Tim Pramuka Penegak putri madrasah wilayah kerja Madiun akan mewakili Jawa Timur pada Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) 2017 di Bangka Belitung pada 15-20 Mei 2017. Pasalnya, mereka berhasil membuktikan menjadi tim terbaik putri mengalahkan 6 tim putri dari wilayah kerja lain pada seleksi Jawa Timur di Trawas, 27 – 29 Maret 2017.
“Alhamdulillah, perjuangan kami selama ini untuk mempersiapkan Perkemahan Pramuka Madrasah Provinsi (PPMP) Jawa Timur 2017 membuahkan hasil yang maksimal. Kami bisa bisa berangkat ke Bangka Belitung dengan hasil dan kerja keras kami,” kata Kak Yuni Widyaningrum, pembina pendamping tim putri wilayah kerja Madiun sesaat setelah penutupan di PPMP Jatim 2017 di Hotel Ayana Trawas.
Yuni mengatakan bahwa meskipun tim mereka berasal dari berbeda madrasah di wilayah kerja Madiun, tapi tidak menyurutkan semangat untuk menjadi juara di PPMP Jatim 2017 lalu. Tim putri yang didampingi Kak Yuni itu terdiri dari 2 orang dari Ponorogo, 3 orang Kabupaten Madiun dan 3 orang Magetan.
“Dalam waktu 1 minggu sebelum PPMP Jatim kita didik dan latih tim ini untuk menjadi yang terbaik. Dari berbagai macam karakter, kami bisa menyatukan visi misi kita untuk berjuang menuju PPMN 2017 di Bangka Belitung,” terang Kak Yuni yang lahir di Madiun, 13 Juni 1991 ini.
Beragam persiapan khusus dilakukan oleh tim putri yang dibina oleh Kak Yuni untuk menuju PPMN 2017 Bangka Belitung. “Yang biasanya latihannya dipusatkan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Madiun, pemusatan latihan khusus lomba film pendek kami lakukan di MAN Ngawi. Sedangkan latihan khusus kewirausahaan di MAN Takeran. Latihan khusus lainnya juga dilakukan di tempat berbeda,” jelas pembina Pramuka yang tinggal di Desa Lembeyan Wetan RT 1 RW 01 Kec Lembeyan Kabupaten Magetan ini.
Dengan jarak tempuh yang cukup jauh bagi tim peserta PPMN 2017 binaannya, ternyata tidak menyurutkan semangat mereka. “Dengan jarak tempuh latihan yang jauh itu malah menjadi pengalaman terbaru bagi mereka. Jadi tahu daerah lain dan mereka menjadi mandiri tanpa didampingi guru atau orang tua mereka untuk bisa berangkat latihan dengan menggunakan kendaran umum,” terang pembina lulusan KML 2015 Kwarda Jatim itu.
Kak Yuni menjelaskan bahwa ada 8 jenis lomba pada PPMN 2017 Bangka Belitung. “Jenis lombanya adalah pionering, tari kreasi islami, film pendek, pengibaran bendera, yel-yel, orientering, kewirausahaan dan story telling. Kami menargetkan menjadi yang terbaik pada semua lomba itu,” ujar Kak Yuni yang aktif sebagai pembina Pramuka MAN Dolopo dan sekretaris Kwarran Dolopo ini.
Menjaga kesehatan adalah persiapan khusus yang juga menjadi perhatiannya bersama tim. “Dengan banyaknya lomba dan kegiatan non lomba yang harus diikuti selama PPMN nanti, maka dibutuhkan kesehatan yang ekstra. Setiap hari kami tidak bosan mengingatkan peserta untuk berolah raga. Kami juga memberi suplemen atau vitamin saat latihan,” jelas Kak Yuni.
Komunikasi sehari-hari dengan timnya juga terus dilakukan. “Komunikasi dengan peserta menggunakan WhatsApp. Jadi kita membuat grup di WhatsApp untuk mempercepat komunikasi bersama. Mulai komunikasi untuk latihan serta komunikasi materi lomba,” tutur Kak Yuni.
Dering ponsel tidak pernah berhenti membahas banyaknya barang yang harus dibawa, berbaur dengan peralatan yang harus dipersiapkan. “Grup WA selalu asyik dengan berbagai problem ini itu, kurang ini kurang itu, terutama untuk peserta putri. Namun, di balik itu, kelihatan ingin kompaknya kami karena segala macam benda ingin disamakan,” kata Kak Yuni Widyaningrum. (roni)