Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur akan menyelenggarakan Pelatihan Gugus Depan Ramah Lingkungan pada Jumat – Minggu, 29 – 31 Maret 2019 di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, Jalan Raya Kertajaya Indah 77 A Surabaya.
Pelatihan ini akan digelar dengan 40 jam pelaksanaan dan bersertifikat bagi setiap peserta yang mengikutinya secara penuh.
Tiap Kwarcab di Jawa Timur bisa mengikutsertakan 2 orang peserta yang terdiri dari 1 orang pembina pramuka penggalang SMP/sederajat dan 1 orang pembina penegak SMA/SMK/sederajat untuk mengikuti pelatihan ini.
Pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan biodata peserta melalui e-mail humaskwardajatim@gmail.com terakhir pada 22 Maret 2019 dengan menyertakan surat tugas dari kwarcab masing-masing.
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur juga memberi kesempatan kepada pembina gugusdepan yang tidak mendapatkan mandat dari kwarcabnya (peserta non kwarcab) untuk bisa mengikuti pelatihan tersebut.
Caranya, dengan mengirimkan artikel pengalaman berkegiatan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan gugusdepannya. Artikel tersebut ditulis pada kolom komentar artikel ini sedikitnya 300 kata.
Kandidat peserta non kwarcab harus memiliki kartu tanda anggota Pramuka SIPA Kwarda Jatim dan gugusdepannya bersedia mengikuti Lomba Gugus Depan Ramah Lingkungan 2019 yang akan diselenggarakan pasca pelatihan.
Sedikitnya ada kuota 6 orang peserta non kwarcab untuk mengikuti pelatihan yang digelar tanpa dipungut biaya ini. 6 orang itu adalah yang dinyatakan lolos seleksi melalui artikel yang dikirimkan online tersebut.
Informasi lebih lanjut mengenai rencana pelatihan ini bisa menghubungi Kak Achmat Maskurochman 0857-4902-0720. (*)
Penulis: Mochamad Zamroni
Sampah adalah sahabatku
Kehidupan adalah bentuk nyata cinta Tuhan untuk umatNya . Sebagai mahluk yang di cintai Tuhan, hendak kita mencintai kebersihan . Kebersihan akan tercipta jika kita bersahabat dengan sampah .
Sampah memang kotor, dekil dan berbau . Namun ada sejuta pahala yang akan kita terima dari Tuhan, jika kita cinta dan bersahat dengan sampah . Sampah kita rawat dengan baik , kita kemas di tempat yang bagus, tidak lagi terlihat jorok , tentu semua insan bersemangat memasukkan sampah di tempatnya .
Semua warga di sekolah kami sangat peduli dengan cinta bersih dari sampah . Membiarkan satu sampah terbengkalai jika tidak kita ambil, pasti akan semakin bertambah . Untuk itulah secuil kita ambil, lingkungan luas satu mil bisa terselamatkan .
Budaya peduli sampah memang tidak mudah di saat awal awal kita melaksanakan . Sejuta tantangan kita hadapi . Sampah adalah bahan kotor, namun jika kita menganggap kotor, kita tidak akan mendekat . Nah hal demikian yang membuat kita menjauh dari sampah .
Dari sinilah kita menciptakan budaya ambil sampah dari secuil, untuk menyelamatkan semua makhluk dari yang terkecil . Secuil kita ambil tentu kita tidak akan merasa risih, yang membuat risih dan kotor jika sudah menggunung . Sesuai dengan pepatah ” mencegah adalah lebih baik dari pada mengobati ” , nah kita awali dengan budaya ambil sampah secuil, jika sudah menggunung takutnya kita enggan membersihkan .
Budaya ambil sampah secuil kita laksanakan setiap hari dengan hati yang ikhlas . Kita semua harus mempunyai jika peduli, sebab kita ingin menjadi makhluk yang di rindukan syurga . Kita sebagai warga SMP Negeri 15 Surabaya menganggap sampah bukan lagi sesuatu yang kotor, namun sesuatu yang harus kita perhatikan dengan baik . Alam lama lama akan rusak, jika diri kita membiarkan sampah berserakan di mana mana . Kita tidak perlu menunggu perintah untuk memungut sampah jika kita melihat sampah sedikit, secara spontan kita harus memungut untuk di masukkan ke tempatnya .
Kita semua warga sekolah harus malu kepada Sang Pencipta jika kita tidak bisa menjaga amanah sebagai makhluk pelestari lingkungan .
Sebagai penutup artikel ini, kami jajaran Pramuka Peduli SMP NEGERI 15 Surabaya mengajak semuanya untuk mempunyai hati bersahabat dengan sampah, jangan membenci sampah . Jika kita benci sampah alam yang kita cintai ini bisa rusak . Maka dari itu ayo kita lebih cinta sampah demi menyelamatkan bumi dan makhluk bumi semuanya . Jangan kuatir kita cinta sampah Syurga pasti merindukan kita .
Demikian dan terima kasih
Salam Pramuka
Heri Kuswanto
Pembina SMPN 15 Surabaya
Hp/WA 0838 3100 5854
Aku bersekolah diSMPN 38 Surabaya. Disitu aku bisa menyadari betapa pentingnya penghijauan. Sekolah yang unik,penuh dengan tumbuhan hijau,disertai hembusan angin yang sejuk disetiap saat. Aku melihat tumbuhan hijau itu ada dimana-mana dihalaman,didepan kamar mandi,didalam kelas pun juga ada,warna sekolahnya pun juga hijau jadi terlihat indah sekali. Senang sekali aku bisa bersekolah diSMPN 38 Surabaya ini. Penghijauan itu sangat penting bagi kehidupan karena penghijauan sumber oksigen kita,selain itu penghijauan juga membuat suasana menjadi sejuk dan segar. SMPN 38 Surabaya Sekolah yang sangat unik dan berbeda dengan sekolah lainnya. Ada keunikan lagi dari sekolah ini yaitu ada jumasih (jumat bersih). Jumasih adalah gotong royong bersama untuk membersihkan sekolahan dan kelas-kelas. Dan SMPN 38 Surabaya juga memanen atau memelihara ikan lele, ikan lele dipanen didekat kantin dan ada kolamnya besar sekali ikan lelenya pun juga sangat besar, ada juga yg ditaru diselokan sekolah itu ikan lele yg kecil bnyk sekali. Dan SMPN 38 Surabaya melakukan eskul pramuka disetiap hari kamis bukan hari jumat. Ruangan kelasnya bersih-bersih semua,karena semua menjaga kebersihan kelasnya masing-masing,dan ruangannya sangat luas tp nggak terlalu luas sekali,apa lagi kalau kelas yg dilantai tiga disana kita bisa menikmati pemandangan yang indah kita bisa melihat kota dan rumah-rumah dari situ,dan menikmati angin yg sangat dingin dan segar. Aku juga akan mengajak semua orang untuk ikut melestarika selalu tanam dan tumbuhan yg ada disana, dan dimana pun juga,agar bumi selalu lestari dan terjaga. Semoga siswa siswi SMPN 38 Surabaya bisa memiliki sifat berkarakter budaya bangsa, dan berwawasan lingkungan. Kebersihan adalah sebagian dari iman. Dan menurutku penghijauan sangat penting untuk kehidupan kita, maka dari itu kita harus sering melakukan penghijauan,dan selalu menjaga kebersihan dimana pun kita berada. Aku sangat bangga menjadi anak Indonesia. Tuhan memberikan tanah yang subur kepada kita. Kita wajib bersyukur, selain itu kita sebagai generasi penerus bangsa kita harus bisa melestarikannya.
Gugus depan merupakan tempat dimana para peserta didik pramuka mendapatkan hak untuk melakukan dan mengaplikasikan kegiatan yang bermanfaat di kepramukaan. Dalam menjalani kegiatan kepramukaan peserta didik dibekali berbagai ilmu positif baik dari kepramukaan maupun non pramuka yang mendukung mendidik karakter para peserta didik.
Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan para pembina harus kreatif dan inovatif dalam memberikan materi dan praktek kepramukaan sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan tidak monoton serta membosankan kepada peserta didik. Maka, kami selaku pembina memandang perlu suasana pembelajaran yang kondusif dan menyatu dengan alam sehinggan peserta didik tidak merasa bosan dan merasa senang.
Dimulai pada tahun 2016 kami Paskomorast Jaya sebutan bagi pramuka di gugus depan Achmad Yani pangkalan MTs Negeri 01 Lumajang, memulai berinovasi mengadakan pendidikan yang menyatu dengan alam serta ramah lingkungan. Kami memulai mengenalkan arti penting kebersihan lingkungan agar dapat memberikan kenyamanan kepada peserta didik, berlanjut kami mengenalkan sampah dan pilah sampah dengan membentuk bank sampah Mini ala pramuka. Setiap hari jumat latihan pramuka peserta didik dihimbau untuk membawa sampah plastik dan kertas sebanyak banyaknya untuk membayar kas pramuka. Antusias itu semakin tumbuh dengan didukung pihak lembaga yang memberikan ruang gerak dengan memberikan tempat untuk menampung barang bekas dan menghubungkan dg pihak lain yaitu Dinas Lingkungan Hidup Lumajang. Dengan dukungan tersebut akhirnya kami tidak perlu bingung menjual hasil sampah peserta didik karena kami melakukan MoU dg DLH dengan pengambilan sampah pilah dan tunai langsung dibayar.
Dengan awal ide gagasan tersebut kami pada tahun 2017 mulai sering mendapatkan bimbingan dan undangan dari Dinas LH untuk lebih mengenalkan lingkungan, salah satunya kami dikenalkan dengan biopori sebagai aksi penabung air tanah dan komposter sederhana dalam mitigasi kekeringan dan banjir. Gayung menyambut ternyata kwarda jatim juga memikiki kegiatan tersebut. Dengan semangad membara PJ sebutan kami, memulai menghubngkan materi kepramukaan dengan lingkungan. Kegaiatan berikutnya kami melakukan gerakan 100 biopori & 100 Tanaman dai di Gudep kami tepatnya dilahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan sebagai peresapan air dan juga dilaksanakan sekitar halaman sekolah yang tertutup paving.
Gerakan itu sebagai output dari pengaplikasian Dasa Dharma Pramuka. Dan pada akhirnya Gudep kami melalui sinergitas pramuka dan lembaga serta organisasi siap dan diajukan oleh Dinas LH Lumajang untuk menjadi Sekolah adiwiyata Provinsi 2019 ini. Semoga ikhtiar dan doa sinergitas keluarga Pangkalan MTs Negeri 01 Lumajang ini dapat mewuhudkan santriwan dan santriwati menjadi pemuda berarakter dan berwawasan lingkungan
sampah ku kebahagian ku
seluruh manusia diatas dunia tak ada yang tak mengenanl sampah.bahkan manusia adalah sumber produktif yang menghasilkan sampah.setiap hari manusia selalu berteman dengan sampah dimanapun mereka berada.baik dirumah,disekolah,di tempat kerja bahkan ditempat tempat umum semuanya selalu ditemani sampah.kata sampah itu selintas adalah bermakna negatif yaitu sesuatu yg tidak berguna lagi bahkan banyak dihindari orang.yg bersifat bau dan merusak keindahan lingkungn.sampah akan meresahkan manusia jika dibuang tidak pada tempat.sampah bisa berbau busuk jika tidak diolah dengan benar tapi pernah kita mencoba untk menyadari bahwa sampah bisa membahagiakan manusia? bisa memperkaya manusia?.nah di tangan tangan orang yg cinta dan peduli lingkungan semua itu bisa terjadi…ditangan mereka sampah bisa menjadi duit untk menghidupkan keluarga.sehingga bisa membahagiakan hidup mereka hanya dengan sampah.jd stop hina sampah
PROGRAM EKOBRIK 5R (REDUCE, REUSE, RECYCLE, REPLACE, REPLANTS) SOLUSI HANDAL MENGELOLA SAMPAH DI LINGKUNGAN GUGUSDEPAN
“Partisipasi Peringatan HPSN (Hari Peduli Sampah Nasional) di Gugusdepan Tuban 17.001-17.002 Pangkalan SD Negeri Rengel 1 Tuban”
Pramuka itu adalah jembatan penghubung antara pendidikan formal dan pendidikan keluarga. Maka Pramuka menjadi solusi handal bagi permasalahan kaum muda saat ini. Sedangkan Gugusdepan adalah wadah pembinaan kaum muda untuk mencapai tujuan gerakan pramuka. Tujuan gerakan pramuka sebagaimana terimplementasi menjadi 4 pilar utama yakni antara lain: karakter, kebangsaan, keterampilan dan peduli lingkungan. Sebagai pramuka yang memegang teguh satya dan darma pramuka maka seyogyanya sosok pramuka itu menjadi agent of change “Agen Perubahan” Budaya masyarakat yang negatif. Maka anggota pramuka harusnya “Out Of The Box ” Keluar dari zona atau kotak nyaman untuk mengubah budaya masyarakat yang kurang peduli lingkungan.
Dalam rangkaian memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 bertema “Gelorakan Gerakan Seribu Ekobrik guna menyelesaikan masalah sampah” yang diselenggarakan oleh Gugusdepan Tuban 17.001 – 17.002 Pangkalan SD Negeri Rengel 1 Tuban Jawa Timur melakukan kegiatan edukasi pengelolaan sampah kepada anak sekolah dan juga masyarakat. Kegiatan edukasi tersebut melibatkan seluruh warga sekolah, wali murid dan masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan untuk mensinergikan program gudep unggul ramah lingkungan, Alhasil inilah yang menjadi program prioritas pengembangan bagi gugusdepan Tuban 17.001 – 17.002 Pangkalan SD Negeri Rengel 1 Tuban Jawa Timur yang tahun 2018 yang menjadi Juara 1 Gugusdepan Unggul dan Juara 1 Festival Penggalang Ceria Tingkat Nasional
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi masyarakat adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga. Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja yang disebabkan kantong plastik bagi lingkungan hidup?
Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi. Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk. Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini.
Lebih dari jutaan kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar. Sampah plastik dapat menyebabkan perubahan iklim?. Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca. Lantas, apa solusinya mengatasi sampah kantong plastik? Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer. Apa yang harus kita lakukan? Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi supermarket, mall dan toko buku langganan kamu untuk berhenti memberikan kantong plastik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di lingkungan belum bisa mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi langkah kecil terbaik.
Berbekal botol plastik dan sampah plastik yang sudah tidak bisa dimanfaatkan, mereka ramai-ramai memasukan sampah plastik ke dalam botol plastik. Sebelum dimasukan dalam botol plastik, sampah plastik dipotong kecil-kecil, kemudian masukkan ke dalam botol dengan cara ditekan, dengan tongkat kayu agar padat dan botol menjadi keras.Jika dipadatkan dengan baik, ekobrik akan menjadi kuat yang mampu menopang beban berat.Ecobrick atau ekobrik, adalah bata yang ramah lingkungan. Ekobrik menjadi salah satu dari sekian banyak cara mendaur ulang sampah plastik.
Tidak seperti bata yang pemanfaatannya terbatas, ekobrik bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Dari mulai mebel, piala, dan bahkan karena sifatnya yang kuat dan padat bisa dimanfaatkan untuk membuat dinding, bahkan memanfaatkan ekobrik dalam teknologi tepat guna berwawasan lingkungan, untuk mengisi konstruksi panel atau dinding tanggul sungai yang dinamakan sistem urug dengan perkuatan wadah. Nantinya tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengubah sampah menjadi hasta karya dalam bentuk seni ekobrik yang akan dipasarkan di masyarakat ummum melalui ekspo tahunan yang dikuti oleh gugusdepan guna mendapat tambahan pemasukan bagi gugusdepan.. Semoga tulisan ini menjadi inspirasi dan solusi handal guna mengatasi permasalahan tentang sampah plastic di masyarakat kita
TRI PANJIANTO, S.Pd
Pembina Gugusdepan Tuban 17.001-17.002 Pangkalan SD Negeri Rengel I Tuban
085785335736 ( tripanjiantopgsd70@gmail.com )
Smpn 38 sby adalah smpn kebanggaanku karena smpn38 mempunyai Taman di kelas waulaupun smpn38 kecil 38 termasuk skolah yang bersih karena smpn38 terhindar Dari Bandera hitam seluruh smp surabaya Dan 38 adalah skolah adiwiyata serial jumat warga sekolah selalu melakkukan jumasih Dan setiap hari 38 melakukan dumenbursa yang berarti Dua Menit Berburu Sampah Dan ank ank pramuka may menanam lavender di setiap Kamar Mandi untuk pengharum ruangan sekian Dari Saya trimakasi
Smpn 38 surabaya
Sekolah kami mempunyai taman di kelas
Melaksanakan jumasih (jumat bersih)setiap hari
Jumat itu dilaksanakan supaya sekolah kami
Bersih setiap hari
Salam pagi kami adalah salam ppk “salam”cerdas,berkarakter,menyenangkan,luar biasa hebat ,religius,nasionalis,mandiri,gotongroyong,intergritas,
Sekolah kami juga mengadakan dumenbursa(dua menit berburu sampah)dilaksankan setiap hari agar di loker loker kita tidak mengundang banyak nyamuk
Di sekolah kami banyak ekskul di smpn 38
Terutama saya memilih ikut eksuk pramuka inti
Anak pramuka itu mengajarkan menjadi anak yang tangguh dan kuat,
Di setiap kelas juga menjaga sangat kebersihan
Bapak kepala sekolah kami mendidik anak anak membawa bekal dari rumah tempat makannya tidak diperbolehkan dari bahan plastik karena akan memperbanyak sampah di sekolah kami maka dari itu sekolah kami memerintah anak anak untuk tempat makannya dari tupperware
Mengapa bapak sekolah kami memilih tempat makan tupperware karena tidak akan memperbanyak sampah di sekolah kami kantin di sekolah kami pun juga menjaga kebersihan
Sekolah kami juga menghemat energi supaya tidak memperbanyak biaya untuk dikeluarkan
Contoh : kipas angin yang tidak di pakai harap di matikan seperti itu contohnya supaya sekolah kami terhindar banyak biaya
Dan itu dari saya tentang SMPN 38 SURABAYA
Sekolah kami merupakan sekolah komplek. Ada SMA, SMP, SMK yang merupakan komplek YPM. Sekolah komplek kami di depan merupakan sungai, yang memiliki 2 aliran. Dimana menjadi tempat pembuangan air dari sekolah juga dari kampung di dekat sekolah.
Dalam perkembangan kegiatan yang kami lakukan di gugusdepan. Kami memperkenalkan kegiatan ramah lingkungan kepada peserta didik. Dengan membersihkan sungai yang ada di depan sekolah komplek kami. kegiatan tersebut di mulai dari hulu yang ada di dalam sekolah. di lanjutkan membersihkan sungai utama dengan titik fokus pintu air dari warga, pintu air dari MI samping sekolah, dan aliran pembuangan dari warga sekitar. saat ini kami juga mengusahakan penghijauan dan biopori di area komplek sekolah. biopori menjadi hal yang utama dan pertama menjadi proyek ramah lingkungan kami. karena daerah komplek kami seringkali terjadi peluberan air hujan yang mengakibatkan air sulit surut.
dalam kegiatan ramah lingkungan yang kami mulai perdana, tiap sangga memiliki fokus sendirian dalam proyek ramah lingkungan mereka. fokus dalam biopori, pembersihan sungai dan menjaga lingkungan tetap hijau.
Memang tidaklah mudah bagi kami dalam melaksanakan kegiatan ramah lingkungan di area sekolah dan luar sekolah, karena kami juga di tuntut tidak hanya melakukan tetapi juga memberikan stimulasi kesadaran menjaga lingkungan dimulai dari diri sendiri, siswa-siswi, guru, dan harapannya juga pada warga sekitar.
Kendala yang di hadapi adalah ketika tempat pembuangan akhir baik sampah plastik, popok bayi, ataupun endapan lumpur sungai.oleh karena nya sebagai tindak lanjut hasil kegiatan untuk mensiati sampah plastik sementara ini kita manfaat kan untuk pembuatan ecobreak dan pot bunga, untuk sampah organik kami buat kompos, untuk endapan lumpur kami memasukkan dalam karung yang di pakai untuk pembuatan dinding TPS sementara.
Maka kami memerlukan ilmu baru, pengalaman baru, dalam mengelola lingkungan yang lebih ramah agar sekolah kami dapat mengurangi sampah lebih sedikit dari sebelumnya, dan agar lebih Asri. Semoga dengan mengikuti kegiatan pengelolaan gugus depan ramah lingkungan yang di selenggarakan gerakan pramuka kwartir daerah Jawa Timur ini kami lebih dapat menerapkan kembali pada gugus depan kami.
M. IBNU
Pembina satuan SMK YPM 5 Sukodono, Sidoarjo
No/WA: 083830664954
Tidak ada sampah, artinya tidak ada kehidupan. Sangat mustahil orang-orang hidup tanpa memproduksi sampah, ketika segala hal yang bernama konsumsi terus dibutuhkan dan meningkat seiring waktu. Sehingga tidak heran kalau sampah dari penduduk seluruh dunia bisa sampai membuat planet baru yang berisi sampah.
Lalu, siapa yang harus disalahkan? Para pelaku, atau justru kita sendiri?
Jawabannya tidak ada, karena memang sudah hukumnya jika kehidupan sangat berkaitan dengan sampah. Saat ini, kita hanya bisa mengurangi produksi sampah atau mendaur ulang sampah tersebut.
Sampah di muka bumi ini terbagi menjadi dua kategori, seperti yang sudah kita ketahui pada umumnya. Ada Organik dan Anorganik. Organik adalah sampah yang bisa diuraikan namun tidak bisa didaur ulang, contohnya: daun kering, makanan basi, kotoran hewan, dll. Sementara sampah Anorganik adalah sampah yang tidak bisa diuraikan tetapi bisa didaur ulang, contoh: plastik, besi, baterai, mobil rongsok, dll.
Seiring majunya perkembangan zaman, beberapa tempat pendidikan maupun tempat umum menyediakan tiga tempat sampah. Artinya, sampah tersebut terbagi lagi menjadi tiga kategori. Yakni: plastik, kertas, dedaunan. Sehingga mempermudah pengunjung untuk memilah sampah.
Meskipun sudah terfasilitasi sedemikian rupa, tetap saja banyak dari kita yang membuang sampah sembarangan tanpa memedulikan lingkungan sekitar serta tata tertib yang sudah berlaku. Alasannya banyak, diantaranya: tempat sampahnya jauh, malas, dan terpaksa. Namun, ketika akibat dari membuang sampah tersebut datang. Seperti banjir. Maka banyak dari kita yang justru mengkambing hitamkan pemerintah, menyalahkan segala kerusakan yang timbul akibat dari diri sendiri.
Kondisi tersebut juga kami alami di SMP PGRI 3 Tuban. Walaupun sudah berapa kali siswa diingatkan untuk selalu memungut sampah dan membuang sampah pada tempatnya namun masih ada saja siswa yang belum sadar akan hal tersebut.
Saya selaku pembina pramuka SMP PGRI 3 tuban juga tidak tinggal diam akan masalah tersebut. Berbagai cara yang telah saya lakukan salah satunya dengan cara bekerja sama dengan guru BK untuk mengatasi masalah tersebut dari mengcoaching kepala sekolah dan para guru untuk membuat tempat sampah, membuat pembiasaan sekolah untuk memungut sampah pada saat datang dan pulang sekolah, dan memberikan sangsi kepada para siswa yang saya dapati membuang sampah sembarangan.
Akhirnya saya memiliki suatu ide yang mungkin bisa dijadikan sebagai solusi akan masalah tersebut. awalnya saya tanamkan terlebih dahulu kepada anak-anak murid saya disaat kegiatan pramuka berlangsung bahwasanya sampah-sampah yang berada di sekitar kita memiliki nilai keindahan agar tumbuh rasa kecintaan akan sampah dihati para siswa , kemudiaan saya mencontohkan beberapa hasil kerajinan tangan yang saya buat dari sampah botol air mineral dan pipit menjadi hiasan dinding, tirai dan gantungan kunci. Alhamdulilah banyak siswa yang tertarik dengan apa yang saya buat dan mereka antusias belajar bagaimana cara membuatnya. Semenjak saat itu sapah pipet dan botol air mineral sudah jarang ditemukan berserakan di lingkungan sekolah karena setiap harinya para siswa berlomba-lomba memungut sampah pipet dan botol air mineral untuk dijadikan kerajinan tangan berupa hiasan dinding dan gantungan kunci.
Ide ini terpikir ketika saya melihat salah satu motto yang sempat saya buat pada saat mengikuti KI (Kelas inspirasi) ada salah satu relawan pengajar beliau seorang dosen mengatakan “ manusia yang cerdas adalah manusia yang menjadikan sebuah masalah sebagai solusi” dan ini terbukti dengan apa yang telah saya lakukan untuk mengatasi masalah sampah di lingkungan SMP PGRI 3 Tuban tersebut.
Tidak ada sampah, artinya tidak ada kehidupan. Sangat mustahil orang-orang hidup tanpa memproduksi sampah, ketika segala hal yang bernama konsumsi terus dibutuhkan dan meningkat seiring waktu. Sehingga tidak heran kalau sampah dari penduduk seluruh dunia bisa sampai membuat planet baru yang berisi sampah.
Lalu, siapa yang harus disalahkan? Para pelaku, atau justru kita sendiri?
Jawabannya tidak ada, karena memang sudah hukumnya jika kehidupan sangat berkaitan dengan sampah. Saat ini, kita hanya bisa mengurangi produksi sampah atau mendaur ulang sampah tersebut.
Sampah di muka bumi ini terbagi menjadi dua kategori, seperti yang sudah kita ketahui pada umumnya. Ada Organik dan Anorganik. Organik adalah sampah yang bisa diuraikan namun tidak bisa didaur ulang, contohnya: daun kering, makanan basi, kotoran hewan, dll. Sementara sampah Anorganik adalah sampah yang tidak bisa diuraikan tetapi bisa didaur ulang, contoh: plastik, besi, baterai, mobil rongsok, dll.
Seiring majunya perkembangan zaman, beberapa tempat pendidikan maupun tempat umum menyediakan tiga tempat sampah. Artinya, sampah tersebut terbagi lagi menjadi tiga kategori. Yakni: plastik, kertas, dedaunan. Sehingga mempermudah pengunjung untuk memilah sampah.
Meskipun sudah terfasilitasi sedemikian rupa, tetap saja banyak dari kita yang membuang sampah sembarangan tanpa memedulikan lingkungan sekitar serta tata tertib yang sudah berlaku. Alasannya banyak, diantaranya: tempat sampahnya jauh, malas, dan terpaksa. Namun, ketika akibat dari membuang sampah tersebut datang. Seperti banjir. Maka banyak dari kita yang justru mengkambing hitamkan pemerintah, menyalahkan segala kerusakan yang timbul akibat dari diri sendiri.
Kondisi tersebut juga kami alami di SMP PGRI 3 Tuban. Walaupun sudah berapa kali siswa diingatkan untuk selalu memungut sampah dan membuang sampah pada tempatnya namun masih ada saja siswa yang belum sadar akan hal tersebut.
Saya selaku pembina pramuka SMP PGRI 3 tuban juga tidak tinggal diam akan masalah tersebut. Berbagai cara yang telah saya lakukan salah satunya dengan cara bekerja sama dengan guru BK untuk mengatasi masalah tersebut dari mengcoaching kepala sekolah dan para guru untuk membuat tempat sampah, membuat pembiasaan sekolah untuk memungut sampah pada saat datang dan pulang sekolah, dan memberikan sangsi kepada para siswa yang saya dapati membuang sampah sembarangan.
Akhirnya saya memiliki suatu ide yang mungkin bisa dijadikan sebagai solusi akan masalah tersebut. awalnya saya tanamkan terlebih dahulu kepada anak-anak murid saya disaat kegiatan pramuka berlangsung bahwasanya sampah-sampah yang berada di sekitar kita memiliki nilai keindahan agar tumbuh rasa kecintaan akan sampah dihati para siswa , kemudiaan saya mencontohkan beberapa hasil kerajinan tangan yang saya buat dari sampah botol air mineral dan pipit menjadi hiasan dinding, tirai dan gantungan kunci. Alhamdulilah banyak siswa yang tertarik dengan apa yang saya buat dan mereka antusias belajar bagaimana cara membuatnya. Semenjak saat itu sapah pipet dan botol air mineral sudah jarang ditemukan berserakan di lingkungan sekolah karena setiap harinya para siswa berlomba-lomba memungut sampah pipet dan botol air mineral untuk dijadikan kerajinan tangan berupa hiasan dinding dan gantungan kunci.
Ide ini terpikir ketika saya melihat salah satu motto yang sempat saya buat pada saat mengikuti KI (Kelas inspirasi) ada salah satu relawan pengajar beliau seorang dosen mengatakan “ manusia yang cerdas adalah manusia yang menjadikan sebuah masalah sebagai solusi” dan ini terbukti dengan apa yang telah saya lakukan untuk mengatasi masalah sampah di lingkungan SMP PGRI 3 Tuban tersebut.
IRA MAYA SANTI Pembina Pramuka SMP PGRI 3 Tuban
Hp/Wa 081358741767
Pramuka adalah gerakan peduli lingkungan.Terbukti dalam setiap kegiatan perkemahan mereka selalu diajarkan untuk menjaga kebersihan. Selalu menyediakan tempat sampah dan menjaga lingkungan sekitar. Bahkan gerakan pramuka di beberapa negara juga mengembangkan program pramuka peduli lingkungan hidup. Kita bisa mengajarkan anak didik kita di setiap latihan dan pembinaan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Dapat dimulai dari membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan sampah plastik. Kita juga bisa mengajarkan mereka untuk menggunakan botol dan tempat makanan yang ramah lingkungan.Mengurangi kantong plastik dan menggantinya dengan kantong kain.Mengajarkan bersih-bersih lingkungan sekolah sebelum kegiatan latihan diakhiri. Tidak susah kan membuat Pramuka jadi duta peduli lingkungan?
Salam Pramuka
GUGUS DEPANKU BUMI HIJAUKU
Madrasahku merupakan tempatku mengenyam pendidikan. Setiap hari kuhabiskan untuk datang dan belajar disana dengan harapan agar mendapat ilmu yang bermanfaat dan berguna untuk masa depan. Tak mengenal hari Minggu dan hari libur aku tetap mengunjunginya. Madrasahku adalah rumah kedua bagiku dimana aku harus membersihkan, merawat, dan menjaga setiap benda apapun yang ada di madrasah agar ketika proses belajar terasa aman dan nyaman.
Madrasahku terletak ditengah-tengah perkampungan, bagaikan mutiara yang terpendam didasar laut, bersinar diantara yang gelap. Memiliki tanah surga yang sangat kaya akan unsur hara. Sungguh beruntung karena setiap pohon yang ditanam dapat mudah tumbuh. MAN 4 Kediri, itulah madrasah kebangganku. Dalam menggapai cita-cita menjadi madrasah adiwiyata, berbagai kegiatan tentang menjaga lingkungan dicanangkan. Ada yang merupakan agenda mingguan dan ada pula yang menjadi agenda jangka panjang. Salah satu agenda mingguan yang selalu dilakukan setiap warga sekolah adalah kegiatan Jum’at bersih. Kegiatan ini sudah tidak asing ditelinga kita, Jum’at bersih untuk madrasah yang lebih bersih. Kegiatan yang dilakukan setiap hari Jum’at ini menggerakkan semua warga MAN 4 Kediri untuk membersihkan seluruh lingkungan madrasah, tak terkecuali Kamabigus kami yaitu Bapak Drs. Suryono, M.Pd.I juga turut serta ambil bagian membersihkan lingkungan madrasah. Mengingat datangnya musim hujan dan mewabahnya penyakit demam berdarah, maka kegiatan ini sangat tepat dilakukan. Karena dengan lingkungan yang bersih maka semua warga MAN 4 Kediri akan terasa nyaman dalam segala melakukan segala aktivitas.
Agenda jangka panjang yang dilakukan warga MAN 4 Kediri adalah kegiatan Jumantik (Juru pemantau jentik). Kegiatan ini dilakukan setiap tahunnya, tujuannya adalah membersihkan lingkungan sekitar madrasah dari sampah-sampah, membersihkan selokan air yang tersumbat, dan membersihkan bak mandi warga sekitar madrasah. Kegiatan ini menggerakkan seluruh warga MAN 4 Kediri untuk langsung terjun ke masyarakat. Selesainya berkegiatan Jumantik ada kegiatan penanaman 100 bibit pohon di lingkungan madrasah. Sebagai salah satu alat resapan, pohon juga menjadi paru-paru dunia. Semakin banyak pohon maka oksigen yang dihasilkan juga akan semakin banyak dan karbon dioksida serta polusi akan semakin berkurang.
Beberapa ekstrakurikuler dan organisasi di MAN 4 Kediri memiliki taman bunga sendiri, selain untuk melatih tanggung jawab terhadap tugas, hal ini juga membantu setiap anggota ektrakurikuler untuk memiliki rasa disiplin terharap benda yang menjadi tanggungjawabnya. Ekstrakurikuler tersebut adalah Pramuka, PMR, PIK-R, dan satu organisasi yaitu OSIS. Adanya taman bunga ini semakin mempercantik madrasahku, meski masih memiliki umur yang tergolong muda namun madrasahku mampu bersaing dengan madrasah lain dalam berbagai lomba akademik maupun non akademik.
Dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan Pelatihan Gudep Ramah Lingkungan 2019 Kwarda Jatim, diharapkan MAN 4 Kediri dapat menjadi madrasah yang semakin peduli dan ramah terhadap lingkungan sekitar.
FARILA PUJI RAHAYU
Anggota ekstrakurikuler Pramuka MAN 4 Kediri, Kediri
No/WA : 082257817724
Menumbuhkan jiwa dan karakter peserta didik yang peduli lingkungan
melalui Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka Gugusdepan Jember 21.107-21.108 yang berpangkalan di SMP Neger 2 Balung Kabupaten Jember terletak di pedesaan 25 Km barat daya kota Jember, 10 km dari pantai selatan, sekolah kami meliliki lahan seluas 1,8 hektar yang merupakan sekolah SMP terluas di Kabupaten Jember sekolah yang terkenal sebagai sekolah hijau yang memiliki motto ANTIK ( Aman, Nyaman, Indah dan Kekeluargaan). Sekolah kami mempunyai visi unggul dalam prestasi dan budi pekerti serta berwawasan lingkungan. Sekolah kami mencanangkan sekolah hijau bukan karena ikut lomba semata tetapi karena menciptakan sekolah bersih, yang nyaman bagi penghuninya sehingga pembelajaran pun lebih kondusif. Sekolah kami memiliki hutan sekolah seluas 25 M2, ruang terbuka hijau yang sangat luas, rindang, sejuk, bersih kalau sore bisa dilihat ribuan burung hinggap dipohon untuk beristirahat dan terbang kembali di pagi hari untuk mencari makan yang menandakan sekolah ini nyaman untuk disinggahi fauna berarti nyaman juga untuk manusia. Dalam latihan pramuka pun anak-anak lebih leluasa bermain di alam terbuka dengan suasana yang sejuk dan nyaman.
Dalam perkembangannya kegiatan yang kami lakukan di gugusdepan sejak pembina pramuka tahun lalu mengikuti pelatihan gudep ramah lingkungan di Kwarda Jatim kami telah melaksanakan / menerapkannya di gudep dengan kegiatan-kegiatan ramah lingkungan dengan membuat kawasan binaan pramuka selain program utama sekolah. Berupa sanggar pramuka yang representatif, gasebo pramuka, greenhouse pramuka dan taman pramuka yang instagramable sehingga bisa menjadi spot selfie yang kekinian dan terus akan kami inovasi berkelanjutan. Adapun kegiatan yang telah kami laksanakan adalah penghijauan, biopori, daur ulang sampah, pembuatan jamu, pembuatan tanaman obat, Tabulapot (Tanaman buah dalam pot), pemasangan slogan hemat listrik, hemat air dan poster ramah lingkungan.
Saat ini juga ada tim PPSP (Pasukan Pemburu Sampah Plastik) yaitu sebuah tim yang digagas dan dikelola oleh peserta didik sendiri yang bertugas memburu sampah plastik untuk dipilah, mana yang bisa dijual yang uangnya untuk kas dan mana yang harus dikirim ke tempat pembuangan sampah sementara di sekolah selanjutnya diambil oleh truk Dinas Lingkungan Hidup untuk dikirim ke TPA Sampah Pakusari.
Yang terakhir, harapannya semoga sekolah kami terpilih menjadi peserta “Pelatihan Gugusdepan Ramah Lingkungan Tahun 2019” agar gudep kami dapat menambah referensi / inovasi / ilmu terbaru dan melestarikan lingkungan yang berkelanjutan.
M.A.Ghofur
Gudep Jember 21.107-21.108
Yang berpangkalan di SMP Negeri 2 Balung Kab.Jember
WA 085336002300
Sekolah kami merupakan sekolah yang sangat strategis tempatnya yaitu berada di tengah – tengah perkotaan. Di sekolah kami terdapat banyak ekstrakurikuler. Dan yang paling banyak disukai oleh siswa – siswa di sekolah kami adalah ekstrakurikuler pramuka. Di sekolah kami Pramuka merupakan ajang untuk mencari pengalaman, mencari teman ,dan mencari segalanya. Kadang juga terjalin persahabatan yang erat antar anggota pramuka. Pramuka juga mengajari kita menjadi manusia yang mempunyai moral. Di dalam pramuka terdapat kode moral yaitu Dasa dharma . Dasa itu artinya sepuluh dan Dharma itu artinya sikap . Jadi dasa dharma merupakan sepuluh sikap yang harus ada pada seorang pramuka. Nah, kalau dikaitkan dengan aksi ramah Lingkungan, maka yang berkaitan dengan itu adalah Dasa dharma yang ke-2 yaitu Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Di dalam Gudep kami pernah mengadakan aksi ramah lingkungan yaitu diantaranya
1. Kerja bakti bersama masyarakat sekitar.
Kegiatan ini dilaksanakan tahun 2018 kemarin, dan dilaksanakan oleh semua siswa Di Gudep kami.
2. Menanam bibit pohon
Kegiatan ini juga dilaksanakan pada tahun 2018 kemarin, di gugus depan kami sudah melaksanakan penanaman bibit pohon, tempatnya di sekitar area sekolah kami. Waktu itu penanaman dilaksanakan oleh perwakilan 5 orang per kelas, kegiatan tersebut dilaksanakan guna menjaga lingkungan agar tetap lestari.
3. Memilah sampah menjadi 3 jenis yaitu sampah plastik, sampah organik, dan sampah kertas. Aksi ini mulai dilaksanakan oleh semua siswa di gudep kami. Dengan menggunakan 3R (Reduce, Re-use, Recycle) yang berguna untuk mempermudah mengelola sampah tersebut. Yang pertama yaitu :
* Reduce artinya mengurangi ,maksudnya mengurangi barang – barang atau benda yang dapat merusak lingkungan. Contohnya botol plastik , tempat makanan yang terbuat dari plastik dan semua benda yang mempunyai bahan dasar dari plastik. Semua barang di atas harus dikurangi penggunaannya agar lingkungan tetap kondusif dan tidak terjadi kerusakan lingkungan.
* Re-use artinya menggunakan kembali , maksud dari Re-use adalah menggunakan kembali benda – benda yang sudah digunakan . Contohnya piring digunakan untuk tempat makan, nah ketika makan sudah selesai kita dapat menggunakan piring tersebut kembali, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk digunakan kembali, menggunakan sapu tangan daripada tissu ,dll. Ketika kita menerapkan Re-use dalam kehidupan sehari – hari, tanpa kita sadari, kita sudah mengurangi pembuangan sampah di lingkungan kita. Jadi Re-use sangat bermanfaat guna mengurangi pembuangan sampah yang berlebihan.
*Recycle artinya mendaur ulang barang ,maksudnya barang – barang yang sudah dibuang dapat digunakan sebagai barang yang berguna kembali. Misalnya botol plastik yang sudah dibuang dapat didaur ulang sebagai pot tanaman, dan kerajinan yang lain. Selain itu ada sampah organik yang dapat dijadikan sebagai pupuk alami tanpa bahan kimia, misalnya daun ditimbun selama beberapa bulan kemudian dijadikan sebagai kompos. Dengan menggunakan kompos kita akan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya. Kompos juga termasuk pupuk yang ramah lingkungan. Nah,jadi Recycle mempunyai banyak manfaat diantaranya seperti di atas. Jadi Bukan di sekolah saja, dalam kehidupan sehari-hari kita juga perlu menerapkan yang namanya 3R itu.
Ketika lingkungan kita sudah mendukung kita, saat pelajaran pun kita akan menjadi lebih kondusif atau tidak ada gangguan ketika kita belajar.
“LINGKUNGAN NYAMAN, BELAJAR PUN SENANG”.
Sekian artikel pengalaman yang dapat saya tulis . Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Sekolah kami merupakan sekolah yang sangat strategis tempatnya yaitu berada di tengah – tengah perkotaan. Di sekolah kami terdapat banyak ekstrakurikuler. Dan yang paling banyak disukai oleh siswa – siswa di sekolah kami adalah ekstrakurikuler pramuka. Di sekolah kami Pramuka merupakan ajang untuk mencari pengalaman, mencari teman ,dan mencari segalanya. Kadang juga terjalin persahabatan yang erat antar anggota pramuka. Pramuka juga mengajari kita menjadi manusia yang mempunyai moral. Di dalam pramuka terdapat kode moral yaitu Dasa dharma . Dasa itu artinya sepuluh dan Dharma itu artinya sikap . Jadi dasa dharma merupakan sepuluh sikap yang harus ada pada seorang pramuka. Nah, kalau dikaitkan dengan aksi ramah Lingkungan, maka yang berkaitan dengan itu adalah Dasa dharma yang ke-2 yaitu Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Di dalam Gudep kami pernah mengadakan aksi ramah lingkungan yaitu diantaranya
1. Kerja bakti bersama masyarakat sekitar.
Kegiatan ini dilaksanakan tahun 2018 kemarin, dan dilaksanakan oleh semua siswa Di Gudep kami.
2. Menanam bibit pohon
Kegiatan ini juga dilaksanakan pada tahun 2018 kemarin, di gugus depan kami sudah melaksanakan penanaman bibit pohon, tempatnya di sekitar area sekolah kami. Waktu itu penanaman dilaksanakan oleh perwakilan 5 orang per kelas, kegiatan tersebut dilaksanakan guna menjaga lingkungan agar tetap lestari.
3. Memilah sampah menjadi 3 jenis yaitu sampah plastik, sampah organik, dan sampah kertas. Aksi ini mulai dilaksanakan oleh semua siswa di gudep kami. Dengan menggunakan 3R (Reduce, Re-use, Recycle) yang berguna untuk mempermudah mengelola sampah tersebut. Yang pertama yaitu :
* Reduce artinya mengurangi ,maksudnya mengurangi barang – barang atau benda yang dapat merusak lingkungan. Contohnya botol plastik , tempat makanan yang terbuat dari plastik dan semua benda yang mempunyai bahan dasar dari plastik. Semua barang di atas harus dikurangi penggunaannya agar lingkungan tetap kondusif dan tidak terjadi kerusakan lingkungan.
* Re-use artinya menggunakan kembali , maksud dari Re-use adalah menggunakan kembali benda – benda yang sudah digunakan . Contohnya piring digunakan untuk tempat makan, nah ketika makan sudah selesai kita dapat menggunakan piring tersebut kembali, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk digunakan kembali, menggunakan sapu tangan daripada tissu ,dll. Ketika kita menerapkan Re-use dalam kehidupan sehari – hari, tanpa kita sadari, kita sudah mengurangi pembuangan sampah di lingkungan kita. Jadi Re-use sangat bermanfaat guna mengurangi pembuangan sampah yang berlebihan.
*Recycle artinya mendaur ulang barang ,maksudnya barang – barang yang sudah dibuang dapat digunakan sebagai barang yang berguna kembali. Misalnya botol plastik yang sudah dibuang dapat didaur ulang sebagai pot tanaman, dan kerajinan yang lain. Selain itu ada sampah organik yang dapat dijadikan sebagai pupuk alami tanpa bahan kimia, misalnya daun ditimbun selama beberapa bulan kemudian dijadikan sebagai kompos. Dengan menggunakan kompos kita akan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya. Kompos juga termasuk pupuk yang ramah lingkungan. Nah,jadi Recycle mempunyai banyak manfaat diantaranya seperti di atas. Jadi Bukan di sekolah saja, dalam kehidupan sehari-hari kita juga perlu menerapkan yang namanya 3R itu.
Ketika lingkungan kita sudah mendukung kita, saat pelajaran pun kita akan menjadi lebih kondusif atau tidak ada gangguan ketika kita belajar.
“LINGKUNGAN NYAMAN, BELAJAR PUN SENANG”.
Sekian artikel pengalaman yang dapat saya tulis . Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Gugus depan merupakan tempat dimana para peserta didik pramuka mendapatkan hak untuk melakukan dan mengaplikasikan kegiatan yang bermanfaat di kepramukaan. Dalam mendukung kegiatan kepramukaan peserta didik dibekali berbagai pengetahuan positif baik dari kepramukaan dan bukan pramuka yang mendukung mendidik karakter para peserta didik.
Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan para pembina harus kreatif dan inovatif dalam memberikan materi dan praktik kepramukaan sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan tidak monoton serta disiapkan untuk peserta didik. Oleh karena itu, kami selaku pembina perlu belajar yang kondusif dan menyatu dengan alam sehinggan peserta didik tidak perlu bosan dan senang.
Mengingat pada tahun 2016 kami Paskomorast Jaya sebutan untuk gugus depan Achmad Yani pangkalan MTs Negeri 01 Lumajang, mulai berinovasi meluncurkan pendidikan yang menyatu dengan alam ramah lingkungan. Kami memulai mengenalkan arti penting kebersihan lingkungan agar dapat memberikan kenyamanan kepada peserta didik, dan kami mengenalkan sampah dan pilah sampah dengan membuat bank sampah Mini ala pramuka. Setiap hari jumat latihan pramuka peserta didik dihimbau untuk membawa sampah plastik dan kertas sebanyak-banyaknya untuk menerima kas pramuka. Antusias itu semakin berkembang dengan mendukung pihak yang menyediakan ruang gerak dengan menyediakan tempat untuk menampung barang bekas dan menghubungkan pihak lain yang disebut Dinas Lingkungan Hidup Lumajang.
Dengan awal ide mendukung tersebut pada tahun 2017 mulai sering mendapatkan bimbingan dan undangan dari Dinas LH untuk lebih mengenalkan lingkungan, salah satu dari kami dikenalkan dengan biopori sebagai aksi penabung udara dan komposter sederhana dalam mitigasi kekeringan dan banjir. Gayung menyambut ternyata kwarda jatim juga memikiki kegiatan tersebut. Dengan semangad membara PJ sebutan kami, memulai menghubngkan materi kepramukaan dengan Lingkungan. Kegaiatan berikutnya kami melakukan gerakan 100 biopori & 100 Tanaman di Gudep kami menantang dilahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan sebagai peresapan udara dan juga dilaksanakan di halaman sekolah yang tertutup paving.
Gerakan itu sebagai hasil dari pengaplikasian Dasa Dharma Pramuka. Dan pada akhirnya Gudep kami melalui sinergitas pramuka dan lembaga serta organisasi siap dan diminta oleh Dinas LH Lumajang untuk menjadi Sekolah adiwiyata Provinsi 2019 ini. Semoga ikhtiar dan doa keluarga sinergitas Pangkalan MTs Negeri 01 Lumajang ini dapat mewuhudkan santriwan dan santriwati menjadi pemuda berarakter dan berwawasan lingkungan
MUHAMMAD ABDI MAHARDIKA
GUDEP MTsN 01 LUMAJANG
085735038044