Tahun 2019 menjadi tahun istimewa Kak Janny Mudjijanto, pembina Gugusdepan 13.031-13.032 pangkalan SDN Tanah Kalikedinding I Surabaya. Pasalnya, dia meraih penghargaan lingkungan hidup dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Eco Teacher (Elementary) of the Year 2019.
Kak Janny termasuk tidak pernah absen dari aksi bersih-bersih sampah di Pesisir Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran. Di pantai, khususnya area mangrove yang berjarak sekitar 4 km dari sekolahnya, minimal sekali dalam sebulan dibersihkan secara massal selama tahun 2019. Dia selalu ikut dengan melibatkan peserta didiknya.
Sebagai Andalan Urusan Lingkungan Hidup Kwartir Ranting Kenjeran, Kota Surabaya, periode 2019-2023, dia berharap bisa melibatkan banyak pihak untuk mewujudkan Pesisir Tambak Wedi yang bersih dan indah.
“Kebersihan pantai bukan hanya cerminan perilaku masyarakat sekitar. Sebab, banyak sampah di pantai yang sebelumnya dibawa aliran air laut dari daerah lain,” kata Kak Janny Mudjijanto, selalu membawa tumbler minum kemana pun berada.
Kepedulian Kak Janny pada lingkungan hidup berawal dari 5 tahun lalu, ketika secara tidak sengaja berkenalan dengan program lingkungan hidup di Kota Surabaya, tepatnya Awarding Surabaya Eco School 2014.
Sejak saat itu dia terus bersemangat menggelorakan kepedulian lingkungan. Usianya boleh tidak lagi muda, namun semangatnya untuk gerakan peduli lingkungan sering mengkalahkan kaum muda.
“Ketika saya rotasi di SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya tahun 2014, belum ada kegiatan lingkungan sama sekali. Saya mencoba belajar menerapkan peduli lingkungan setelah Awarding Surabaya Eco School 2014,” ungkap guru yang sebelumnya berdinas di SDN Bulak Banteng I Surabaya.
Menurutnya SDN Tanah Kali Kedinding I mempunyai modal fasilitas lingkungan yang memadai. Berangkat dari analisa potensi sekolah yang diterapkan, dia mampu menjadikan fasilitas itu sebagai keunggulan gerakan lingkungan hidup sekolah.
Dengan jumlah murid yang mencapai 738 orang, merupakan kekuatan tersembunyi SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya. Hal ini senada dengan ungkapannya bahwa kelebihan sekolah adalah mempunyai jumlah siswa yang besar, sehingga potensi untuk mengembangkan lingkungan hidup sangat besar.
Andalan Urusan Humas Kwartir Ranting Kenjeran 2016-2019 ini memulai program lingkungannya melalui Surabaya Ecopreneur 2015. “Dulu ya namanya masih baru, kami berusaha sedikit demi sedikit untuk bisa menggelar kegiatan lingkungan hidup di sekolah,” tutur Janny, yang pernah meraih penghargaan Guru Terbaik Surabaya Ecopreneur 2016.
Janny bersyukur mendapat dukungan yang luar biasa dari sekolah. “Yang patut saya syukuri adalah support sekolah yang luar biasa, sehingga sekolah kami meraih beberapa prestasi di bidang lingkungan hidup,” ujar guru yang lahir 28 Juli 1968 ini.
Baginya, tujuan utama dari menggelar program lingkungan hidup di sekolah adalah sebagai media edukasi warga sekolah untuk melestarikan lingkungan hidup.
“Seyogyanya manusia mempertahankan kehidupannya serta mempertahankan keharmonisan hubungan dengan sesama manusia dan lingkungannya. Peduli lingkungan adalah bentuk pengabdian kepada Tuhan,” kata suami dari Uswatun Hasanah ini.
Langkah Janny Mudjijanto untuk aktif kegiatan Surabaya Eco School untuk pertama kali pada 2015 juga tidak terbilang mudah. Menurutnya, butuh waktu 2 tahun bagi SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya untuk beradaptasi pada berbagai program Tunas Hijau.
“Karena mungkin sebagian guru masih awam dengan program Tunas Hijau. Jadi butuh tenaga lebih untuk memberikan pemahaman kepada rekan guru dan siswa,” ujar Janny.
Selain aktif kegiatan lingkungan di sekolah, Janny Mudjijanto juga aktif pada kegiatan di luar sekolah. Berbagai kegiatan lingkungan di luar sekolah pun dia ikuti. Mulai dari kegiatan bersih-bersih pantai hingga pendampingan pangeran dan puteri lingkungan hidup.
Ketika ditanya mengenai tips meneguhkan komitmen peduli lingkungan, dia menjawab bahwa semua berawal tekad dari hati. “Kalau semua berawal dari hati, insyaAllah semuanya akan terasa mudah dan enak dijalaninya. Khususnya untuk peduli lingkungan,” terang Janny Mudjijanto.
SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya mampu menerapkan sekolah zero waste dengan perjuangan yang tidak mudah. “Kami berusaha memberikan edukasi kepada petugas kantin, apalagi kultur di daerah kami sangat keras. Jadi kami berikan dengan sangat hati-hati demi kepentingan edukasi,” ujar Janny Mudjijanto.
5 tahun berkiprah di kegiatan lingkungan hidup, banyak asam manis yang dia rasakan ketika menggerakan seluruh warga sekolah untuk peduli kepada lingkungan. “Pengalaman paling mengesankan adalah ketika saya mendapatkan reward ecotourism ke Pulau Bali 2017. Itu pertama kali saya naik pesawat,” kata Janny. Di Bali, dia belajar banyak pengelolaan lingkungan oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
Penulis: Fatih Abdul Aziz
Penyunting: Mochamad Zamroni
Terimakasih untuk Kwarda Jatim yang telah mengapresiasi kegiatan kami. Sebebarnya Pramuka adalah wadah kegiatan kemanusiaan yg luar biasa kalau di lihat dari Darma Pramuka yang ada. Kalau Darma Pramuka itu dijalankan dan diamalkan maka setiap 1jiwa Pramuka Indonesia adalah penolong bagi siapa saja tanpa mengenal batasan suku, agama, ras atau golongan, apagi terhadap alam, katena alam adalah rumaj kita, tempat tinggal kita bersama, maka kalau rusak alam ini maka kita semua yg rugi.