayu A.S.
Gugus depan : 2772
pangkalan : SMA UNGGULAN AMANATUL UMMAH SURABAYA
No.WA : 085790540559
HIJAU BUMI KU SUBUR TANAH KU
Perkembangan penduduk yang sangat cepat merupakan salah satu problematika yang tidak dapat dihindari. Dengan cepatnya perkemkembangan tersebut telah mewajibkan pemerintah untuk menyediakan sandang dan papan kepada rakyanya. Sehingga probematika tersebut menyebar kepada beberapa problematika yang lain. Misalnya, penebangan hutan, pencemaran air, pembuangan sampah sembarangan dll.
Pramuka UIN Sunan Ampel Surabaya dengan semangat “Cinta Alam Dan Kasih Sayang Sesama Manusia” berupaya untuk tetap menjaga bumi sebagai nikmat yang tiada tara. Hal tersebut terimplementasikan dalam beberapa bentuk kegiatan yang dikemas dalam program Syiar Ramadhan. Program ini merupakan bentuk pengejewantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian masyarakat dan Tri Bina Gerakan Pramuka yaitu Bina Masyarakat.
Beberapa program dalam kegiatan tersebu antara lain, penanaman 300 pohon jambu dan pohon sirsak, perbaikan sarana dan prasarana umum, pembuatan lubang biopori, pembuatan tanaman hidroponik, serta beberapa pelatihan pembibitan dan penyuluhan pertanian. Dalam pelaksanaannya Pramuka UIN Sunan Ampel Surabaya tidak berdiri sendiri. Melainkan menjalin kerjasama dengan aparatur desa, karang taruna, dan beberapa instansi pemerintahan.
Kegiatan penanaman 300 pohon sirsak dan jambu tersebut didukung oleh Pengelola Daerah Aliran Sungai Brantas dimana memiliki misi untuk menjadikan desa sebagai paru-paru dunia. Sedangkan dalam kegiatan pembuatan lubang Biopori yang dilaksanakan di daerah sekitar kampus UIN Sunan Ampel diharapakan mampu menekan adanya genangan air dan mencegah adanya banjir. Tidak kalah menarik kegiatan pembuatan hidroponik sebagai upaya untuk mengatsi kurangnya lahan tanam di area perkotaan.
Maka dari itu pentingnya menumbuhkan kesadaran dari seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kelestarian linkungan. Misalnya penanaman pohon yang mampu memberikan sumbangsih besar terhadap penyuplian udara bersih atau oksigen. Peran serta masyarakat bersama dengan pemerintah akan semakin mempermudah upaya pelestarian lingkungan. Sebagaimana dalam al-Quran QS. Ar-Rum ayat 41-42 yang menyebutkan betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمَلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ﴿41﴾ قُلْ سِيْرُوا فِي الْاَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُّشْرِكِيْنَ﴿42﴾
Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41) Katakanlah “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (42)
Ada banyak Usaha yang dapat kita lakukan untuk memelihara dan melestarikan lingkungan hidup diantaranya ;
Rehabilitasi sumber daya alam berupa hutan, tanah, dan air yang rusak serta saran prasarana umum
Pendayagunaan lahan kosong dengan menanami tanaman yang produktif.
Membudidayakan tanaman dan hidup bersih .
Menyadur pada adegium bahwa ” Kebersihan adalah sebagian dari iman ” , maka kita sebagai khalifah di muka bumi memiliki kewajiban untuk merawat dan menjaga kelestarian lingkungan.
Nama Penulis : Vina Mahabatillah
Pangkalan : UIN Sunan Ampel Surabaya
No. WA. : 085608277453
Anggota Pramuka Pandega Sebagai Batu Asah Pribadi dan Masyarakat untuk
Indonesia Bermartabat
Tridharma Perguruan tinggi menjadi langgam utama dalam pembangunan setiap insan mahasiswa yang ada diperguruan tinggi. Tridharma perguruan tinggi melinggkupi tiga hal penting lini kehidupan. Pertama, Pendidikan dan Pengajaran. Kedua, Penelitian dan Pengembangan. Ketiga, Pengabdian kepada Masyarakat. Sebagai anggota pramuka UIN Sunan Ampel Surabaya, kami diberikan kesempatan lebih untuk dapat mengembangkan masyarakat. Hal ini kami jalani sekurang-kurangnya kuran waktu 4 tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut kami mengembangkan beberapa dusun disebuah kecamatan yang berada di kabupaten sidoarjo. Program tersebut kami beri nama abdi masyrakat. Dalam program tersebut ada beberapa kegiatan, meliputi: sosial-keagamaan, pendidikan dan sosial-lingkungan.
Kegiatan sosial-lingkungan yang kami lakukan adalah mengajak peran serta masyarakat agar dapat menjaga lingkungannya sendiri, melalui kegiatan penanam serai. Serai berfungsi sebagai penolak nyamuk, karena nyamuk yang berada di lingkungkungan tersebut tergolong nyamuk penyebar malaria, sehingga ketika hal ini dibiarkan akan terjadi kerugian yang kedua yaitu menyebarnya wabah malaria yang diakibatkan nyamuk tersebut, sehingga kegiatan yang bekrjasama dengan dinas kesehehatan Surabaya tersebut coba kami kembangkan dan alhmdulillah berjalan dengan baik.
Masih dalam acara yang sama yaitu abdi masyarakat. Selain serai, kami juga menanam beberapa jenis buah-buahan disepanjang pinggiran kali dan di halaman rumah warga. Harpan besar kami buah-buahan tersebut dapat menjadi komuditi masyrakat tersebut dalam pengembangan perekonomian masyarakat sekitar. Sehingga tidak hanya menjadi kabupaten yang tekenal dengan produk laut dan kulitnya, namun nanti mampu berkontribusi dikomuditi buah-buahan.
Menjadi batu asah bagi orang lain melalui program-program tersebut memamanglang menarik. Ketika hanya menjadi batu asah bagi orang lain, namun tumpul bagi dirinya sendiri hal demikian juga kurang pagi seseorang yang memandegani gerakan pramuka UINSA khususnya dan Pramuka luar UINSA umumnya. Sehingga hal kecil yang saya lakukan untuk UINSA tetap bersih dan nyaman, yaitu dengan mengajak diri saya sendiri untuk enggan memakai kanting plastic ketika berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan. Selain itu langkah nyata saya dalam kehidupan kuliah yaitu meletakkan sampah sampai pada ketemu tempat samapah. Hal tersebut memanglah hal kecil, namun saya yakin ketika hal tersebut dapat dilakukan setidaknya seluruh anggota pramuka dan secara masiv ditirukan oleh seluruh civitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, maka jargon “Eco Campus” yang digaung-gaungkan tidak hanya hisapan jempol semata
Penulis: ULIL MANAQIB
Pangkalan: UIN Sunan Ampel Surabaya
Email: ulilmanaqib424@gmail.com
No. WA: 082333173370
Nama :Sari
Gudep : 05.024
Pangkalan :SMPN 29 Surabay
No. WA: 083151522750
Surabaya – 1000 lubang biopori adalah salah satu program yang diadakan oleh Kwarda Jatim sebagai bukti nyata pengamalan dharma pramuka ke-2. Seluruh anggota Pramuka di berbagai kota turut mendukung program tersebut. Begitu pula anggota pramuka pangkalan SMPN 29 Surabaya. Banyak manfaat dari pembuatan lubang biopori tersebut. Selain untuk mencegah banjir, juga sebagai pengomposan sampah daun.
Pagi ini hari jum’at (16/3) seluruh anggota Pramuka kelas 7 SMPN 29 Surabaya membuat lubang resapan biopori. Halaman sekolah yang sangat luas dan berkerikil cukup menguras tenaga saat membuat lubang. Setiap lubang dikerjakan oleh 1 regu. Ada hadiah yang disediakan oleh sekolah bagi regu yang berhasil membuat lubang biopori yang tepat.
Tanah berkerikil, berpasir ditambah lagi terik matahari yang menyengat, tak membuat seorang anggota pramuka putus asa saat membuat lubanv biopori. “Masyallah panasnya. Keringat sudah mengucur deras. Lubangnya juga banyak batunya. Butuh linggis.” Keluh yusuf handika, regu elang kelas 7G. Dengan kerja sama antar anggota, akhirnya regh elang dapat menyelesaikan 1 lubang biopori, dan segera diisi dengan sampah daun dengan penuh.
Hari ini anggota pramuka kelas 7 SMPN 29 Surabaya dapat membuat 31 lubang biopori. Lubang biopori tersebar di halaman sekolah, taman dan sekitar pos satpam. Diharapkan dengan adanya lubang biopori tersebut dapat membantu penyerapan air ke dalam tanah lebih cepat, sehingga tidak ada lagi air yang menggenang saat hujan. Harapan tersebut disampaikan oleh kamabigus saat penutupan acara ngebor bersama. “Semoga lubang biopori yang kita buat hari ini menjadi sebuah manfaat untuk lingkungan kita. Dan kedepan kita bisa membuat lagi lubang biopori di lokasi yang berbeda. Dan diharapkan adek – adek juga bisa membuat lubang biopori di sekitar rumahnya yang banyak genangan air.”pesan Pak Tjipto Wardoyo, Kamabigus SMPN 29 Surabaya.
Pengumumannya kapan ya kak?
“Mendobrak Semangat Kepedulian Terhadap Lingkungan Melalui Kegiatan Perkemahan”
Assalammualaikum wr.wb.
SALAM PRAMUKA!!!
Dewan Ambalan laksamana-Kumalahayati 2771-2772 ,beberapa minggu lalu telah mengadakan PPTA 2018 bertempat di bumi perkemahan GkP ,Juanda ,sidoarjo. Yang bertema “nyalakan semangat generasi muda yang berjiwa pancasila serta penerapan alat tepat guna” .diikuti oleh 250 orang yang terdiri dari 140 peserta ,70 panitia serta 40 guru. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari. Yang diawali upacara pembukaan dan dibuka oleh kamabigus SMA Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.
Sesuai dengan tema , dalam kemah itu terdapat lomba hasta karya yang wajib diikuti per sanggah. lomba hasta karya diadakan karena mengingat semakin banyaknya sampah yang tidak terurai dalam tanah sehingga berdampak buruk bagi lingkungan. Tidak usah jauh jauh deh, salah satu dampak yang sering terjadi akibat sampah dimana-mana adalah banjir. Apalagi di surabaya ini yang terkenal dengan kota metropolitan kedua setelah jakarta. Banjir sudah biasa terjadi apalagi saat musim hujan berlangsung.nah kita sebagai anak pramuka harus memenmukan solusi untuk meminimalisir sampah.
Lomba hasta karya ini merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan serta penerapan dhasadharma dalam kehidupan yang berbunyi “Cinta Alam dan Kasih sayang Sesama Manusia”.masing masing sanggah akan diberi waktu selama 120 menit untuk membuat alat tepat guna dari barang bekas 3R reduce,reuse ,recyle..antusias para peserta sangat terlihat . hasilnya pun sangat unik. ada salah satu sanggah yang membuat sapu dari botol sprite ,sangat menarik bukan? setelah membuat alat tepat guna mereka akan mempresentasikan hasil karya nya didepan 3 dewan juri. dengan lomba ini diharapkan agar para peserta memiliki ide dan mampu mengembangkan nya untuk meminimalisir sampah yang ada disekitar, dengan nilai jual yang tinggi.karena sampah tidak selamanya sampah,ada suatu masa sampah itu dapat berguna jika diolah dengan tepat.
Untuk program kerja selanjutnya Dewan Ambalan Laksamana Kumala-hayati 2771-2772 akan mengadakan kegiatan bakti sosial dan akan membuat bank sampah di pangkalan SMA Unggulan Amanatul Ummah, serta membuat pameran kerajinan barang bekas yang diikuti oleh seluruh siwa. Semoga dengan sedikit upaya yang dilakukan ini dapat membantu mengurangi masalah lingkungan yang kerap terjadi dan menyadarkan para siswa pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat. Karena kebersihan sebagian dari iman.
Wassalammualaikum wr.wb
Biodata penulis
Nama : Rizka Ayu A.S.
Gugus depan : 2772
pangkalan : SMA UNGGULAN AMANATUL UMMAH SURABAYA
No.WA : 085790540559
Pengolahan sampah SMPN 15 Surabaya
Yups sekarang kita akan membahas tentang pengolahan sampah organik di SMPN 15Pengolahan sampah di SMPN 15 ada berbagai macam yaitu takakura, komposter, aerob, dll Dan para kader diajak untuk menjadi seorang yang mempunyai jiwa lingkungan yang sangat baik.Dan sistem pengolahan sampah organik di SMPN 15 dengan mengadakan pertemuan antar kader lingkungan setiap 1 minggu dua kal untuk membahas program.
Dan kita lebih menonjol kepada komposter yang merupakan pengolahan sampah organik yang paling mudah untuk dilakukan dan para kader lingkungan setiap hari mengecek perkembangan pembusukan komposter yang berasal dari daun yang kering yang kemudian di busukan dan diberi air agar masa pembusukan lebih cepat. Dan SMPN 15 tinggal memberi air kran tetapi air AC yang ditampung agar air AC tidak terbuang sia-sia.
Dan tidak hanya komposter tetapi takakura juga ditekankan dalam hal pengolahan sampah organik karena takakura sendiri tidak memakai lahan yang cukup luas, memang harus anak yang berani kotor yang mau mengolah sampah organik takakura ini karena takakura terbuat dari sisa makanan dan otomatis kalau mereka bukan anak yang berani kotor pasti mereka nggak mau dan untuk kader lingkungan kita rata-rata mereka mau berani kotor dan bulan lau kami panen takakura sekitar 33 kg dan nantinya hasilnya itu akan di jual dan sebagian untuk pupuk kompos sekolah seperti vertikal garden sekolah
Dan pengolahan yang ada disekolah kita berikutnya adalah biopori. Bagi sebagian orang menganggap bahwa lubang biopori hanya untuk lubang resapan bila air menggenang namun pernyataan itu salah, bahwa sesungguhnya bisa berfungsi untuk pupuk kompos dari bahan dasar daun kering. Namun pengolahan ini harus berupaya tetap menjaga agar lubang tidak rusak dan sekolah kami berinovasi dengan diberi pipa dan penutup agar tidak ada sampah yang masuk dan lubang biopori itu tidak rusak. Dan disekolah kami sudah ada 150 keatas lubang biopori yang sudah tersebar diseluruh sudut sekolah dan nantinya lubang itu akan ditambah lagi dengan target diatas 200 lubang
Kegiatan saat pembuatan biopori
Kegiatan saat menyiram komposter
Kegiatan pengolahan takakura
Heri kuswanto
Nomer WA 083831005854
CURHAT KAMI TENTANG LINGKUNGAN SEKITAR
Alam merupakan kehidupan yang sangat kental dengan keseharian. Diciptakan dengan indah dan memukau. Di Pedesaan terutama masih banyak pandangan hijau yang mencerahkan mata. Udara yang segar dapat menambah semangat beraktivitas. Lingkungan kami, Lingkungan kalian juga. Kita bersama-sama memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan anugerah Tuhan yang ada.
Seperti halnya PAMUDEKA singkatan dari Pattimura dan Dewi Sartika. Tempat kami menapaki dunia Penegak. Kami punya pemikiran-pemikiran untuk melestarikan lingkunga dan juga kami berusaha untuk menggapainya. Banyak hal yang dapat dilakukan contohnya : membantu masyarakat membersihkan lingkungan kelurahan, meminimalisir berkendara sepedah motor saat ingin kumpul Pramuka, ikut serta menjadi panutan memilah sampah ketika berada di lingkungan sekolah, mempergunakan barang bekas secara maksimal dan tak lupa menyimpan sampah ketika sedang muncak.
Dimulai dari diri sendiri akan lebih mudah untuk melakukannya di lingkungan sekitar. Kebaikan lain yang akan didapat ketika membantu masyarakat sekitar adalah rasa percaya diri dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk mengembangkan karakter pada anggota pramuka yang pemalu. Juga mengawali bahwa Pramuka sebagai bukti Indonesia yang terkenal ramah.
Kesulitan yang hakiki ialah membiasakan untuk terus menerus menjaga kehijauan lingkungan sekitar. Sebab kini kian lama kehijauan itu telah teganti dengan pabrik modern. Mari kita bersama-sama memunculkan keinginan menjaga kelestarian alam meski ada rintangan dan percaya bahwa kita bisa mempertahankan itu. Di mulai dari hati, Di lakukan dengan kerja keras. Indonesia perlu kita untuk menjaga kekayaan yang Tuhan berikan. SEMANGAT
Nama : Reka Permata Sari
Gudep : SMAN 1 Kutorejo
Nomer WA : 0813-7343-8161
KEMAH BUDAYA SALAH SATU AKSI PENGIMPLEMENTASIAN PEDULI LINGKUNGAN
KEDIRI – Minggu yang lalu, Dewan Kerja Cabang Kabupaten Kediri menggelar kegiatan yang bertajuk kebudayaan hasil bekerjasama antara komunitas Pasak sebagai salah satu organisasi pelestari budaya Kediri dan dinas terkait. Perkemahan tersebut di laksanakan pada Hari Sabtu – Minggu (20-22 April 2018). Kegiatan ini bertempat di kawasan Candi Tegowangi yang merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Perkemahan yang di balut suasana budaya khususnya budaya Kediri ini bernama Kemah Budaya Kediri 2018, yang di dalam nya terdapat satu kegiatan yang bertujuan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam sekitar dengan cara menanam banyak pohon oleh peserta kemah. Selain bertujuan untuk pelestarian alam, hal tersebut juga dapat melatih mental dan disiplin peserta kemah untuk turut sadar lingkungan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kegiatan ini cukup memenuhi syarat sebagai langkah awal untuk hijau nya lingkungan alam masa depan. Kegiatan kepramukaan ini terbukti dapat mendorong peserta didik untuk memupuk rasa kepedulian sosial termasuk pada lingkungan sekitar, bukan hanya sekedar bertepuk dan bernyanyi saja.
“Kegiatan ini bukan hanya perkemahan semata, namun dapat menjadi salah satu objek pelestarian alam dan lingkungan dengan adanya sub kegiatan penjelajahan – tanam pohon.” tutur salah satu anggota Dewan Kerja Cabang Kediri, Kak Alvina yang pada saat itu tengah bersiap menuju tempat penanaman pohon,Minggu (22/04/2018).
Pada Minggu pagi (22/04/2018) peserta Kemah Budaya bergegas menuju ke lokasi penanaman pohon di Desa Sumber Gendul dengan mengendarai sepeda setelah melalukan giat pribadi dan senam pagi. Di jalan, mereka tidak hanya bersepeda ria saja, namun sesekali melakukan bakti sosial seperti pengambilan sampah yang berserakan guna kepedulian lingkungan. Sebelum sampai di lokasi penanaman pohon, peserta harus menyelesaikan beberapa pos yang di buat dalam kegiatan penjelajahan,salah satunya pos aksara Jawa kuno. Kegiatan tanam pohon berhasil dilaksanakan dengan berdiri nya bibit-bibit pohon beberapa tanaman.
“Kegiatan yang seru sekali, selain bisa refreshing kita juga berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan dengan menanam pohon.” ucap Kak Iva, selaku peserta kemah dari pangkalan SMAN 1 Kandat, Kabupaten Kediri sesaat setelah kegiatan penjelajahan usai (22/04/2018).
Aksi ini di harapkan dapat lebih bervariasi dan bermanfaat secara luas, bukan hanya bagi Pramuka saja. Kedepannya, kegiatan ini supaya terus berlanjut dan berkembang oleh generasi muda selanjutnya.
Salam Pramuka!
Nama : Enana Apriliani
Asal : SMAN 1 Kandat, Kabupaten Kediri.
No. WA : 082230853022
Selamat datang Biopori
Sampai jumpa Banjir
Salam Pramuka!!!
Seperti yang kita ketahui bahwa gerakan pramuka adalah salah satu organisasi yang memiliki banyak kegiatan. Mulai dari outbond, kegiatan yang menguras cukup banyak tenaga dan pikiran. Sampai bakti sosial yang penuh dengan kesan pesan yang mampu membentuk mereka menjadi pribadi yang berkarakter dan peka terhadap lingkungan sekitar. Gerakan pramuka menanamkan jiwa peduli pada setiap diri anggotanya melalui berbagai macam kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan pembuatan biopori yang dipelopori oleh Brigadi Penolong dan pramuka peduli Kabupaten Kediri 13.06.
Pembuatan biopori dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya banjir di area area yang rawan terhadap banjir. Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air, sehingga resiko terjadinya penggenangan air semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Pembuatan biopori dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos, sampah organik yang ditimbun pada lubang ini kemudian akan menghidupi hewan yang berada di dalam tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori pori dalam tanah.
Kegiatan pembuatan biopori dilakukan hampir di seluruh sekolah sekolah yang berada di Kabupaten Kediri. Dan mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah. Dengan menjunjung tinggi kebersamaan kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar serta penuh dengan pesan dan kesan.
Kegiatan biopori ini dilakukan bukan hanya untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya banjir, tapi kegiatan ini juga dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terutama anak muda tentang pentingnya menjaga lingkungan, mengingat turunnya kepekaan dan kepedulian anak anak muda terhadap lingkungan sekitar di jaman sekarang. Diharapkan setelah kegiatan ini berlangsung anak anak muda mampu mengaplikasikan pembuatan biopori ini di halaman rumah mereka masing masing. Selain itu anak anak muda juga diharapkan agar semakin peduli terhadap lingkungan di sekitarnya, mengingat bumi yang semakin tua dan tidak terawat.
Biodata
Nadya anjar
Satgas Pramuka peduli 13.06 kwarcab kediri
No Wa 085791704636
Untuk menanamkan rasa peduli lingkungan pada anak didik tidaklah mudah kita membalikkan tangan. Karena semua itu harus pula di dukung dengan stakeholder yang ada di lingkungan sekolah maupun sekitarnya. Pertama kali melihat tumpukkan sampah disekolah yang semakin menggunung di gerobak sampah membuat saya tergerak untuk meminimalisir sampah plastik bekas minuman yang tidak hanya bau tapi juga tidak sedap dipandang mata. Hal pertama yang saya lakukan adalah dengan mensosialisasikan ke anak didik saya bahwa makanan dan minuman yang yang dibungkus plastik sangat tidak sehat, sehingga mereka dianjurkan untuk membawa bekal sendiri dari rumah dan membawa tempat makanan dan minuman dari food grade. Tidak lupa pula saya mengajak paguyuban sekolah menyediakan galon minum di kelas. Sehingga anak-anak yang sudah membawa minum dari rumah dapat menambah air minum mereka sendiri. Pertama lebih sehat dan hemat karena uang jajan mereka tidak usah dibelikan minuman plastik. Saat mengikuti ecoschool dari Tunas Hijau , saya membentuk kader Tunas Hijau Sekolah yang bertugas untuk mensosialisasikan tentang masalah atau isu lingkungan dan solusi pemecahan masalahnya. Tim tunas hijau tadi saya ajarkan bagaimana cara pemilahan sampah organik dan non organik. Untuk sampah non organik dari botol bekas kami lombakan tiap-tiap kelas untuk membuat baju fashion dari sampah tersebut. Sedangkan sampah organik kita taruh di keranjang Takakura untuk dijadikan pupuk, yang tidak hanya bisa dipakai untuk menyuburkan tanaman tetapi juga jika kita panen bisa dijual di tetangga sekitar sekolah. Saat ini penanaman Toga dan pembuatan tanaman hidroponik dan organik sedang kami kembangkan.
One Day One Biopori
Salam Pramuka !!!!
Manfaat Biopori sudah sangat terbukti efektif untuk mengatasi masalah banjir yang menjadi icon negatif kota besar. Surabaya sebagai salah satu kota Metropolis juga memiliki budaya membuat lubang kecil yang penuh manfaat ini. Tunas hijau adalah salah satu organisasi pecinta linkungan yang tiada putus usahanya untuk selalu mendengungkan semangat Peduli Lingkungan di semua strata masyarakat. Pengadaan lubang biopori akan terimplementasi pada tantangan Program Surabaya – 1000 Biopori yang diluncurkan oleh KWARDA JATIM.
Salah satu imbasnya adalah yang dilakukan oleh Pangkalan SMPN 29 dengan gugus depan 05.023-05.024 yang berkolaborasi dengan tim Kader Lingkungan Spenzholick adalah menyikapi isu nasional dengan kemampuan lokal yang dimiliki.
Pembuatan biopori membutuhkan waktu sekitar 30 – 40 menit bergantung kepada tekstur tanah dilokasi penggalian lubang. Hal ini termasuk salah satu kendala bagi anggota gudep 05.023-05.024 dan Kader Lingkungan Spenzholick yang memiliki tupoksi sebagai siswa dengan segudang tugas akademis dan pengembangan diri dalam kegiatan sekolah yang sangat memakan waktu, energi dan sumber daya.
Program “One Day One Biopori” yang diajukan dalam kegiatan kesiswaan, merupakan sebuah rencana aksi lingkungan kolaborasi anggota gudep 05.023 – 05.024 asuhan kak Suhelmi dan kak Sari dan dibina oleh Kak Enniek DN, M.MPd dan beserta kader Lingkungan Spenzholick yang dibina oleh Bapak Kasnam, S.Pd diharapkan menjadi solusi jitu untuk penambahan jumlah biopori secara kontinu, terarah, real dan efektif demi mewujudkan lingkungan bersih lestari dan terlaksanakan Dharma pada Satya Pertiwi. ” Spenzholick BERSAMA pasti BISA” tegas Kamabigus Pangkalan SMPN 29 Surabaya Kak Tjipto Wardojo,S.Pd memberi semangat.
Salam pramuka!
Salam Bumi!!!!
penulis : Rizky Eka Sari, S.Pd
no KTA: 280819740003
Pangkalan : SMPN 29 Surabaya
kwarcab: Surabaya
no. WA 087853520793
Nama : imam subroto, pembina gudep sby 03.033 dan pembina Lingkungan Hidup, SDN BUBUTAN 4 SBY. Sebagai pembina gudep pangkalan SDN BUBUTAN 4, sekolah kami dalam menerapkan program tahunan kepramukaan tidak hanya mengacu pada SKU dan SKK, baik siaga maupun penggalang menerapkan program Lingkungan Hidup, mengingat sekolah kami juga sekolah adiwiyata dan aktif dalam kegiatan Lingkungan Hidup (Tunas Hijau dan Bank Sampah) dll, maka salah satu dalam kegiatan kepramukaan anak-anak siaga dan penggalang diajarkan bagaimana mencintai lingkungan hidup baik di sekolah dan di rumah atau masyarakat. Sebagai wujud pelaksanaan lingkungan hidup dalam setiap kegiatan kepramukaan anak-anak diberi pengertian bahwa sekolah kita (SDN BUBUTAN 4 SBY) adalah sekolah yang zerowaste sampah plastik, dan pemanfaatan sarana dan prasarana serta cara penghematannya. Dianjurkan setiap anak kalau mau berangkat ke sekolah harus membawa perbekalan makanan dari rumah dengan membawa tepak makanan dan botol isi ulang, diharapkan anak-anak tidak membawa sampah plastik baik dari luar sekolah dan dalam sekolah dengan demikian sekolah sukses zero waste, dan sekolah kami sukses menjalankan itu. Selain itu anak-anak dibekali bagaimana memanfaatkan sarana disekolah yg semestinya dibuang sia2 ternyata bs dipakai untuk menghemat yang selama ini tidak tahu. Sebagai contoh penghematan di sekolah kami adalah air ac, yang selama ini dibuang sia2, kita menyiram tanaman yg begitu banyak bisa dibayangkan habis berapa kubik air pdam dan biaya yang dikeluarkan untuk membayar rekening air pdam, alhamdulillah dengan adanya program tahunan kepramukaan tentang lingkungan hidup anak2 diajarkan cara memanfatkan air ac untuk bertanam hidroponik dan menyiram tanaman pot dan rumput dan berdasar kajian dan referensi ternyata air ac adalah setara air suling, maka sebagai akhir dari artikel, kami berharap mudah2an sekolah2 yang ada di surabaya atau sekolah lain agar memanfaatkan air ac dengan sebaik2nya dan simpan sebaik2nya. Dan jangan lupa Pramuka di SDN BUBUTAN 4 adalah yang cinta Lingkungan Hidup. Trims
3 Aktivitas ‘Simple’ ini Bisa Melestarikan Lingkungan lho!
Lingkungan adalah tempat dimana kita tinggal dan meninggal. Disaat kita tinggal di dunia maka kewajiban kita adalah merawat dan menjaganya supaya bisa kita berikan kepada generasi selanjutnya saat kita meninggalkan dunia itu sendiri. Terkadang orang menolak, enggan, tidak mau untuk menjaga lingkungan karena alasan berat memerlukan biaya banyak dan sebagainya. Nah, berikut ini saya akan memberi tips untuk melestarikan lingkungan yang ‘Simple’ untuk dilakukan. Seperti apa? Mari kita baca.
1. Membawa tempat bekal makan dan minum Non-Plastik sekali pakai
Membawa tempat bekal Non-Plastik sekali pakai memang adalah solusi untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk di daerah-daerah tertentu. Mengapa demikian? Karena sampah plastik bisa mengakibatkan bermacam-macam masalah seperti banjir, bau yang tidak sedap, dll. Pasti kalian pernah berfikir untuk menanam/membakar sampah plastik itu kan? Eits, jangan salah, jika kita mengubur sampah plastik baru
akan terurai setelah 400-500 tahun berlalu. Sedangkan kalau membakarnya bisa menyebarkan zat Dioksin dan Furan yang bisa menyebabkan kematian. Jadi jangan salah lagi ya.
2. Mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih ‘ber faedah’
Generasi milenial memang lah generasi yang maju, canggih dan ‘zaman now’ sekali. Tetapi kemajuan tersebut jarang sekali digunakan untuk hal yang berguna/’berfaedah’. Misalnya kita bisa melestarikan lingkungan hanya dengan menggunakan keahlian tangan dan juga sebuah ide yang menarik, caranya? Dengan daur ulang! Selain bisa menambah isi dompet juga bisa melestarikan lingkungan juga. Seperti men-daur ulang sampah kertas menjadi tempelan kulkas, bros/pin, dll.
Tidak hanya sampah kertas saja, teman-teman bisa membuat sesuatu dari sampah apapun seperti sampah plastik kering, dari gelansing beras, botol, kaleng, dll. Sekali lagi, teknik mendaur ulang ini sangat bisa melapangkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia di zaman sekarang. Boleh di coba nih!
3. Teknik Hidroponik
Nah, yang terakhir ini mungkin jarang teman-teman dengar, tetapi ini cukup terkenal karena teknik menanam yang tidak menggunakan media tanah dan air yang sedikit. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas, dan juga media penanamannya bermacam-macam seperti menggunakan Rock Wool, pipa paralon, botol plastik bekas, dll. Jadi sangat menguntungkan sekali bagai para wirausahawan. Selain media tanam yang hemat juga bisa mengurangi pasokan air lho!. Keren sekali.
Okelah sekian untuk artikel kali ini, semoga bermanfaat dan juga bisa memberi referensi untuk melakukannya serta mendorong untuk melestarikan nya. Sampai jumpa!
“Let’s nurture the nature, so that we can have a better future.” — Anonymous.
NAMA:Mohammad Nouval Zidan Adison
Pankalan:SMPN 40 Surabaya
No WA:0813-8566-7524
wah kapan ada lagi