Surabaya, (19/4) – Anggota Gerakan Pramuka Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Racana Sunan Ampel dan Nyai Karimah mengadakan pelatihan Basic Life Support (BLS) yang diadakan selama tiga hari yakni dari tanggal 19-21 April 2019 yang telah diikuti kurang lebih oleh 21 Perguruan Tinggi yakni dari Universitas Airlangga (UNAIR), Institud Agama IslamSyarifuddin Lumajang (IAI Lumajang), Universitas Negeri Islam Walisongo (UIN Walisongo), Universitas Negeri Islam Malik Ibrahim (UINMA), Universitas Islam Lamongan (UNISLA), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS),Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga (UIN Sunan Kalijaga), Institud Agama Islam Negeri Ponorogo (IAIN Ponorogo),Institud Agama Islam Negeri Jember (IAIN Jember), Universitas Negeri Islam Mataram (UIN Mataram), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Al-Hikmah (STKIP Al-Hikmah), Institud Agama Islam Negeri Tulungagung (IAIN Tulungagung), Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta), Universitas Trunojoyo Madura (UTM),Institud Agama Islam Negeri Kediri (IAIN Kediri), Politeknik Kesehatan Malang (Poltekes Malang), Institud Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus), Institud Agama Islam Negeri Salatiga (IAIN Salatiga), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sumenep (STKIP Sumenep), Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) dan lainnya.
Kegiatan ini berada di UINSA tepatnya digedung A Fakultas Syariah dan Hukum sebagai tempat pembukaan acara ini, dan seluruh kegiatan juga masih meliputi tempat tersebut sekaligus penginapan para peserta BLS yang berada digedung B.
Awal mula kegiatan ini adalah Diklat Pertolongan Pertama (DPP) pada tahun-tahun sebelumnya berubah nama menjadi BLS, “ karena pada pertolongan pertama mencakup banyak hal yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu tiga hari, maka kita sepakati mengubahnya menjadi BLS atau bantuan hidup dasar meskipun ini hanya terdapat satu materi tapi kita maksimalkan dengan adanya materi yang langsung bisa dipraktekkan dalam kehidupan,” Ungkap Jarot Ketua Racana Sunan Ampel.
UINSA juga bergabung bersama Poltekes Surabaya dalam menyukseskan acara ini, dengan memberikan materi yang ditangani oleh bidangnya sendiri. Mulai dari cara pertolongan pertama dari korban bencana, memberikan triage, membidai, pembabatan bahkan sampai cara transportasi jika tidak ada alat bantu. Peserta sangat menikmati materi dan berusaha memahami materi yang telah disampaikan oleh pemateri, maupun dari praktik dan yang lain. “ alhamdulillah tidak ada kesulitan dan kegiatan berjalan dengan baikmeskipun ada beberapa yang berubah jadwal karena permintaan dari pelatih sendiri,” ujar Faishal Ketua Reka Kerja. Dalam pelaksanaan tidak ada yang tidak berjalan karena semua sudah terstruktur dengan baik, dari segi materi, praktik maupun konsumsi. Bahkan ada beberapa tanggapan dari peserta agar BLS ini dapat Go Nasional. “ harapannya semoga kegiatan lebih baik lagi kalau bisa tingkat NASIONAL, dan lebih jos,” ujar Aisyah peserta BLS 2019 asal Madura.
Banyak sekali manfaat dalam kegiatan tersebut, agar dapat membantu sesama umat manusia dalam hal tolong menolong kebaikan. Ingat, niat saja tidak cukup jika tidak ada teori yang membantu menyelesaikan permasalahan.
“Pemuda bangsa, penolong sesama,” motto dalam kegiatan BLS 2019 ini sekaligus menjadi acuan agar dapat menyesuaikan diri sebagai pemuda bangsa.
Penulis : Wardatul Jannah