52 orang andalan kwartir ranting se Kabupaten Kediri mengikuti Training of Trainer Pramuka Peduli yang diselenggarakan oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka (Kwarcab) Kediri, Rabu (28/2/2018) di Kwarcab Kediri. Masing-masing kwartir ranting mengikutsertakan 2 orang.
Ketua Kwarcab Kediri Kak Masykuri mengatakan bahwa pelatihan yang berlangsung sehari ini digelar untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam pengurangan resiko bencana. “Training of Trainer Pramuka Peduli ini juga sebagai wujud pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka,” kata Kak Masykuri.
Beragam materi dibahas dalam kegiatan ini. Ada bedah PP Pramuka Peduli dan PP Pembina, pelestarian lingkungan hidup, kebencanaan, serta gudep ramah lingkungan hidup. Andalan Daerah urusan Lingkungan Hidup Kwarda Jatim Kak Mochamad Zamroni menjadi narasumber gudep ramah lingkungan hidup.
Disampaikan oleh Kak Zamroni bahwa penyiapan gudep ramah lingkungan membutuhkan 5 komponen utama. “Untuk penyiapan gudep ramah lingkungan hidup perlu ada kebijakan pro lingkungan, kurikulum ramah lingkungan, partisipasi plus kemitraan lingkungan, sarana prasarana lingkungan memadai, dan publikasi lingkungan hidup yang bagus,” terang Kak Zamroni dalam pemaparannya.
Kebijakan pro lingkungan disiapkan melalui visi dan misi gudep ramah lingkungan hidup yang diputuskan musyawarah gugusdepan. “Pada visi dan misi gudep dijelaskan bahwa gudep terlibat aktif dalam mewujudkan kepedulian dan budaya lingkungan hidup,” kata Kak Zamroni.
Mengenai kurikulum lingkungan hidup diwujudkan dalam integrasi isu-isu lingkungan hidup dalam penentuan materi latihan rutin Pramuka. “Diantara indikator yang akan dilihat dalam penerapan kurikulum lingkungan hidup adalah pencapaian SKK bertema lingkungan hidup oleh anggota muda gudep tersebut,” ujar Kak Zamroni.
Untuk kegiatan partisipasi dan kemitraan lingkungan hidup, penggagas Gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jatim 2017 ini menyampaikan bahwa bermitra dengan swasta atau pihak luar harus dikembangkan. “Kemitraan dengan swasta bisa dalam wujud pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup, dimana gudep bertanggung jawab mengelolanya secara efisien,” tambah Kak Zamroni.
Beragam kiat pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan terukur bagi gudep juga disampaikan Kak Zamroni pada pelatihan tersebut. Termasuk diantaranya pentingnya menanamkan kebiasaan menahan sampah dan membuang sampah pada tempat yang sesuai.
“Kita perlu menanamkan kebiasaan untuk menahan sampah yang dihasilkan. Bahwa ada proses menahan sampah yang harus dilakukan oleh si penghasil sampah sebelum dipindahkan ke tempat yang sesuai. Tidak serta merta dibuang begitu sampah dihasilkan,” saran Kak Zamroni yang juga presiden Tunas Hijau Indonesia ini. (ron)
Keterangan foto: Peserta Training of Trainer Pramuka Peduli Kwarcab Kediri swafoto dengan Andalan urusan Lingkungan Hidup Kwarda Jatim Kak Mochamad Zamroni