Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur akan menyelenggarakan Pelatihan Gugus Depan Jatim Ramah Lingkungan tahun 2018. Pelatihan akan dilaksanakan pada 27 s.d. 29 Juli 2018 bertempat di Kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.
Pelatihan ini Gratis dengan kuota maksimal 80 orang. Peserta akan mendapatkan ilmu dan kiat mewujudkan gugus depan ramah lingkungan. Peserta juga akan mendapatkan materi tentang lingkungan hidup dan pengelolaannya dengan melibatkan secara aktif anggota Pramuka di gugusdepan. Masing-masing peserta juga akan mendapat sertifikat pelatihan dari Kwarda Jatim.
Peserta akan melalui tahapan seleksi untuk bisa menjadi peserta kegiatan. Adapun syaratnya adalah pembina aktif gugus depan (siaga/penggalang/penegak/pandega). Kandidat peserta juga diminta menuliskan artikel pengalaman atau aksi nyata yang telah dilakukan dan yang telah dilakukan di kolom komentar artikel website ini.
Artikel yang diunggah setidaknya masing-masing memiliki 4 paragraf. Batas akhir pendaftaran seleksi pada Selasa, 24 Juli 2018 pukul 24.00 WIB. Selanjutnya, seluruh artikel akan diseleksi. Sertakan nama lengkap dan nomor Whatapps pada akhir artikel. Peserta terpilih akan diumumkan melalui website Kwarda Jatim dan akan dihubungi oleh panitia pada 25 Juli 2018.
Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan mewujudkan gugus depan yang mampu mengelola sampah dengan prinsp 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle), dan mewujudkan gugus depan yang mampu melakukan pengomposan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Melalui pelatihan ini juga diharapkan bisa dilakukan secara bersama-sama upaya mencegah kerusakan dan melestarian lingkungan khususnya di Jawa Timur, dan memunculkan kader-kader Pramuka patriot lingkungan. Gugus depan juga diharapkan sebagai tempat berlatih yang semakin nyaman.
Pelatihan ini juga akan ditindaklanjuti dengan Lomba Gudep Jatim Ramah Lingkungan Hidup yang akan diselenggarakan oleh Kwarda Jatim dengan hadiah yang sangat menarik. (*)
Pewarta: Irfan Eko
Penyunting: Mochamad Zamroni
Pramuka merupakan pembelajaran karakter yang efektif bagi suatu lembaga terutama lembaga pendidikan. Karena didalam Pramuka mengajarkan banyak karakter yang dibutuhkan dalam menghadapi era modern seperti jaman sekarang. Sangat tepat jika mulai dini mengenal dan menerapkan karakter di Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu di SD Negeri 2 Tampo Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi melaksanakan ektrakulir dengan harapan siswa sebagai penerus bangsa memiliki pondasi karakter yang kokoh.
Salah satu isu di era sekarang yaitu tentang kurang kesadarannya manusia terhadap lingkungan. Masih banyak yang mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan. Seperti hal terkecil, banyaknya orang yang memang sampah bukan pada tempatnya. Sehingga akan merusak lingkungan dikemudian hari.
Oleh karena itu perlunya pembelajaran / materi yang terintegrasi lingkungan hidup dalam ekstrakulikuler Pramuka. Mengingat kegiatan dalam Pramuka menyenangkan tetapi tetap memberikan dan menguatkan karakter peserta didiknya. Ini akan membuat peserta didik akan lebih memahami pentingnya lingkungan hidup oleh peserta didik Pramuka.
Gugusdepan pangkalan SDN 2 Tampo Kwarcab. Banyuwangi ikut serta dalam kegiatan kerja bakti di desa, sebagai wujud peduli dan pentingnya dalam menjaga lingkungan. Kami juga melaksanakan penanaman sebagai pembentukan karakter cinta alam.
Bagus Panji Primadana
Pembina Penggalang
Gudep Pangkalan SDN 2 Tampo Kwarcab. Banyuwangi
085259989005
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kami gugus depan SMA Negeri 1 Paciran Lamongan merupakan sekolah yang berada di Pantura khususnya dekat dengan Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo Lamongan (Mazola) dan kami juga dekat dengan Wisata rohani yaitu Makam Sunan Drajat Lamongan.
Kegiatan ramah lingkungan adalah sudah menjadi kegiatan yang wajib bagi kami karena kami dekat dengan laut maka kegiatan penghijauan hutan bakau di dekat pantai (mangrove) merupakan kegiatan rutinitas setiap tahun bagi kami agar terjaga keselamatan alam ini terutama dalam menjaga kelestarian laut dan menjaga lingkungan masyarakat dari
Penghijauan lingkungan juga kami lakukan di sekolah kami sendiri dengan merapikan pepohonan dengan cara menanam beberapa pohon yang berbuah dan membuat kolam di dalam sekolah agar sekolah terasa alam yang indah dan sejuk
Di akhir artikel ini, saya selaku pembina gugus depan di sekolah Pantura berharap dapat mengikuti pelatihan ini agar dapat ilmu yang menghasilkan sekolah Pantura yang ramah lingkungan karena seringkali kami merasa kewalahan dalam menjaga lingkungan kami di wilayah Pantura setiap penanaman pohon bakau pasti mengelami kematian karena kalah dengan jumlah sampah yang ada di sekitar pantai.
Mudah-mudahan bapak/ibu pengurus kwarda Jatim memberikan kesempatan bagi saya untuk mengikuti pelatihan ini. Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf kalau ada salah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat saya
Husnul Mubarok, S.Pd.I
Pembina Pramuka
SMA Negeri 1 Paciran Lamongan
No Wa 081380134148
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam Pramuka…
Pramuka yang berpangkalan di SMA Wachid Hasyim 2 Taman. Memiliki gugus depan 14.143-14.144 merupakan gugus depan aktif yang mengembangkan kegiatannya sesuai kebutuhan saat ini dan masa depan generasi muda. Salah satu kegiatan yang tiap tahun dan terus di kembangkan adalah pelatihan lingkungan.
Di tiap tahun program kegiatan penanaman pohon. 2017 pelatihan hidroponik dengan peserta Pramuka dan umum. 2018 di bentuk oleh sekolah sebagai satgas lingkungan untuk penanggulangan sampah di tiap kelas. Di tahun yang sama di bentuk komunitas lingkungan oleh yayasan tentang lingkungan dengan Pramuka dan OSIS sebagai penggeraknya.
Dan mengikuti pelatihan SGD’s (Sustainable Development Goals) yang di adakan oleh Umaha tahun 2018. Di ikuti oleh pembina dan peserta didik di waktu yang berbeda. Dan saat ini mengembangkan project dengan OSIS dan ekskul yang ada di sekolah. Pramuka turut serta ke masyarakat untuk membersihkan sungai di sekitaran kampus Umaha yang di adakan oleh mapala umaha tiap tahun.
Maka penting bagi kami pembina untuk terus aktif dan mengembangkan pengetahuan tentang lingkungan lebih luas. Agar kami tetap untuk membangun apa yang sudah ada dan menjadi manfaat bagi sekitar. Apa lagi untuk mengelola sampah yang masih terbatasnya pengetahuan dengan prinsp 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Semoga di beri kepercayaan untuk belajar menjadi pembina berpengetahuan dan berwawasan.
Walaikumsalam Wr. Wb
Agus Andrianto
Pembina penegak
SMA Wachid Hasyim 2 Taman
Kwarcab Sidoarjo
0896-1279-1858
Salam Pramuka
Hijau merupakan dominasi warna yang ada di gugus depan kami SMKN 3 Malang. Bukan hanya karena cat dinding gedung gudep kami yang lebih banyak berwarna hijau akan tetapi hal tersebut didukung dengan pot-pot tanaman yang berada diarea balkon setiap lantai. Hal tersebut dikarenakan letak gudep kami yang berada di daerah perkotaan menyulitkan untuk pengembangan taman belajar guna menambah kadar oksigen dilingkungan gudep kami. Sehingga penggunaan pot tanaman disetiap area pembelajaran diharapkan bisa memperbaiki kualitas dan kadar oksigen dalam kegiatan pembelajaran.
Selain penggunaan pot disetiap balkon, disekitar lapangan olahraga yang berada ditengah-tengah sekolah juga ditanami beberapa pohon dan terdapat pula area hijau yang biasa digunakan sebagai tempat pembuatan pupuk kompos dan pembuatan tanaman hidroponik. Dalam hal tersebut Pramuka lebih aktif dalam pembuatan tanaman hidroponik yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk praktek siswa dari jurusan tata boga di Smk kami.
Kemudian di mulai sejak tahun 2016 siswa siswi Pramuka khususnya dewan ambalan kami membuat progam untuk melakukan penataan dan pembersihan tanaman-tanaman yang berada diarea sekolah yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Hal ini bertujuan agar menciptakan lingkungan yang hijau dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam menjalankan bakti cinta alam kami kedepannya ingin mengembangkan tanaman hidroponik sebagai salah satu alternatif untuk penghijauan lingkungan gudep kami. Hal ini dikarenakan mengingat terbatasnya lahan yang bisa ditanami selain itu tanaman hidroponik yang ditanam juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan praktek serta diharapkan dengan adanya tanaman hidroponik ini mampu menumbuhkan rasa peka terhadap pentingnya lingkungan hijau diarea sekolah.
Mirta Diana Saputri
Pembina Penegak
Pangkalan SMKN 3 Malang
Kwarcab Malang
085785156653
Pramuka Hijau Peduli Lingkungan
Gugus depan SDN 4 PENGANJURAN Banyuwangi binaan kami Alhamdulillah sudah melaksanakan gerakan pramuka hijau semenjak sekolah kami menjadi sekolah adiwiyata. Banyak kegiatan yang kita lakukan sebagai upaya gerakan peduli dan berbudaya lingkungan. Salah satu contoh tindakan yang kita lakukan saat ini adalah tentang kegiatan pembuatan kompos. Kami memiliki beberapa tong (drum) yang kami gunakan sebagai komposter. Adik-adik penggalang kami mengumpulkan daun-daun kering yang ada disekitar tempat latihan (setelah selesai latihan) untuk dicacah sekecil mungkin dan dimasukkan dalam komposter.
Didalam komposter daun-daun yang sudah dicacah tadi diberi campuran air dan campuran tetes tebu maupun cairan B4 untuk mempercepat proses pembusukan daun-daun tersebut sehingga dalam 3 bulan kompos hasil dari komposter kami dapat dipanen. Perlu diketahui juga bahwa jika tidak menggunakan tetes tebu atau B4 maka kompos yang kita proses prosesnya membutuhkan waktu 6 bulan lebih.
Dari proses awal pengumpulan daun-daun kering, pencacahan, pengadukan hingga panen, semua dilakukan dengan senang hati dan gembira oleh penggalang putra dan putri. Mereka sangat menyukai kegiatan ini karena langsung praktek pada proses pembuatan kompos.
Dari hasil kompos tersebut kami dapat memupuk beberapa tanaman yang ada disekolah yang tersebar di halaman sekolah kami. Harapan kami semoga kegiatan yang sudah kami lakukan ini dapat berjalan dan bermanfaat bagi lingkungan, khususnya lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar pada umumnya.
NURCAHYANTO, S.Pd
Pembina Penggalang
Gugus Depan Pangkalan SDN 4 Penganjuran
Kwarcab Banyuwangi
No. WA 081252590606
Bersih Pantai dan Tanam Tunas Kelapa
BANYUWANGI, Kwarcab Banyuwangi — Minggu (25/03/2018), Dewan Ambalan Tawang Alun — Sayuwiwit Gugusdepan yang berpangkalan di SMK Negeri 1 Banyuwangi berkerja sama dengan Pengelola Pantai Cacalan mengadakan acara Sea Scouting di Pantai Cacalan, Banyuwangi. Ada 2 acara yaitu bersih-bersih sepanjang Pantai Cacalan dan Penanaman Tunas Kelapa.
Peserta meliputi Dewan Ambalan, Laskar Hijau, dan UKS yang berjumlah 33 orang terdiri 23 putri dan 10 putra serta dibantu oleh pengelola pihak destinasi. Setiap peserta dibebankan uang lima ribu yang digunakan untuk membeli bibit dan pembuatan alat tulis.
“Tujuan Sea Scouting adalah melanjutkan agenda Dasadarma pertama (Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) yang diadakan di sekolah, sekarang kita mengadakan yang kedua (Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia) yaitu di Pantai Cacalan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat peduli adanya sampah dan menciptakan lingkungan pantai dan laut bersih. Saya memilih bibit kelapa karena sesuai dengan simbol seorang Pramuka,” Ucap Nurma Maisaroh selaku Pradana Putri Dewan Ambalan SMKN 1 Banyuwangi.
“Semoga Pantai Cacalan tetap bersih dan pengunjungnya juga sadar terhadap kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tambah Nurma.
Menurut Pembina Gugusdepan SMK Negeri 1 Banyuwangi, Susianto mengungkapkan bahwa dia sangat bangga dengan kegiatan ini karena menumbuhkan karakter mereka sebagai seorang Pramuka dalam menjaga kelestarian, kebersihan linkungan dan kesehatan.
“Melalui kegiatan ini mereka bisa mengamalkan apa yang dipelajari. Saya mengharapkan kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin atau berlanjut dengan kegiatan yang seru dan positif,” tutup Susianto.
Penulis : M. Choirul Huda
Sekolah : Racana STIKES Banyuwangi
No hp/wa : 083827881122
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam Pramuka…
Kami Pramuka yang berpangkalan di SMKN 1 Sumenep gugus depan 01.129-01.130 merupakan gugus depan aktif yang mengembangkan kegiatannya sesuai kebutuhan saat ini dan masa depan generasi muda. Salah satu kegiatan adalah Gerakan Sekolah Ramah Lingkungan.
Gerakan sayang lingkungan, di Gudep kami sebagian besar sudah menggalakkan penghijauan. Misalnya, setiap peserta didik yang diberi tugas untuk membawa tanaman ke sekolah. Ini sebuah langkah yang perlu di puji. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan di Gudep SMKN 1 Sumenep dalam rangka memberikan pendidikan lingkungan.
a. Penanaman pohon
Penanaman pohon dilingkungan Gudep sekolah sudah kami dilakukan, untuk menjaga keseimbangan ekologi di lingkungan sekolah. Disini juga satu cara penanaman kebiasaan pada seluruh elemen sekolah untuk menanam pohon. Dengan kebiasaan ini diharapkan juga dipraktekan di seluruh elemen sekolah bermukim.
b. Kegiatan lomba dengan tema lingkungan
Secara rutin Gudep SMKN 1 Sumenep mengadakan lomba kebersihan kelas. Ini sebagai motivator bagi peserta didik untuk dapat lebih menjaga kebersihan lingkungan kelasnya. Sehingga mereka tidak terlalu bergantung pada petugas kebersihan sekolah. Karena kebersihan adalah tanggung-jawab bersama. Karena memang kebutuhan bersama dan dinikmati bersama.
c. Pembuatan Kebun Gudep sekolah.
Program ini layak dikembangkan, melihat manfaat yang begitu besar. Manfaat yang muncul diantarannya; untuk kesejukan dan kesegaran lingkungan sekolah, untuk sarana praktikum biologi, merangsang kreatifitas guru dan peserta didik untuk desain kebun sesuai dengan kemauan, melatih peserta didik untuk menyenangi berkebun, dan menghasilkan hasil kebun. Dengan ini pendidikan lingkungan telah terterapkan.
Bumi menjadi tanggung-jawab kita, bukan tidak mungkin jika masih maraknya ulah manusia yang merugikan kelangsungan hidup di bumi disebabkan oleh gagalnya pendidikan lingkungan di bumi tercinta ini.
Dengan adanya ancaman pemanasan global yang memberi efek berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, semestinya menjadi pemacu akan penggalakan pendidikan yang berwawasan lingkungan, hingga terwujud bumi yang sejuk.
SAMSUL ARIFIN
Sekretaris Gudep
SMKN 1 Sumenep
Kwarcab Sumenep
082337845557
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Gugusdepan Pangkalan SMP Negeri 3 Babat merupakan gugusdepan yang termasuk kategori sekolah pinggiran. Gudep SMPN 3 Babat berjarak sekitar 7 km dari pusat pemerintah kota Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan dan berada di wilayah pedesaan. Sebagian besar kondisi sosial-ekonomi para peserta didiknya tergolong menengah ke bawah. Kondisi tersebut berpengaruh juga terhadap kondisi lingkungan gudep pangkalan SMPN 3 Babat.
Kondisi lingkungan alam sekitar gudep SMPN 3 Babat masih belum memenuhi kelayakan sebagai tempat pembelajaran yang ideal pada tahun-tahun lalu. Suasana terkesan gersang dan panas karena minimnya tanaman pohon dan bunga. Kondisi tersebut menyebabkan suasana gerah dan anak cepat mengantuk saat proses pembelajaran berlangsung. Kondisi lingkungan seperti itu kurang menguntungkan anak dalam menimba ilmu.
Tahun 2014, penulis mendapat amanah dari Ketua Majelis Gugusdepan SMPN 3 Babat sebagai Ketua Tim Lomba Green and Clean School yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan. Saat itu, Tim mulai membenahi keanekaragaaman hayati dengan menanam beraneka ragam tanaman pohon dan bunga. Dalam kurun satu tahun, berbagai tanaman tersebut sudah mulai tumbuh dan menghiasi gudep SMPN 3 Babat. Tim terus menerus melaksanan penanaman pohon dan bunga di area sekolah. Selama kurun waktu satu tahun sudah mulai membuahkan hasil. Lingkungan gudep SMPN 3 Babat sudah tampak hijau dan agak sejuk. Dan Alhamdulillah, SMPN 3 Babat masuk kategori sebagai Sekolah Green and Clean 2014 Tingkat Kabupaten Lamongan.
Setahun kemudian, Tim bertekad untuk mengikuti Penilaian Sekolah Adiwiyata Kabupaten Tahun 2015. Berbagai persiapan dan upaya pun mulai dilaksanakan. Persiapan-persiapan tersebut terfokus pada 4 (empat) komponen penting terhadap penilaian Sekolah Adiwiyata. Empat hal tersebut meliputi Komponen Kebijakan, Komponen Kurikulum, Komponen Partisipasi/Kemitraan , dan Komponen Sarana dan Prasarana. Semua komponen tersebut harus terintegrasi dengan kepedulian terhadap lingkungan dan budaya lingkungan. Tim Adiwiyata segera melaksanakan kajian terhadap SEKAM (sampah, energi, keanekaragaman hayati, dan makanan). Setelah itu, Tim mernyusun rencana aksi. Berkat kekompakan, komitmen, dan optimisme Tim dan seluruh stakeholder (pihak sekolah/gudep, orang tua, masyarakat, instansi negeri dan swasta), berbagai kegiatan aksi lingkungan pun dilaksanakan Penyusunan visi, misi, RKAS, RPP, kemitraan, dan penggadaan sarana prasarana untuk mendukung peduli dan budaya lingkungan di gudep SMPN 3 Babat terselesaiakan. Dan Alhamdudillah, gudep SMPN 3 Babat ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2015.
Predikat Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2015 yang diraih gudep SMPN 3 Babat belum membuat seluruh stakeholder merasa puas. SMPN 3 Babat belum benar-benar bersih, sejuk, dan nyaman sebagai tempat pembelajaran yang ideal. SMPN 3 Babat bertekad ingin meraih predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi 2016 Berbagai upaya tentang pendidikan lingkungan terhadap peserta didik dilaksanakan. Penyusunan program kegiatan yang didasarkan kajian lingungan telah rampung dengan baik. Selanjutnya kegiatan aksi lingungan yang terkait dengan pemecahan masalah pengolahan sampah, pengelolaan sumber daya energi dan air, peningkataan jumlah keanekaragaman hayati, dan penerapan kebijakan makanan bebas 5P, mulai dilaksanakan. Berbagai upaya tersebut dilaksanakan agar lingkungan gudep SMPN 3 Babat benar-benar layak dan nyaman sebagai tempat pembelajaran sehingga penanaman karakter peduli dan budaya terhadap peserta didik bisa terinternalisasikan berjalan baik.
Dalam melaksanakan rencana aksi lingkungan, semua harus all out/total. Tim Adiwiyata harus bekerja keras, tidak boleh setengah-tengah. Sebab, untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Banyak kendala dan rintangan. Namun, semuanya bisa teratasi. Akhirnya, SMPN 3 Babat ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi 2016.
Satu tahun kemudian, tanpa menunggu waktu lama, SMPN 3 Babat mengajukan diri untuk mengikuti penilaian sebagai sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan tingkat nasional. Untuk menmperoleh predikat Sekolah Adiwiyata Nasional memang agak berat karena skor minimal cukup tinggi. Namun hal itu justru menjadi motivasi tersendiri untuk meraihnya.
Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan permasalahan SEKAM mulai dintensifkan dan ditingkatkan. Anak-anak mulai membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya dan sesuai jenisnya (kertas, plastic, daun; mengolah sampah daun menjadi kompos; dan menggunakan sampah plastik menjadi kerajianan tangan. Anak-anak belajar pembibitan tanaman pohon dan hidroponik. Anak-anak belajar mengolah air limbah air wudlu di musholla dan limbah air comberan kantin menjadi air bersih. Mereka belajar memanfaatkan penggunaan listrik dan air lebih efektif dan efisien, termasuk menghitung penggunaan listrik dan air setiap bulannya.
Kader-kader lingkungan SMPN 3 Babat juga mulai belajar memanfaatkan berbagai sarana prasarana yang ada untuk pembelajaran. Merekan juga merawat berbagai sarana prasarana tersebut secara rutin dan berkala sesuai tupoksinya masing-masing. Semua hasil pembelajaran peduli dan budaya lingkungan terdokumentasikan dan dilaporkan pada masing-masing pembinanya. Berbagai dokumen di atas bisa diselesaikan dengan baik dan tersimpan dalam microexcel. Selanjutnya, microexcel tentang dokumen Calon Sekolah Adiwiyata Nasional dikirim sesuai jadwal. Alhamdulillah, lagi-lagi gugusdepan SMP Negeri 3 Babat masuk nominasi sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional 2017. Dan yang lebih membanggakan SMPN 3 Babat dinyatakan lolos sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional 2017 tanpa verifikasi lapangan.
Sebagai sekolah yang diproyeksikan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri 2019, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan. memberi amanah untuk mengimbaskan tentang karakter peduli dan budaya lingkungan kepada 5 (lima) sekolah, yakni SMPN Brondong, SMPN 2 Laren, SMPN 2 Sekaran, SMPN Bluluk, dan SDN Babat III. Proses pengimbasan kepada sekolah-sekoah tersebut telah sedang berjalan sejak enam bulan lalu. SMPN 3 Babat sangat berharap semoga sekolah-sekolah tersebut bisa sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan sehingga berhak memperoleh penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Kabupaten 2019. Semoga!!!
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat Saya,
Dwi Yono
Pembina Pramuka Penggalang Gugusdepan Pangkalan SMPN 3 Babat
CP: 081332736808
Alternatif Kegiatan Kepramukaan yang Membuat Siaga Aktif Cinta Lingkungan dan Suka Berkarya
Kami dari gugus depan 16.037-16.038 pangkalan SDN 1 Sumberargo di Desa Sumberargo Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo. Daerah Kecamatan Sumbermalang adalah pegunungan/dataran tinggi dengan udara sejuk dan kondisi permukaan tanah sebagian besar tidak rata. Daerahnya berpotensi banjir dan longsor dengan tingkat rendah. Sedangkan gugus depan kami terletak di lembah dekat dengan aliran sungai yang bersumber dari mata air Gunung Argopuro.
Pada musim hujan, seringkali terjadi longsor dengan tingkat rendah karena tanah yang kurang padat atau gembur. Kejadian alam tersebut kami manfaatkan sebagai sarana belajar untuk melakukan kegiatan mengamati dan menghasilkan suatu karya dari kejadian alam tersebut. Karya yang dimaksud adalah benda yang dibentuk dan dibuat dari bahan longsoran tanah.
Karya yang dibuat oleh peserta Siaga cukup beragam. Mulai dari aneka bentuk vas bunga, gelas, maupun mangkok. Tentunya hasil karya mereka sederhana setidaknya karya mereka memperlihatkan sebagian besar ciri/karakteristik suatu bentuk benda yang mereka inginkan.
Pada pertemuan latihan rutin berikutnya dilakukan kegiatan untuk mencegah terjadinya longsor. Kegiatan tersebut berupa melakukan penanaman pohon. Kegiatan yang kami laksanakan adalah melakukan penanaman beraneka tanaman bunga di lingkungan sekitar sekolah. Hanya dilakukan dengan penanaman dengan bunga karena kegiatan tersebut sebagai ‘simulasi’ bagi peserta Siaga. Kegiatan ikut serta dalam menanam tanaman di sekitar sekolah dharapkan dapat memupuk rasa memiliki dan lebih menjaga keutuhan/kerusakan tanaman.
David Nurfiqih
SDN 1 Sumberargo Kecamatan Sumbermalang Situbondo
085258444888
Assalammualaikum wr. Wb.
Salam Pramuka !!
Pramuka adalah kegiatan yang menarik dan menantang dan juga dapat membentuk sebuah kafakter yang tangguh dan handal. Karena didalam kegiatan pramuka ditanamkan rasa keimanan, kebersamaan dan kepedulian, ketangguhan, kejujuran dan kegigihan. Pramuka tidak hanya diajarkan hanya bermain dan bertepuk saja, tetapi pramuka diajarkan juga tentang rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan sekitar,yang sesuai dengan Dasa Darma Pramuka yang ke dua.
Pramuka SDN Perak Barat surabaya adalah sekolah yang ada dikawasan surabaya utara adalah sekolah Adiwiyata Mandiri. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah tentang komposter, pemilahan sampah organik dan non organik. Selain itu, SDN Perak barat juga mengembangkan kegiatan Urban Farming yaitu Hidroponik yang lagi banyak diminati masyarakat.
Kegiatan pelestarian lingkungan sangatlah penting baik dimasa sekarang dan untuk masa yang akan datang. Agar mereka tahu bagaimana cara menyelamatkan Bumi ini. #kitapastibisa
Kegiatan yang selanjutnya kita kembangkan adalah pembuatan taman.
Dibelakang kelas SDN Perak Barat ada lahan kosong yang tidak terpakai. Dan dalam jangka pendek ini, kita akan membuat sebuah taman sekolah yang insya allah berintegrasi dengan materi pembelajaran. Dan tentunya berkolaborasi dengan MPP (Masyarakat Peduli Pendidikan) dalam proses pengerjaannya.
Dengan adanya kegitan ini, kedepannya dapat menciptakan pramuka penggalang – penggalang yang cinta terhadap pelestarian lingkungan. #selamatkanbumikita
Muchamad Santosa, S. Pd
Pembina Penggalang
Sdn Perak Barat Surabaya
Hp/WA ( 085607082501 )
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka!
Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Surabaya juga menjadi kawasan metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta. Surabaya memiliki luas sekitar 354,54 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 2.957.909 jiwa (2013). Oleh sebab itu Surabaya dikenal sebagai kota yang Panas ketika kemarau dan Banjir ketika musim hujan.
Salah satu hal yang dapat menanggulangi banjir ketika musim hujan adalah dengan membersihkan sungai yang tersumbat oleh banyaknya sampah yang dibuang, selain itu tanaman eceng gondok juga dapat menyumbat jalannya air. Nah dalam kesempatan kali ini Gudep kami melakukan kerja bakti dengan warga Kebonsari untuk membersihkan sungai-sungai yang menggenang. Aktivitas tersebut selalu dilakukan oleh Gudep kami demi membantu warga menuntaskan keresahan yang dirasakan warga ketika musim hujan datang.
Selain membantu warga membersihkan sungai yang tergenang oleh banyaknya sampah, kami juga memberikan sebuah pelatihan tentang pengolahan sampah organik dan non organik. Pengolahan sampah organik akan digunakan sebagai pupuk kompos, dan yang non organik akan dijual sehingga menghasilkan uang untuk infak kebersihan di kampung tersebut.
Akhirnya kegiatan tersebut menjadi budaya, dan Gudep kami selalu menjadi pelopor dalam membantu membereskan keresahan yang dirasakan warga kampung tersebut. Semoga dengan kegiatan tersebut bermanfaat demi Kota Surabaya yang semakin bersih indah nan elok sebagai contoh Kota-kota yang lain.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Ibnu Rizki Wardhana (STKIP Al Hikmah Surabaya)
ibnuwardhana0@gmail.com
085330533331
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Pramuka…
Gugus Depan pangkalan SMPN 2 Sedati adalah sekolah pinggiran yang ada di Kabupaten Sidoarjo, meskipun sekolah pinggiran, sekolah kami tidak ambil diam dalam mewujudkan sekolah ramah lingkungan, pada tahun 2014, sekolah kami ditetapkan sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten, tapi kita tidak langsung puas, semua elemen dilibatkan semua untuk menjadikan sekolah yang ramah lingkungan yang lebih baik lagi.
Setelah ditetapkan sekolah adiwiyata tingkat kabupaten Sidoarjo, kami berbenah kembali untuk melanjutkan ke tingkat Provinsi, semua warga sekolah bergotong royong untuk saling membantu dalam segi apapun. Salah satunya kami setiap minggu mengadakan kerja bakti rutin yang dipimpin langsung kepala sekolah GUDEP pangkalan SMPN 2 Sedati, terus kami juga membuat perkebunan Hidroponik dan membuat slogan slogan tentang ramah lingkungan setiap minggunya yang ada di halaman belakang sekolah kami yang dibimbing oleh guru Prakarya,selain itu dari pihak OSIS dan Dewan Galang pangkalan SMPN 2 Sedati juga mengadakan Lomba kebersihan kelas dan Lingkungan sekitar.
Selain itu pula OSIS juga mempunyai program khusus untuk mewujudkan sekolah ramah Lingkungan yaitu dengan setiap murid harus membawa tanaman hias dan tanaman toga 1 semester sekali, selain itu juga Dewan galang juga mempunyai program kerja khusus yaitu setiap hari anggota Dewan galang mencari sampah plastik untuk dibuat hiasan dan juga mengumpulkan sampah organik untuk dibuat pupuk kompos, selain itu juga dari pihak guru dan karyawan sekolah juga mempunyai program khusus untuk mewujudkan sekolah ramah lingkungan yaitu dengan setiap hari.seluruh guru dan karyawan membuat hiasan-hiasan unik dari barang bekas, contohnya gelas aqua dibuat lampion.
Kami warga GUDEP pangkalan SMPN 2 Sedati tidak sampai situ saja perjuangannya untuk menjadi sekolah adiwiyata tingkat provinsi dan sekolah ramah lingkungan,kami juga membuat kolam di halaman belakang sekolah, mengapa kami membangun kolam?? Karena selain bisa buat menyiram bunga, juga bisa mengangkat ciri khas sekolah GUDEP pangkalan SMPN 2 Sedati yaitu sekolah pinggiran pesisir dan kolam bisa menjadi salah satu penghasil dana untuk membangun sekolah ramah lingkungan, karena di dalam kolam itu diberi benih benih ikan nila,gabus,dan sejenisnya , selain itu GUDEP pangkalan pangkalan SMPN 2 Sedati juga mempunyai kata kata unik untuk menjadikan sekolah ramah lingkungan, yaitu LISA = LIhat Sampah Ambil dan LIBRA = Lihat Berantakan RApikan, itu ada salah kata-kata unik yang dibuat murid murid GUDEP pangkalan SMPN 2 Sedati untuk menjadikan sekolah ramah lingkungan dan sekolah Adiwiyata.
Dari hasil selama ini untuk menjadikan sekolah ramah lingkungan dan sekolah adiwiyata, kami mendapatkan menghargaan menjadi, menjadi salah satu sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017, kami segenap warga GUDEP pangkalan SMPN 2 Sedati sangat berbangga,karena perjuangan kami selama ini tidak sia-sia, dari membuat program harian,mingguan,bulanan dan tahunan, kami sangat berterimakasih atas semua pihak yang menjadikan sekolah kami sekolah ramah lingkungan dan sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur terutama dewan guru dan karyawan, OSIS GUDEP pangkalan SMPN 2 Sedati dan dewan galang GUDEP pangkalan SMPN 2 Sedati, alhamdulillah kerja keras kita terbayarkan, memang kata kata ini benar “ Hasil Tidak Menghianati Usaha’’.
Rachmad Pratama Fauzi
Pembina Penggalang
Pangkalan SMPN 2 Sedati
Kwarcab Sidoarjo
0857-0495-3353
Menghidupkan manusia untuk menjaga lingkungan
Learning by doing salah satu bagian yang tak terpisahkan dari gerakan kepramukaan. Pramuka mengajarkan pembelajaran dengan melakukan langsung/ praktik. Sehingga pembelajaranaktif serta terlihat perubahannya. Pun yang dilakukan bapak presiden kita saat ini. “blusukan” kata ini yang memotivasi saya untuk memberikan banyak manfaat pada lingkungan. Dengan ini kita bisa langsung lihat apa yang diperlukan pada lingkungan tersebut.
Lingkungan kita memaksa kita untuk blusukan, terjun langsung membantu untuk membenahi serta menjaga melestarikan lingkungan. saya tersadar lingkungan kita akan ramah, lestari, dan hijau, bukan karena lingkungannya tapi karena manusia yang hidup di lingkungan tersebut. Oleh karena itu, saat terjadi bencana banjir bandang di Pacitan, saya pergi ke sana bersama tim medis untuk menghidupkan kembali manusia dan menghidupkan kembali motivasi mereka untuk membangun lingkungannya.
Di sana saya membantu anak siaga dan penggalang di SDIT Ar Rohmah dengan “trauma healing”. Bencana banjir bandang, menyebabkan mereka takut dengan air, bahkan mereka takut untuk mandi. Dan saya hadir ke sana mencoba mengurangi kesedihan itu dengan memberikan beberapa game motivasi serta reward sehingga mereka tersenyum dan gembira. Melihat mereka tersenyum saya pun senang. Saya yain dengan menghidupkan kembali motivasi mereka untuk membangun kembali lingkungan yang terdampak bencana.
Dari gerakan kepramukaan saya bisa berbagi banyak hal. Berbagi manfaat, kesenangan, dan motivasi untuk tetap menjaga lingkungan kita. Lingkungan kita akan hidup jika manusianya hidup dengan motivasi menjaganya. Hal itu akan terasa mudah jika kita mengaplikasikan semboyan kita “gotong royong”. Karena kita hidup bersama dalam satu lingkungan, semuanya punya tanggung jawab untuk menjaganya agar tetap ramah, lestari, dan hijau.
Umar Said Abdullah Fathan
Pembantu Pembina SDN jambangan 1 Surabaya
085216757965
Perkembangan zaman berjalan begitu cepat yang dibarengi dengan perkembangan teknologi. Tidak sedikit manusia didunia yang telah menggunakan berbagai macam teknologi. Mulai dari teknologi informasi, trnasportasi maupun hiburan. Dampaknya di kota besar mengalami penurunan kualitas udara segar atau oksigen.
Oksigen adalah senyawa yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Manusia banyak mendapatkan oksigen dari tanaman, semakin banyak tanama/pohon maka kualitas oksigen semakin tinggi pula. Sehingga program menanam 1000 pohon sangat cocok diterapkan.
Salah satu organisasi kemahasiswaan STKIP Al Hikmah bekerjasama dengan Racana Al Hikmah telah melaksanakan penanaman pohon kembali di Kebun Pancur Kabupaten Purwodadi. Acara dikemas dengan memberi penyuluhan kepada para peserta tentang pentingnya pohon dan ekosistem dalam kehidupan. Kemudian acara dilanjutkan dengan penanaman pohon bambu secara serentak guna untuk berpartisipasi langsung dalam upaya ramah lingkungan.
Kegiatan ramah lingkungan tidak berhenti pada kegiatan outdoor saja. Namun, juga dapat dilaksanakan pada membiasaan ramah lingkungan dalam ruangan. Seperti menggunakan AC dengan derajat standart ruangan, menggunakan listrik atau lampu secukupnya dan tidak berlebihan dalam menggunakan air. Harapannya dengan implementasi itu lingkungan akan menjadi lebih bersahabat.
Mohammad Fatkur Rohim
mohammadfatkur.rohim@gmail.com
085791554363
MENULARKAN KESADARAN RAMAH LINGKUNGAN MELALUI JURNALISTIK
Assalamualaikum wr.wb
Salam Pramuka
Kepramukaan adalah proses pendidikan karakter dan skill di luar sekolah dan di luar keluarga. Aktivitas yang meliputi kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah di alam terbuka diharapkan menjadikan peserta didik yang tangguh. Sama halnya dengan tunas kelapa yang mampu tumbuh dan hidup di mana pun serta bermanfaat bagi siapapun, seperti itulah kader pramuka dibentuk.
SDN Perak Barat merupakan sekolah dengan berbagai lebel, selain sebagai sekolah Adi Wiyata, juga mendapat julukan sebagai sekolah literasi. Sebagai sekolah yang ramah lingkungan, kami juga menanamkan jiwa mencintai alam dalam diri mereka untuk merawat dan menjaga lingkungan sekitarnya. Namun selain itu kami pun memulai mengenalkan peserta didik pada jurnalis sebagai dampak berkembangnya literasi sekolah.
Mengajarkan jurnalis dari mulai menulis laporan sampai menyebarkan laporan tersebut ke media massa seperti media cetak dan media elektronik, agar dapat dibaca masyarakat luas. Dan, media terbaru zaman now adalah social media seperti facebook, fanpage dan blog. Diharapkan dengan menulis peserta didik dapat mengajak masyarakat atau pembaca untuk menyadari pentingnya kepedulian terhadap masalah lingkungan hidup.
Dengan demikian peserta didik SDN Perak Barat tak hanya piawai dalam dunia kependidikian, namun juga memiliki ketangkasan, karakter dan peduli lingkungan. Sekaligus dengan tulisan mampu mempengaruhi masyarakat luas dalam hal ini pembaca untuk ikut berpartisipasi menjaga alam dengan sedikit peduli lingkungan. Sedikit demi sedikit akan menjadi bukit. Hingga akhirnya sadar penuh bahwa lingkungan adalah napas kita. Jika lingkungan kita punah, maka matilah kita.
Wassalamualaikum, wr.wb
Sariyyul Hikmah, S.Ag
Pembina Penggalang
Pangkalan SDN Perak Barat
Kwarcab. Surabaya
WA/HP : 085 232067288
Lingkungan yang kita tinggali ini terdiri dari berbagai macam ekosistem. Ekosistem dapat diartikan sebagai suatu lingkup atau kawasan yang di dalamnya terdapat komponen- komponen ekosistem yang mempunyai hubunganan timbal balik. Komponen biotik yang meliputi semua makhluk hidup di dalam ekosistem saling berinteraksi dengan komponen abiotik yang terdiri dari benda mati seperti air, udara, tanah dan cahaya matahari.
Keduanya saling ketergantungan satu sama lain sehingga harus dijaga keseimbangannya. Lingkungan juga mempunyai peran penting bagi kehidupan makhluk di bumi, yakni sebagai tempat tinggal dan tempat mencari makan bagi makhluk hidup. Begitu pentingnya peran lingkungan sehingga harus dijaga dari kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup ada yang disebabkan oleh faktor alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Ada pula yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti perusakan hutan, pemburuan hewan secara berlebihan, kegiatan pembangunan dan pencemaran lingkungan.
Perlu dilakukan berbagai upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup ini. Upaya menjaga keseimbangan lingkungan adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap dampak negatif yang muncul akibat suatu kegiatan. Upaya tersebut dilakukan agar kekayaan lingkungan hidup dapat berlanjut selama mungkin sehingga kekayaan tersebut juga dapat dinikmati oleh generasi- generasi yang akan datang. Berikut adalah beberapa kegiatan positif yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari- hari sebagai upaya menjaga keseimbangan lingkungan.
Melalui lembaga pendidikan pula para peserta didik di gugus depan 03.43 – 03.44 SMPN 4 Kota Mojokerto di asah otaknya serta dibekali disiplin ilmu tentang pentingnya pemeliharaan lingkungan sesuai dengan dharma pramuka ke-2 guna membentuk pribadi yang tangguh guna menghadapi tuntutan masa-depannya kelak. Selain itu, peserta didik akan diberikan horizon pengetahuan yang bermaslahat untuk orang banyak. Dalam hal ini adalah hubungan antara manusia dengan sesama (sosial), serta hubungan manusia dengan lingkungan alam di sekitarnya.
Sekolah dapat mengambil peran strategis dengan melibatkan para pelajar tersebut untuk menekankan pelestarian lingkungan di sekolahnya, tempat mereka belajar sehari-hari. Beragam cara dapat dilakukan yang memang tak hanya sekedar teori namun juga diperlukan praktik langsung di lapangan.
Berikut ini adalah beberapa contoh aksi nyata pelestarian lingkungan hidup di gugus depan 03.43 – 03.44 SMPN 4 Kota Mojokerto antara lain :
1. Mematuhi tata tertib baik kebersihan serta pelestarian lingkungan sekolah.
2. Memberlakukan program sekolah hijau untuk semua warga sekolahan.
3. Membuat apotek hidup di dalam sekolah.
4. Mematikan mesin baik mobil ataupun sepeda motor saat berada di dalam lingkungan sekolah.
5. Mengelola sampah secara baik dan benar dengan memilah-milah antara organik dan non organik.
6. Penghematan terhadap pemakaian energi listrik untuk piranti elektronik serta mengontrol penggunaan air.
7. Merawat dengan baik seluruh perangkat inventaris serta penghematan terhadap kertas.
8. Memelopori terbentuknya kegiatan ekstra kulikuler berwawasan lingkungan seperti komunitas hijau, pecinta alam, pecinta hewan dll
9. Mengadakan diskusi dengan tema pelestarian lingkungan hidup di sekolah, dengan mendatangkan ahli yang kompeten.
Banyak hal yang bisa kita lakukan demi terciptanya lingkungan yang indah, bersih dan asri asalkan kita mau menyadari pentingnya pelestarian lingkungan dimanapun kita berada.
Salam pramuka
SANDE MAZMUR, S.Th
Pembina Gudep 03.43 – 03.44 SMPN 4 Kota Mojokerto
WA 081234217237; 085648855933
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka…
Kami dari gugus depan 1843-1850 pangkalan SDN TANAH KALIKEDINDING 1 SURABAYA selalu mengadakan kegiatan jumat sehat. Salah satu kegiatan tersebut adalah sarapan pagi bersama yang diadakan di halaman sekolah. Semua siaga & penggalang membawa sarapan pagi dari rumah. Kegiatan sarapan pagi bersama dilaksanakan setelah senam pagi bersama.
Semua siswa menggunakan tempat makan yang bisa digunakan kembali sehingga diusahakan tidak ada sampah bekas bungkus makan. Setelah mereka sarapan pagi, pastinya ad sisa nasi, sayur, atau bahkan lauk pauk. Semua itu tidak begitu saja mereka buang di tempat sampah.
Mereka membuang sisa makanan di tiga keranjang takakura yang sudah disiapkan. Nantinya, dari keranjang takakura itu diharapkan bisa menjadi pupuk kompos yang pastinya bisa digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di lingkungan sekolah.
Dengan demikian, pangkalan kami bisa menghemat biaya untuk pembelian pupuk. Mengingat di pangkalan kami terdapat begitu banyaknya tanaman karena pangkalan kami termasuk sekolah adiwiyata yang akan mewakili Surabaya berlomba di tingkat Propinsi.
Eko Yunianto
Pembina Penggalang
Pangkalan SDN TANAH KALIKEDINDING 1
KWARCAB SURABAYA
085730502957
Pramuka Dan Lingkungan Kami
Pembelajaran pramuka tak mengenal usia, pramuka bisa di ikuti oleh anak anak, remaja dan dewasa bahkan usia lanjut. Pramuka termasuk pendidikan karakter yang mampu membentuk karakter pemimpin bagi siapa saja yang mengikuti kegiatan pramuka.
Di pangkalan kami yaitu gugus depan pangkalan MTs Al Ittihadiyah Canggu kecamatan badas kabupaten kediri peminat untuk berpramuka sedikit rendah. Akan tetapi, luar biasanya gugus depan kami mewajibkan semua murid untuk mengikuti pramuka setiap hari sabtu. Saya selaku pembantu pembina juga sangat tertantang dengan beberapa dari mereka yang memiliki semangat pramuka, hingga saya pun ingin suatu hal menarik untuk membangun semangat murid murid di MTs Al Ittihadiyah.
Begitu saya melihat iklan artikel tentang pelatihan gudep jatim yang di post oleh kwarda, saya harus membuat terobosan baru untuk menumbuhkan rasa suka mereka terhadap pramuka. Dengan pelestarian lingkungan yang akan di lakukan di gudep kami dengan mengikut sertakan semua murid kelas 7 sampai kelas 9, pasti bisa membuat mereka lebih senang dengan berbagai kegiatan pramuka.
Besar harapan saya dan lembaga untuk bisa menumbuhkan kecintaan murid murid terhadap pembelajaran dan kegiatan pramuka. Sebab itu saya ingin mengadakan suatu kegiatan yang tidak biasa yang dilakukan di dalam lingkup sekolah maupun masyarakat. pelestarian lingkungan di dalam sekolah maupun di lingkup masyarakat saya rasa bisa menumbuhkan minat mereka dalam pramuka. Selain itu masyarakat akan sangat senang dengan apa yang di lakukan oleh anggota gerakan pramuka melalui aksi pelestarian lingkungan.
Salam pramukaa…
Yohana Nurmawati
Pembantu pembina penggalang
Gugus depan pangkalan MTs Al Ittihadiyah kediri
CP : 085 606 806 648
Liburan semester 1 (2 minggu), saya mendapatkan tugas untuk KKN disekolah asal saya yaitu di MA Nahjatus Sholihin tepatnya di desa Plawangan Kec. Kragan Kab. Rembang. Disana saya melihat guru senior mengajar bahkan sampai disuruh untuk mengajar langsung. Selain itu, setiap hari jum’at (selama 2 minggu) saya juga membina adik-adik kelas saya yang penegak bantara dan laksana karena saya diminta langsung oleh wakil pembina langsung untuk membina adik-adik saya.
Pertemuan pertama, perkenalan sekaligus membina mereka. Memperkenalkan diri adalah awal saya untuk berhubungan baik dengan adik-adik dan menyampaikan apa tujuan saya datang ke sekolah. Tak disangka dengan tujuan saya ini, mereka merespon baik. Saya langsung disuruh mengajar mereka, tanpa pikir panjang langsung saya komando. Pertama, adik laksana saya bekali dengan kepribadian yang harus dimiliki oleh anak pramuka saat setelah lulus dan terjun dalam masyarakat atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan yang adik bantara saya berikan materi tentang dhasadarma, makna, arti, dan cara mengaplikasikan setiap dhasadarma karena dulu saat saya seperti mereka, banyak sekali materi yang belum tersampaikan seperti materi dhasadarma ini salah satunya. Saya juga bekali mereka dengan sedikit game-game, baik bantara maupun laksana supaya disaat mereka membina adik-adik tidak hanya materi saja yang disampaikan karena itu akan membuat adik-adik mereka merasa bosan dan malas mengikuti pramuka lagi.
Pertemuan kedua sekaligus perpisahan dengan mereka. Pembekalan terakhir sebelum saya kembali ke asrama kampus adalah melanjutkan materi dhasadarma yang belum semua saya sampaikan di pertemuan pertama. Kebanyakan dari mereka baik penegak bantara, laksana maupun kelas XII belum mendapatkan materi ini seperti saya dulu saat seperti mereka. Alhamdulillah setelah tersampaikan semua materi, arti, makna, dan cara mengaplikasikan dhasadarma, mereka saya ajak bermain dan saya coba mereka untuk berpikir bahwa setiap apa yang kita lakukan itu semua ada tujuannya. Saat pramuka sudah selesai, mereka semua saya ajak berfoto. Saat adik-adik bantara pulang, saya, adik-adik laksana dan mantan pradana pradani kelas XII makan rujak bersama.
Dua kali pertemuan yang membuat berkesan di hati mereka. Walaupun saya sudah kembali di asrama, terkadang saat saya membuka facebook salah satu dari mereka ada yang masih bertanya kapan mengajar lagi. Saya sangat senang sekali karena ilmu saya berguna untuk mereka walaupun hanya sedikit ilmu yang mereka dapatkan dari saya. Sedikit ilmu yang tersampaikan tapi menancap dipikiran dari pada banyak ilmu yang tersampaikan tak satupun yang bisa diambil pelajaran.
Agus Dwi Sutarno
STKIP Al Hikmah Surabaya
Pembantu pembina di MA Nahjatus Sholihin
agusdwi928@gmail.com
0856 2025 798
Assalamualaikum wr wb
Salam Pramuka,
“Menjadi Penggerak Lingkungan Hidup Sejak Dini”
SDN Airlangga 1 Surabaya
Gudep 07.017-17.018
Beralamat di JL.Gubeng Airlangga I / 2 No Telepon (031-5030246)
Mengenalkan Kepedulian terhadap lingkungan hidup adalah salah satu visi-misi sekolah kami dimana kami sebagai pembina Pramuka bekerja sama dengan Bapak- Ibu guru yang menemani setiap hari kelas 1 sampai kelas 6 tingkat sekolah dasar mengajarkan dan mengajak pengurangan sampah plastik dengan membawa botol dan makanan sendiri yang bisa digunakan berkali-kali dengan cara mencuci alat makannya secara mandiri di tempat yang telah di sediakan sehingga harapannya akan tumbuh karakter siswa yang menjadi pemicu perubahan bagi teman sebayanya di lingkungan sekolah dan tempat mereka tingal dan bermain. Geraknya untuk mengajak sebanyak mungkin warga sekolah untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan dimulai sejak program Surabaya Eco School 2016.
Perlahan tapi pasti sosialisasi kurangi plastik kepada warga sekolah terus di lakukan salah satunya melalui kegiatan SES 2016 dan 2017 dimana sosialisasi ini berhasil menggerakan warga sekolah setiap hari untuk zero waste atau bebas sampah salah satu contoh adalah gerakan serbu sampah di areah sekolah selama 5 menit setelah jam istirahat yang di awali oleh guru kelas masing-masing sebagai contoh dan pengawas kepada anak didiknya dimana sampah yang di kumpulkan di golongkan kembali menjadi tiga bagian yaitu yang pertama sampah organik terdiri dari gugurnya daun daunan dari pohon di area sekolah ,kedua sampah kertas dari konsumsi adik adik belajar,dan ketiga sampah plastik dari konsumsi adik adik yang masih menggunakan plastik untuk membungkus sayur bekal makanannya.
Kegiatan yang positif itu tidak lepas dari dukungan Kepalah sekolah tercinta kami dimana Beliau memfasilitasi dan mendukung penuh dengan memberikan piring dan gelas serta air galon setiap kelas sehingga dukungan ini dapat benar-benar mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai dalam lingkungan sekolah. Dan kepalah sekolah memberikan ijin untuk kegiatan jum’at sehat di awal masuk sekitar pukul 7 – 8 pagi di awali dengan senam gembira bersama dilanjut kegiatan sosialisasi dokter kecil tentang makanan 4 sehat 5 sempurna yang telah kami bentuk sehingga adik adik didik mengetahui gizi bekal makanannya setiap hari karena kami yakin di balik jiwa yang kuat dan cerdas ada badan yang sehat dan bugar. dan kegiatan ini sudah berlangsung 3 tahun berjalan sejak tahun 2016 sampai 2018. Dan kami juga Penambahan fasilitas penunjang kegiatan lingkungan lainnya seperti kolam ikan lele, tong komposter, taman TOGA dan kebun binatang mini menjadi sarana pembelajaran siswa agar bisa berbudaya lingkungan
Dan output dari perjuangan kami akhirnya membawa hasil dimana sekolah kami pernah menjuarai eco green tingkat kota Surabaya dan menjuarai sekolah Adiwiyata tingkat kota Surabaya.Dan kejuaraan ini tidaklah membuat kami berbangga diri dan berhenti bersosialiasi karena suatu ilmu yang sudah kita kuasi tapi tidak latih terus menerus akan terlupakan. Harapan besar kami dengan tantangan jaman di mana kita memasuki generasi milineal di susul pengaruh alat komunikasi yang canggih yang membuat anak terkadang berfokus ke gadgetnya dalam kegiatan sehari-harinya masih mempunyai rasa kepedulian terhadap lingkungan selama dia masih bersekolah di sdn airlangga 1 surabaya maupun setelah lulus dari sekolah tercinta ini. Tuntutan itu tidak lepas juga dari Bapak-Ibu guru serta Pembina Pramuka agar terus menambah ilmunya maka penting bagi kami pembina untuk terus aktif dan mengembangkan pengetahuan tentang lingkungan lebih luas. Agar kami tetap untuk membangun apa yang sudah ada dan menjadi manfaat bagi sekitar. Apa lagi untuk mengelola sampah yang masih terbatasnya pengetahuan dengan prinsp 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) serta metode pengajaran tentang lingkungan yang mengasikan bagi adik-adik didik kami.Semoga di beri kepercayaan untuk belajar menjadi pembina berpengetahuan dan berwawasan dengan terpilih untuk mengikuti pelatihan gudep ramah lingkungan kwarda jatim 2018.
Cendy Novianto Ardiasnyah
SDN Airlangga 1 Surabaya Gudep 07.017-07.018
Pembina Penggalang
Kwarcab Surabaya
081936596244
Assalamu’alaikum…….
Salam Pramuka….
SMK Negeri 1 Tamanan merupakan pangkalan pramuka penegak yang ada di Tamanan Kota Bondowoso yang dikenal dengan kota tape, salah satu program keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Tamanan adalah Desain Komunikasi Visual (DKV). Pada saat siswa program keahlian DKV melakukan praktek banyak menghasilkan sampah kertas yang merupakan jenis sampah yang sulit terurai dan kalau dibakar yang mengakibatkan polusi udara.
Melihat dari masalah di atas maka anggota pramuka penegak ambalan Yudhistira dan Ratu Sima yang berpangkalan di SMK Negeri 1 Tamanan peduli dan tergerak hati untuk mengelola sampah kertas yang ada di sekolah yang merupak bentuk pengamalan dari Dasa Dharma Pramuka yang kedua yakni Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia. Adik-adik pranuka penegak SMK Negeri 1 Tamanan memiliki ide untuk mengelolah sampah kertas menjadi barang fungsional atau kerajinan tangan dengan sistem 3R (Reduce, Reuce, Recycle).
Produk dari daur ulang sampah kertas adalah berupa kertas yang teksturnya cantik sehingga dikenal sebagai art paper. Oleh karena itu, umumnya produk kertas daur ulang tersebut digunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti kartu ucapan, pelapis permukaan boks karton, tas, kap lampu, daur ulang sampah plastic ini sudah banyak di gunakan seluruh masyarakat tanpa mereka sadar bahwa bahan dari produk tersebut adalah dari sampah kertas.
Usaha ini sangat menarik karena dapat menciptakan sesuatu benda baru yang bermanfaat tentunya dengan modal yang tidak terlalu besar karena bahan baku utamanya adalah sampah kertas. Selain itu, dengan usaha ini berarti kita telah membantu pemerintah untuk mengurangi volume sampah yang ada. Bahkan dengan pengolahan yang sederhana dan dikombinasikan dengan sampah alami dilingkungan sekitar kita maka aneka benda baru dapat bermanfaat dengan penampilan baru yang kaya akan nuansa alami. Atas ide tersebut, penulis berusaha membuat suatu bentuk baru diantaranya jam dari bahan daur ulang dengan pertimbangan souvenir seperti tempat foto dan tempat pinsil telah banyak dijumpai sehingga dengan souvenir jam dari bahan kertas daur ulang ini diharapkan dapat menjadi souvenir dari bahan kertas daur ulang yang sedikit berbeda dari biasanya.
Sumartono,S.Pd
SMK Negeri 1 Tamanan-Bondowoso
081336104970/085230143041
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam pramuka
Pramuka merupakan suatu medan gerak peserta didik dari dan oleh mereka dibawah pimpinan mereka sendiri. Tempat kakak mereka (pembina) memberikan kepada adik2nya suasana yang sehat dan menganjurkan agar mereka melakukan kegiatan yang sehat, positif, inisiatif dan produktif. Daya tarik yang kuat untuk mengenal alam dalam proses belajar bersama dalam hal perbaikan kesehatan jasmani , rohani dan karakter. Dalam pramuka bukan isi pelajaran yang terpenting guna melahirkan sesuatu yang benar melainkan menanamkan kebiasaan – kebiasaan yang benar untuk mendapatkan makna dari belajar tersebut. Dalam hal ini berkaitan dengan lingkungan sekitar.
Kerusakan lingkungan yang terjadi sekarang ini, didominasi banyaknya sampah – sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah kembali oleh masyarakat. Untuk itu perlu adanya kesadaran masyarakat agar mencegah naiknya kerusakan lingkungan tersebut. Melalui program go green yang ada di kota kami Surabaya sejalan dengan program sekolah kami yang mendapat penghargaan sebagai sekolah adiwiyata mandiri.
Saya sebagai guru di SDN PERAK BARAT KAWASAN Surabaya dan teman – teman yang lain merasa termotivasi untuk memperbaiki lingkungan sekitar sekolah. Salah satunya dengan mendaur ulang sampah yang sesuai dengan langkah 4 R, yaitu reuse, reduce, recycle, dan replace. Untuk melaksanakan program ini tidaklah mudah dan butuh proses yang panjang. Mulai dari sosialisasi terhadap anak didik, walimurid dan masyarakat sekitar sekolah kami.
Sebagai awalan adalah melakukan pembiasaan – pembiasaan tentang memilah sampah yang ada di setiap kelas, sampah yang ada akan dikumpulkan di bank sampah sebagai bahan baku daur ulang sekolah kami. Banyak produk yang sudah d hasilkan, tak jarang pula kami menerima penghargaan dalam hal ini. Hasil daur ulang di sekolah kami berbagai jenis, mulai dari aksesoris, alat tulis dan baju daur ulang.
Pramuka menjadi wadah anak didik kami untuk mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan. Banyak program kegiatan kepramukaan yang berjalan beriringan dengan program daur ulang sekolah kami. Dengan demikian harapan besar saya, dapat ikut serta dalam pelatihan gudep jatim ramah lingkungan kwarda jatim 2018 untuk menambah ilmu dan wawasan guna menjadikan kota dan sekolah kami menjadi ramah lingkungan. Aamiin yarobbal alamiin.
Qurrota A’yun
Pembina penggalang
Gudep pangkalan SDN PERAK BARAT KAWASAN kwarcab Surabaya
WA / HP : 0821 3104 5478
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka,
Gugus Depan STKIP PGRI Sumenep merupakan gugus depan Perti yang berada di Kwarcab Sumenep yang senantiasa aktif yang berlatar belakang Penegak dan pandega, kegiatan yang telah dilaksanakan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Kwartir Cabang, Daerah maupun Nasional. Diantaranya mengikuti kegiatan Raimuna Cabang, Temu Saka, Raimuda Daerah, Raimuna Nasional, Latihan Gabungan Perguruan Tinggi daerah, Latihan Perguruan Tinggi Nasional, Perkempi Daerah dan Perkempi Nasional serta banyak lagi kegiatannya.
Pramuka Racana Jokotole dan Racana Potre Koneng STKIP PGRI Sumenep sering melaksanakan Kegiatan Penghijauan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan BPBD Kab. Sumenep dalam rangka melaksanakan Program Pengurangan Resiko Bencana, diantaranya mengikuti kegiatan Sekolah Laut yang dilaksanakan oleh BNPB diantaranya pentingnya kebersihan pantai, penanaman mangrof dan penelitian terumbu karang serta memanfaatkan air hujan dalam rangka mengatasi banjir dan kekeringan. Juga melaksanakan kegiatan sejuta lubang resapan Biopori.
Pramuka Penegak dan Pandega di Gudep STKIP PGRI Sumenep selain dipersiapkan untuk menjadi kader Pemimpin yang baik juga sebagai kader yang multi talenta agar nanti kalau sudah terjun ke masyarakat dapat dirasakan manfaatnya. Dengan Pramuka yang berkarakter serta multi talenta dan peduli terhadap lingkungan maka Pramuka Racana STKIP PGRI Sumenep layak jual serta dapat membantu dalam membangun Masyarakat Indonesia khususnya di Sumenep. Dalam era Pembangunan saat ini khususnya pembangunan di Madura sudah sepantasnya Pramuka Sumenep mempersiapkan diri membangun Sumenep lebih baik ke depan, bukan menjadi penikmat yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk masa depan sumenep. Pemanfaatan limba dan Sumber Daya Alam serta Destinasi Wisata di sumenep bisa dipelopori oleh Pramuka STKIP PGRI Sumenep dalam rangka mendukung program pemerintah kabupaten yaitu Visit Year 2018.
Assalamualaikum wr.wb
Salam Pramuka!
Kepada Yth. Panitia Pelatihan Gudep Jatim Ramah Lingkungan 2018.
Perkenalkan, Kami dari Gugusdepan 0903-0904 Pangkalan SMP Negeri 1 Krian merupakan sekolah yang dekat dengan pemukiman warga serta dekat dengan aliran sungai. Kondisi tersebut berpengaruh sekali pada kondisi sungai yang sudah tercemar akibat banyak yang membuang sampah sembarangan pada aliran sungai, sebagai pramuka kita wajib membersikan sungai-sungai yang tercemar dan mengambil sampah diselokan sungai-sungai yang bisa membuat pengairan terhambat.
Dari pengalaman tersebut banyak yang merespon positif tapi banyak juga yang merespon negatif, disisi lain gudep kami ingin sekolah terlihat bersih dan bebas dari sampah, tidak menutup kemungkinan bagi kami untuk memanfaatkan sampah-sampah tersebut untuk kami kumpulkan untuk sebuah kerajinan baju bekas dan aneka permainan tradisional, disisi lain bila sampah yang terlalu banyak kita biasanya membantu pencari sampah yang biasanya kesekolah dan yang sudah menumpuk dan tidak terpakai lagi untuk kerajinan biasanya kami berikan kepada pengepul dan hasil dari sampah tadi kami infaq kan kepada sala satu pencari sampah disekolah kami.
Lalu kegiatan yang kami kembangkan adalah ingin membuat bak sampa yang bisa menjadikan pupuk agar bisa membuat taman-taman indah digugusdepan kami, dan berkolaborasi dengan Zero Wase Sidoarjo agar pengolahan sampah dapat lebih baik dalam penataannya yang dilakukan bersama anak-anak gugusdepan kami.
Kami mengharap dukungan kepada semua pihak termasuk bapak/ibu guru, masyarakat, serta peran serta kakak-kakak peduli lingkungan. Agar Jawa Timur bebas dari sampah, dan dapat memanfaatkan sampah sebagai pupuk/bahan kerajinan, agar sampah tidak lagi menjadi masalah dalam masyarakat jawa timur wabilkhusus indonesia.
Dan adanya kegiatan ini, diharapkan adik-adik penggalang dapat menciptakan kreasi, inovasi, yang berkualitas serta mencintai lingkungan yang sudah diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa. Mari kita jalankan Tri Satya dan Dasa Dharma, sebagai wujud bentuk kepedulian kita sebagai anggota pramuka.
#pedulilingkungan #kwardajatim #pramukaindonesia #pramusaka
Erik Wijanarko
Pembina Pramuka Penggalang
SMP Negeri 1 Krian Sidoarjo
Hp/Whatsapp : 081455042462
Salam Pramuka!
Wassalammualaikum wr.wb
Penggalang Inspirasi menuju Bumi Hijau
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat Indonesia. Melihat fenomena alam dan lingkungan yang semakin memprihatinkan, pramuka harus mampu menjadi pelopor yang akan membenahi alam dan lingkungan sekitar. Seperti yang kita ketahui, pramuka sangat berpengaruh dalam bidang lingkungan. Pramuka selalu dekat dengan alam, walaupun sekarang pramuka sudah modern, pramuka tetap dekat dengan alam. Misalnya, pramuka melaksanakan kegiatan perkemahan di alam seperti hutan, pesisir pantai, ataupun di pinggir danau. Bukan hanya bisa meminjam alam, pramuka juga turut aktif menjaga, merawat dan memelihara alam, seperti yang telah dilakukan di pangkalan kami, gugusdepan 01.027 dan 01.028 pangkalan MTsN 2 Bondowoso.
Kami memulai kegiatan ini dari menerapkan hal kecil, yakni berupa pembiasaan kepada tiap anggota untuk membuang sampah pada tempatnya dan menyimpan sampah sebelum menemukan tempat sampah. Selain itu, kami melaksanakan kegiatan penanaman pohon dan pembuatan pupuk kompos yang dilaksanakn rutin tiap tahunnya. Kegiatan ini dipelopori oleh anggota pramuka MTsN 2 Bondowoso dan diikuti oleh seluruh siswa. Kegiatan yang kami laksanakan disambut dengan sangat antusias oleh pihak madrasah, karena kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata dari madrasah yang telah meraih juara Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional.
Selain kegiatan penanaman pohon dan pembuatan pupuk kompos, kami mengajak adik-adik untuk memanfaatkan barang-barang bekas dan sampah plastik untuk dijadikan barang-barang yang bermanfaat. Kegiatan ini dilakukan sekaligus sebagai persyaratan untuk menempuh Penggalang Garuda. Barang-barang bermanfaat yang dihasilkan seperti, cikrak dari jerigen minyak dan kayu, pengeras suara dari botol air mineral dan kaleng minuman, keranjang air mineral gelas dari pita kawat emas dan gelas air mineral, figura dari kardus dan bungkus makanan. Selain mengurangi limbah disekolah kegiatan ini dapat mengembangkan kreatifitas adik-adik penggalang.
Setelah mengikuti kegiatan tersebut adik-adik terbiasa menyimpan sampah ketika belum menemukan tempat sampah. Selain itu orangtua mereka melihat perubahan periku yakni, sekarang mereka lebih senang dalam menjaga dan merawat tanaman dirumahnya. Dengan artikel ini saya ongin berbagi tentang kegiatan-kegiatan yang berbasis cinta alam dan lingkungan di gugusdepan kami. Saya berharap tulisan ini dapat bermanfaat dan mengantarkan saya untuk dapat mengikuti pelatihan gudep Jatim ramah lingkungan.
Khairin Nisaq
Pembantu pembina MTsN 2 Bondowoso
CP: 085330618991 (WA)
Assalamu’alaikum.
Salam Pramuka,
Menerapkan konsep 3R (reduce, reuse and recycle) pada sekolah non-wiyata mandala bukan merupakan perkara mudah. Program memerlukan kerjasama semua pihak, yaitu warga sekolah. Seperti kita ketahui bersama bahwa sampah plastik sisa makanan ringan dan minuman kemasan merupakan penyumbang terbesar sampah di setiap sekolah. Pola pikir yang berkembang di masyarakat adalah biarkan buang sampah di sembarang tempat, toh juga nanti akan disapu dan dibersihkan.
Kebiasaan ini akhirnya terbawa kepada anak-anak peserta didik di sekolah. Pangkalan kami, SMA Islam Sunan Bonang, menyadari hal ini dan bergerak secara cepat melalui program ambalan yaitu gerakan Sabtu Semut (semua dipungut) Bersih. Pada hari sabtu dengan menggunakan seragam pramuka dan menanamkan nilai-nilai kepramukaan, kami memulai gerakan ini sejak awal berdirinya sekolah 3 tahun yang lalu. Dengan diawali yel-yel penyemangat, adik-adik penegak yang terbagi persangga secara aktif berlomba-lomba menjalankan program ini. Setiap sangga berusaha menjaga prestisenya masing-masing untuk menyelesaikan misi kebersihannya.
Program Sabtu Semut Bersih ini kemudian kami kembangkan menjadi tidak hanya sekedar program kebersihan tapi menjadi program edukasi bagi mereka akan pentingnya menjaga lingkungan. 1 tahun belakangan ini kami telah berhasil mengubah lingkungan sekolah kami menjadi lebih asri dengan penanaman bunga, pohon palem dan beberapa tanaman hias lainnya. Kami yakin adik-adik akan berubah dan bisa karena terbiasa.
Sejalan dengan program yang kami terus rintis, kami bersyukur Kwarda Jatim akhirnya membuka peluang dan jalan bagi kami pembina untuk membentuk Gudep Ramah lingkungan. Besar harapan kami agar dapat terpilih menjadi salah satu peserta sehingga kami dapat menjadi pioner sekolah swasta ramah lingkungan di kwartir ranting kami.
Supri Yanto Ardiyansyah, S.S.
Pembina Penegak
Gudep 04.101-04.102
SMA Islam Sunan Bonang
Kwarcab Situbondo
0896 9322 0768
Salam Pramuka,
Gerakan Pramuka yang berpangkalan di SMPN 2 Balung – Jember sangat fokus terhadap pengembangan kehidupan generasi muda, khususnya pembentukan watak, kepribadian (character building), budaya dan peduli lingkungan. Berkegiatan di alam bebas pulalah yang membuat anggota pramuka SMPN 2 Balung Jember sangat antusias mengikuti Bhakti lingkungan berupa pembuatan lubang biopori, penanaman pohon, belajar pengolahan sampah, penanaman di kebun hidroponik dan kampanye peringatan hari lingkungan.
Sebagian besar bentuk penyampaian unsur pembinaan bagi anggota di gugusdepan kami dikemas dengan bentuk praktek langsung yang dilakukan di alam terbuka. Sikap peduli terhadap lingkungan merupakan kewajiban setiap anggota pramuka sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan.
Saya selaku pembina gugusdepan di SMPN 2 Balung Jember dapat mengikuti Pelatihan Gudep Jatim Ramah Lingkungan Kwarda Jatim 2018 agar dapat ilmu dan pengalaman sehingga dapat menerapkannya digugusdepan kami.
Kegiatan itu dilakukan sekaligus sebagai persyaratan untuk menempuh SKU/TKK Penggalang dengan memanfaatkan barang bekas agar bermanfaat dan menghasilkan seperti: tas dari botol air minum, keranjang air mineral gelas dari pita kawat emas dan gelas air mineral, figura dari kardus dan bungkus makanan. dengan mengurangi limbah disekolah kegiatan ini dapat mengembangkan penggalang kreatif.
Mudah-mudahan kakak-kakak pengurus kwarda Jawa Timur memberikan kesempatan bagi saya untuk mengikuti pelatihan ini. Terima kasih atas perhatiannya dan kebijaksanaannya saya sampaiakn terima kasih.
Salam pramuka.
M.A. Ghofur
Pembina / Ketua Gudep
Pangkalan SMPN 2 Balung
Kwarcab Jember
085336002300
Ramah Lingkungan Sebagai Integritas Pramuka Indonesia
Cinta lingkungan dapat diwujudkan dalam bentuk ramah lingkungan. Ramah lingkungan merupakan bentuk kegiatan bersifat tidak merusak lingkungan serta mampu menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Pengertian tersebut tentunya selaras dengan bunyi Dasa Dharma yang kedua yakni “Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”. Setelah ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat hal penting yakni mencintai alam dan lingkungan khususnya di bumi pertiwi, Indonesia tercinta. Menjaga dan merawat alam beserta lingkungan agar tetap asri, indah dan tidak rusak merupakan tugas bersama sebagai warga negara Indonesia yang baik. Tidak terkecuali sekumpulan barisan seragam coklat dengan setangan leher merah putih dibawah kepanduan Gerakan Pramuka. Seorang pramuka sejati akan memiliki rasa cinta terhadap alam dan lingkungannya dengan ikut serta terjun, membangun, dan merawat lingkungan di sekitarnya. Hal ini akan menjadikan sebuah integritas dalam diri pramuka terhadap bangsanya.
Apakah itu integritas? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Lalu bagaimana ramah lingkungan dapat menjadi integritas pramuka Indonesia? Serta bagaimanakah kita akan mengajak para pramuka sedini mungkin memiliki kesadaran pentingnya ramah lingkungan? Apa yang harus dilakukan sebagai pramuka yang mentaati dasa dharma poin kedua? Berikut adalah ulasan pengalaman saya sebagai pembina penggalang di gugus depan 03.031-03.032.
Gugus depan merupakan tempat paling strategis menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan sedini mungkin. Di pangkalan SDN Kalipecabean kwartir ranting Candi kwartir cabang Sidoarjo merupakan tempat mengabdikan jiwa kepramukaan saya. Dewasa ini banyak siswa-siswi sekolah dasar yang semakin apatis dengan keadaan lingkungan utamanya kebersihan. Mungkin kebanyakan mereka berfikiran terdapat tukang kebun yang siap menyapu habis sampah dan dedaunan yang berserakan. Pada kesempatan pertemuan latihan mingguan saya berupaya agar siswa menanamkan cinta lingkungan dengan take action menjaga dan melestarikan di lingkungan sekitar. Kegiatan yang membiasakan agar menjaga lingkungan tetap bersih, rapi, indah dan nyaman.
Cara paling efektif dan berkesan untuk memunculkan rasa kesadaran akan cinta lingkungan adalah dengan memberikan teladan langsung. Tidak hanya sekedar menginstruksikan tetapi ikut andil saat terjun langsung membersihkan kelas atau lapangan seusai latihan ternyata menjadi hal yang mendidik sekaligus menyenangkan. Terlihat siswa bahu-membahu membersihkan lapangan dari daun dan sampah yang berserakan, menyapu lantai kelas yang kotor akibat debu sepatu yang berlalu lalang, merapikan bangku hingga menyirami tanaman di sore hari.
Selalu memberikan contoh kepada adik-adik gudep saya agar memungut sampah yang kita jumpai meski bukan sampah kita untuk kemudian kita buang di tempat sampah atau segala sesuatu yang berserakan agar dirapikan sebagai mestinya agar tetap menjadi tempat yang nyaman. Sehingga hal tersebut dalam kurun waktu yang lama akan menjadi sebuah kebiasan dalam diri mereka. Dengan demikian hal tersebut mejadi integritas di pramuka pada gudep saya.
Kegiatan gudep yang paling disenangi oleh adik-adik adalah dengan ikut langsung proses mencipta sesuatu. Pada latihan mingguan kami memutuskan untuk membuat alat penjernihan air dari bahan bekas dan mudah dijumpai. Bahan-bahannya terdiri atas botol bekas, pasir, batu kecil (kerikil), batu besar, ijuk, serabut kelapa, arang, karet gelang, dan kapas. Dari hal ini adik-adik dikenalkan tentang ramah llingkungan yang memanfaatkan benda di sekeliling agar lebih bermanfaat. Bahkan kami telah sering mensosialisasikan kegiatan sederhana kami ini setiap kali kami mengikuti lomba kepramukaan.
Saya sangat berharap kegiatan cinta lingkungan yang diwujudkan dalam aksi ramah lingkungan benar-benar bisa melekat pada diri adik-adik di gudep saya serta adik-adik pramuka yang lain. Sehingga hal ini bisa menjadi sebuah integritas pramuka dalam kapasitasnya sebagai warga negara yang baik sekaligus sebagai wujud nyata bunyi dasa dharma pramuka yang kedua. Sebuah integritas yang kita persembahkan sebagai harga diri dan kehormatan kita dalam mengejawantahkan dasa dharma khususnya butir kedua. Integritas yang menjadikan pramuka layak disebut sebagai patriot bangsa sejati. Jayalah pramuka Indonesia.
Sidoarjo, 24 Juli 2018
RISTA ALFIANAH
Pembina SDN Kalipecabean
Anggota Racana Dharma Pandu Unipa Sby
No WA : 085607300092
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka
Kegiatan ramah lingkungan adalah sudah menjadi kegiatan yang wajib bagi kami karena SD Al Muslim Waru Gugus Depan 18.063 – 18.064 merupakan salah satu Sekolah Adiwiyata dari sekian banyak sekolah yang berada di lingkungan Sidoarjo. Kalau berbicara mengenai lingkungan sudah pasti tidak asing bagi kami karena lingkungan sangat berhubungan erat dengan sekolah kami.
Pengenalan kegiatan ramah lingkungan juga kami kenalkan sejak dini salah satunya melalui kegiatan pramuka karena pramuka salah satu wadah yang cocok dalam pembentukan karakter yaitu karakter cinta lingkungan. Banyak hal yang kami ajarkan seperti pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan dengan cara buanglah sampah di tempatnya, merawat tanaman hijau, menanam tanaman hijau, mengolah limbah sampah menjadi barang tepat guna dan mempunyai nilai jual dan lain sebagainya.
Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab semua warga sekolah, kami sebagai anggota pramuka pun wajib untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan di gugus depan kami selain bergiat tentang pramuka kita juga mengenalkan kegiatan ramah lingkungan misal dalam kegiatan tahunan gugus depan kita ada kegiatan PERJUSA (Perkemahan Jum’at sabtu) yang kita adakan di luar kota . Kita mengambil tema Kemah Hijau yaitu disana selain bergiat pramuka mereka di ajarkan untuk menjaga lingkungan yang bukan lingkungan mereka dan perkemahan akan di akhiri dengan melakukan kegiatan menanam satu pohon bersama-sama di tempat yang masih jarang pohonnya guna untuk penghijauan dan pelestarian lingkungan.
Dengan kegiatan di alam terbuka, peserta didik bisa bersatu dengan alam, dan alam terbuka akan memberikan banyak pelajaran bagi peserta didik. Oleh karena itu, sangat tepat kalau salah satu media yang efektif membentuk kepribadian seorang Pramuka adalah alam semesta. Dia bisa hidup dan bertahan dengan alam karena alam akan bersahabat dengan kita apabila kita mau melestarikan dan menjaganya dari usikan-usikan tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.
Dengan mengikuti pelatihan Gudep Jatim Ramah Lingkungan Kwarda Jatim 2018 kami berharap mendapat ilmu yang bermanfaat dan juga wawasan yang luas mengenai lingkungan sehingga nantinya ilmu tersebut dapat tertularkan ke peserta didik kami bagaimana pentingnya menjaga lingkungan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat Kami,
Doni Kriswanto, S.Pd.I
Pembina Penggalang
SD Al Muslim Waru Kwarcab Sidoarjo
No. WA : 08982800711
PERINTIS PRAMUKA PENGGALANG
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka,
Pramuka menjadi sebuah pendidikan yang sangat penting pada saat ini. Sebagai seorang pelatih yang ditunjuk oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Banjari Blora untuk melatih siswa-siswi SMP IP Al Banjari Blora, saya merasa bangga bisa mengajarkan sedikit ilmu kepramukaan yang saya dapatkan ketika saya mengikuti latihan kepramukaan di SMK. Pada saat itu pula, saya dan salah satu teman saya menjadi perintis adanya kegiatan kepramukaan di SMP IP Al Banjari Blora.
Tahun 2012, SMP IP Al Banjari berdiri dan diadakan kegiatan kepramukaan perdana. Berbagai kegiatan pun dirancang untuk mempersiapkan siswa-siswi berlatih kepramukaan, mulai dari Pelatihan Baris Berbaris (PBB), Pelatihan Upacara Bendera, Pelatihan Pioneering, Pelatihan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami). Di sela-sela waktu menjadi Dewan Ambalan SMK Negeri 2 Blora tahun 2012-2013, saya diamanahi oleh Ketua Yayasan yang sekaligus ustaz saya untuk melatih siswa-siswi untuk berlatih PBB setiap hari Sabtu setelah pulang sekolah hingga suatu ketika saya diminta bantuan untuk membimbing sekaligus mendampingi anak didik saya untuk menyelenggarakan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) atau kami menyebutnya Mukhoyyam Dirosy di SDN Turirejo 1 Jepon, Blora. Disanalah obor api unggun pertama dari siswa-siswi SMP IP Al Banjari Blora menyala. Rasa bangga dan haru pun terasa dalam hati saya ketika saya melihat anak didik saya dengan semangat patriotismenya menyalakan api unggun dengan khidmat. Sejak saat itu, kecintaan saya terhadap pramuka mulai muncul. Pada akhir 2012, saya pun berkesempatan untuk mengikuti pelatihan orientasi kepramukaan kepramukaan di SMAN 1 Jepon. Disana saya dapat menimba ilmu yang akhirnya saya bisa terapkan untuk mengajar di SMP IP Al Banjari.
Setelah melanjutkan ke perguruan tinggi, saya pun diamanahi untuk menjadi pembantu Pembina di SDN Pagesangan 426 Kota Surabaya untuk membimbing adik-adik siaga. Diantara kegiatan yang pernah saya lakukan adalah mengadakan latihan rutin, outbound, Persami, hingga Perkemahan Akbar se-Surabaya. Budaya mengumpulkan sampah setelah kegiatan membuat siswa terlatih untuk selalu menjaga kebersihan. Selain itu, SDN Pagesangan 426 Kota Surabaya juga telah mengadakan pemanfaatan sampah plastik menjadi beraneka macam bunga sebagai hiasan sekolah yang juga memacu kreativitas anak didik. Antusiasme anak-anak mengikuti kegiatan membuat saya semakin mencintai pramuka.
Banyak sekali cerita menarik yang bisa didapatkan dari Pramuka, terlebih cerita itu tidak bisa didapatkan di mata pelajaran sekolah. Selain pelajaran tentang lingkungan, kita juga belajar tentang kehidupan.
Ahmat Rondi Toyib
Pembantu Pembina
SDN Pagesangan 426 Kota Surabaya
Kwarcab Surabaya
+62895632164016
Salam Pramuka !
Alam adalah aset masa depan, manusia membutuhkan alam beserta kehidupan yang baik didalamnya untuk menjaga eksistensi populasinya di muka bumi. Alam kita membutuhkan lingkungan hidup yang sehat dan baik dalam mendukung keberlanjutannya sebagai tempat tinggal manusia dan mahkluk hidup lainnya yang ada didalamnya. Opini mengenai pentingnya lingkungan hidup tersebut didukung oleh Dasa Dharma Pramuka kedua yang berbunyi “Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia”, secara implisit Pramuka telah menempatkan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar sebagai salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
Pengalaman penulis sebagai anggota Racana STKIP Al Hikmah Surabaya yang telah melakukan aksi nyata pengelolaan lingkungan hidup berupa kegiatan bersih-bersih bantaran kali kampung kincir, Kebon Sari , Surabaya. Lebih dari itu Gudep. 1633-134 STKIP Al Hikmah Surabaya telah berhasil memantapkan hati para anggotanya sebagai agen perbaikan lingkungan hidup. Kemantapan tersebut ditandai kegiatan penanaman pohon di kampung pancar air, Purworejo, Pasuruan yang mana kegiatan tersebut diluar kegiatan pramuka, namun merupakan pengamalan dari ajaran Dasa Dharma Pramuka yang kedua yakni “Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia”.
Kebutuhan pengetahuan dan keterampilan abad 21 sangat beragam. Untuk itu penulis berpikir bahwa sertifikat Khursus Mahir Tingkat Dasar yang dimiliki penulis saat ini perlu dilengkapi oleh pengetahuan dan keterampilan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar. Pengalaman penulis sebagai panitia Kemah Nasional Sekolah Islam Terpadu di Coban Rondo, Malang pada tahun 2015 dan partisipasi penulis sebagai pendamping Pramuka SMP Al Hikmah Surabaya pada Kemah Akbar Kota Surabaya pada 26 November 2016 memberikan wawasan kepada penulis bahwa pengelolaan lingkungan hidup sangat penting untuk masa depan.
Pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar akan memberikan manfaat yang tak terbatas, tidak hanya bagi kita yang hidup saat ini, melainkan lebih jauh lagi untuk anak dan cucu kita di masa yang akan datang. Untuk itu penting kiranya pengetahuan dan keterampilan pengelolaan lingkungan hidup yang didapatkan dari kegiatan pelatihan pengelolaan lingkungan hidup yang tepat semacam yang diberikan oleh KWARDA JATIM ini. Pelatihan tersebut sangat tepat bagi pembina pramuka (mahasiswa calon guru) agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan di sampaikan kepada peserta didiknya sebagai bekal bagi penerus estafet pemelihara lingkungan hidup dimasa yang akan datang.
Penulis : Setyo Riyadi
Sekolah : STKIP Al Hikmah Surabaya
Email : setyosrsp02@gmail.com
HP/WA : 085 338 604 692
Didunia mebel nama serbuk kayu tdk asing lagi. Serbuk kayu merupakan hasil serutan dari kayu yg kemudian dijadikan sampah produksi dan dibakar. Hal itu sangat disayangkan karena serbuk kayu bisa dimanfaatkan dgn baik sebagai bahan bakar tungku memasak.
Di SMP Islam Sunan Bonang aplikasi dan praktek pemanfaatan limbah mebel sudah dilakukan. siswa diperkenalkan teknik tungku yang murah mudah tentunya manfaat yg bisa didapat.
Tungku bahan bakar limbah mebel atu serbuk kayu ini sangat perlu di aplikasikan di masyarakat karena pada saat ini hampir semua ibu rumah tanggah yg semulanya tungku kini beralih ke kompor gas.
Dengan cara mensosialisasikan kepada masyrakat betapa pentingnya mema faatkan limbah produksi guna menanggulangi krisis Gas Elpigi. Untuk itu siswa kami arahkan untuk dapat belajar teknologi tepat guna sebagai dasar menuju pola pikir yg kreatif dan inofatif.
Wedi Sahirul Alim
Pembina Penggalang
Gudep 04.047-04.058
Pangkalan SMP Islam Sunan Bonang
0812 4659 5636
Dari Kwarcab mana?
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka!
Semua orang pastilah mendambakan lingkungan yang bersih dan sehat, pribadi yang bebas dari penyakit, hidup yang teratur, dan terciptanya kesehatan secara menyeluruh. Apa itu lingkungan yang sehat? Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari sampah serta benda-benda lain yang bisa menimbulkan pencemaran. Apabila kita hidup di lingkungan yang bersih lagi sehat, maka kita pun akan mampu membuat diri kita sehat dengan lebih mudah.
Siapa yang bertanggung-jawab terhadap kebersihan lingkungan? Pertanyaan ini tentu saja harus dijawab dengan ‘siapa saja yang berada di lingkungan tersebut’, bahkan pendatang pun seharusnya turut menjaga kondisi lingkungan sekitarnya.
Untuk menciptakan lingkungan yang sehat, Racana STKIP Al Hikmah Surabaya telah memulainya melalui lingkungan kampus. Kami telah membangun kerja sama yang baik bersama ketua STKIP Al Hikmah Surabaya mengenai penggunaan kertas yang berlebihan oleh mahasiswa, oleh karena itu kami mengajukan saran untuk menggunakan kertas bekas atau bagian kosong kertas HVS untuk penggunaan nonformal.Kegiatan tersebut disambut baik oleh seluruh warga kampus, baik ketua, dosen, maupun mahasiswa. Namun, kami tidak berhenti untuk terus mengupayakan usaha agar terciptanya lingkungan bersih di kampus. Kami memiliki program unggulan yaitu GC (General Cleaning) di hari Ahad. Program GC berisi kegiatan membersihkan lingkungan kampus dan fasilitas-fasilitasnya, mulai dari ruang kelas, masjid, perpustakaan, lorong, kantin, dan parkiran. Program GC melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai prodi, walaupun dari pihak kampus sendiri memiliki karyawan yang bertugas untuk membersihkan area kampus, tapi kami memiliki prinsip untuk memulai kebersihan dari kemauan diri sendiri.
Selain membersihkan lingkungan dalam kampus, kami juga tidak melupakan lingkungan luar kampus yang memiliki peran sama pentingnya dalam memnbentuk lingkungan yang bersih dan sehat. Sebagai bukti pengabdian kami kepada warga sekitar kampus, kami telah melakukan sosialisasi mengenai pemisahan antara sampah organik dan anorganik, serta bagaiman cara menindaklanjuti dan mengolah sampah-sampah tersebut. Kami juga mengikuti kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh warga sekitar, penanaman seribu pohon untuk penghijauan, dan pembersihan eceng gondok di aliran kali Kelurahan Kebonsari.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka!
Achmad Dandy
STKIP Al Hikmah Surabaya
082186636276
Assalamu’allaikum Wr. Wb
Salam Pramukaa!
Banjir merupaka musuh tahunan di sejumlah daerah di Indonesia , termasuk di Surabaya. kota yang merupakan kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta tersebut dikenal dengan kota yang panas ketika kemarau dan banjir ketika musim hujan.
Berkaitan dengan banjir yang sering terjadi di Surabaya ketika hujan, sebenarnya bukan mutlak karena hujan itu sendiri. Pembukaan lahan, perataan tanah untuk pembangunan pemukiman dan prasarana lainnya menyebabkan tanah menjadi padat sehingga sebagian besar air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah, tetapi mengalir kepermukaan tanah. Selain itu banyaknya oknum tak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan juga turut memicu terjadinya banjir di Surabaya.
Menanggapi hal tersebut, Gudep kami mengadakan pelatihan pembuatan lubang biopori , yang dianggap sebagai salah satu solusi dari permasalahan tersebut. pembuatan lubang biopori memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut.
• Mencegah banjir
Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mencegaah terjadinya banjir adalah dengan membuat lubang biopori, hal tersebut terjadi karena air hujan tidak lagi mengalir dipermukaan tanah tapi meresap kedalam tanah. semakin banyak pembuatan lubang biopori tersebut maka akan semakin banya air yang masuk ke tanah sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
• Meningkatkan cadangan air tanah
Dengan membuat lubang biopori yang cukup banyak terutama didaerah yang tanahnya mengalami pemadatan seperti di Surabaya, maka volume air yang masuk ketanah akan semakin meningkat sehingga akan sedikit air yang terbuang kesungai atau kelaut.
• Tempat pembuangan sampah organik
Banyaknya sampah yang menumpuk merupakan salah satu masalah yang memicu terjadinya banjir, dengan adanya lubang biopori akan mengurangi masalah tersebut. kita dapat membuang sampah organik kedalamnya.
• Menyuburkan tanah
Sampah organik yang kita buang dilubang biopori dapat menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tumbuhan disekitarnya dengan bantuan organisme-organisme di dalam tanah tentunya.
• Meningkatkan kualitas air tanah
Organisme dalam tanah mampu membuat sampah menjadi mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Sehingga air tanah bertambah kualitasnya karena mengandung mineral.
Kegiatan tersebut merupaka salah satu bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan. Sebelumna kami juga pernah mengikuti aksi pembuatan lubang biopori di Surabaya yang bertempat di koramil Rungkut Surabaya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Rohmad Wulyono
Rohmadwulyono170815@gmail.com
085216757965
Dari Gudep dan pangkalan mana ya?
Salam pramuka
Sebuah kalimat singkat penuh arti, menjadi pembakar semangat dalam setiap kegiatan gerakan kepanduan bernama pramuka. Pramuka di gudep SMPN 1 Cluring menjadi garda terdepan pendorong pembentuk karakter para siswa untuk menjadi pribadi tangguh, mandiri, bertanggung jawab, mampu menghadapi perubahan zaman, dan berwawasan lingkungan. Dengan wawasan lingkungan yang mereka miliki, siswa mampu mengaplikasikannya dalam lingkungan sekolah pada umumnya khususnya di dalam kelas. Sehingga hal ini menjadikan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
Pramuka hijau bukan hanya sekedar istilah yang tertulis atau terucap tapi menjadi tindakan nyata yang telah dilakukan oleh gugus depan SMPN 1 Cluring Kwarcab Banyuwangi. Perilaku membuang sampah di tempat sampah, mengurangi penggunaan plastik sebagai wadah makanan dan minuman, pemanfaatan barang-barang tak terpakai menjadi kerajinan, pembuatan kompos, dan penanaman pohon di sekitar sekolah merupakan wujud nyata dari kecintaan kami terhadap lingkungan. Sekaligus sebagai upaya pengelolaan sampah yang terpadu agar tercipta suasana sekolah yang hijau, bersih, indah, dan sehat.
Membentuk karakter siswa untuk mencintai lingkungan bukanlah hal mudah. Butuh kerja keras, kerja sama, kerja ikhlas, dan kerja cerdas keluarga besar di gudep SMPN 1 Cluring sehingga terwujud sekolah berwawasan lingkungan. Kerja tersebut berbuah hasil terbaik. Gudep SMPN 1 Cluring mempunyai segudang prestasi yang sudah dicapai, ditunjuk menjadi sekolah rujukan nasional, sekolah adiwiyata kabupaten, dan ditunjuk menjadi sekolah sehat. Hasil tersebut tidak lepas dari jargon Sekolahnya Sang Juara yang melekat pada keluarga besar gudep SMPN 1 Cluring.
Selanjutnya kami an gudep SMP N 1 CLURING sangat mendukung sepenuhnya dalam acara program elatihan ini.
Zusin Ansori
Pembina Gudep SMPN1 CLURING
Kwarcab. Banyuwangi
085258844789
Mamik Minarti
Pembina Gudep 0685-0686
Pangkalan SMAN 1 Maospati
Kwarcab. Magetan
081335552444
Gerakan Pramuka Gugus Depan 463 – 464 SMP Negeri 15 Surabaya
TIADA HARI TANPA HEMAT DAN PEDULI
Suasana setiap hari harus kita ciptakan yang indah dan berseri . Siswa di SMPN 15 seakan sudah mendarah daging jiwa kesadaran hidup bersih dan berhemat . Secara Universal bersih lingkungan dan hemat semua energi , contoh yang paling mudah kita jumpai siswa senantiasa ringan tangan mengambil sampah jika di jumpainya saat berjalan atau lainnya . Sapu dan perangkat lain seakan di manja untuk berdiam, lantaran dengan tangan tangan trampil siswa sampah sampah kecil bisa teratasi, tidak menunggu sampai menggununung .
Energi listrik setiap bulan menurun biaya pembayarannya, hal ini atas kesigapan warga SMPN 15 yang selalu mencabut stop kontak listrik, apabila tidak di gunakan. Saudaraku silahkan di buktikan, jika kita memadamkan listrik lewat saklar on/off tanpa mencabut stop kontak, hasilnya pasti berbeda . Dengan mencabut stop kontak aliran listrik lebih berhenti dari pada meng off kan saklar . Kita tidak boleh malas mengamati stop kontak di manapun berada di lingkungan sekolah kami .
Gerakan peduli bersih dan hidup hemat merupakan juga perbuatan ibadah . Allah Tuhan Semesta Alam tentulah senang jika kita sebagai umatNya bisa menjaga kelestarian alam . Hidup ini seakan tidak mau kita akhiri . Para Punggawa PERMATA HIJAU SMPN 15 merupakan garda terdepan pelopor peduli lingkungan dengan berbudaya hidup sehat dan hemat . Hal ini akan menciptakan sebuah keramahan lingkungan bagi semua warga SMPN 15 Surabaya .
Sebagai penutup goresan pena ini, kami beberapa waktu lalu, gugur gunung turun ke masyarakat warga Kapas Madya Surabaya . Tujuan kami mengajak warga setempat untuk senantiasa berhemat listrik dengan menekan jumlah pengeluaran biaya listrik setiap bulan . Warga sangat serius mengikuti sosialisasi kami dan membuahkan hasil pada bulan depannya, biaya listrik memurun 20 % sampai 40 % , dengan tradisi budaya mencabut stop kontak jika listrik sudah tidak dipakai .
Silahkan mencoba dan membuktikan .
Demikian dari kami, semoga bermanfaat
Surabaya 25 juli 2018
Heri Kuswanto
Pembina Pramuka SMPN 15 Surabaya
No WA 083831005854
Salam Pramuka.
Pramuka merupakan wadah yang tepat bagi pendidikan karakter peserta didik. Karena di pramuka diajarkan segala bentuk perilaku kehidupan manusia. Baik hubungannya dengan Tuhan nmaupun dengan manusia. Di Pramuk diajarkan cinta terhadap tuhan,cinta terhadap lingkungan,dan cinta terhadap manusia. Semua itu tertera dalam Tri Satya Dan Dasa Darma Pramuka.
Hubungannya dengan pendidikan karakter,kegiatan kepramukaan yang sudah sangat tepat sekali. karena memang di pramuka semua itu sudah diajarkan. Terutama sesuai dengan dasa darma kususnya Dasa Darma yang ke dua,”Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”.Di situ peserta didik diajarkan bagaimana dalam kehidupan sehari haribisa mencintai lingkungan yaitu dengan tidak membuang sapah sebarangan,selalu menjaga keshatan diri sendiri keluarga dan lingkungan.
Kegiatan cinta terhap lingkungna memang sudah menjadi roh di sekolah kami yang sudah menjadi sekoalh Adiwiyata Mandiri. Yang intinya di sekolah kami sudah mengajarkan karakter pada pesrta didik untuk cinta terhadap lingkungan. Dengan cara mengolah sampah yang ada di sekolah. Memilah sampah menjadi 3 macam yaitu sampah organik ( daun ),sampah anorganik ( Plastik dan sampah yang tidak bisa didaur ulang. Selain itu sekolah juga mengajarkan bagaimana memanfaatkan air limbah. Yaitu dengan cara menyiramkan tanaman di lingkungan sekoalah. Dan masih banyak lagi kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan.
Harapan kami selaku pembina di gugus depan, semoga kegiatan yang berbasis lingkungan dapat terus di tingkatkan dalam kegiatan kepramukaan. karena dalam kegiatan lingkungan sangat bermanfaat bagi perkemabangan dan kesehatan bangsa indonesia.
salam pramuka..
Nur Khotib
Pembina Gudep SMP Negeri 7 Probolinggo
Kwarcab Kota Probolinggo
Hp. 0852 3277 2545
Salam pramuka.
Menjadi anak pramuka berarti telah mengikrarkan diri untuk bermanfaat bagi sesama. Anak pramuka sejati tidak akan pernah diam apabila terdapat sebuah permasalahan dalam lingkungannya. Ia akan terus berusahaencari solusi dab berinovasi untuk memperbaiki negeri sebagai bhakti dari anak negeri.
Penanaman karakter peduli terhadap seliruh anggota pramuka sudah dipupik sejak dini demi melahirkan generasi yang mampu berkontribusi. Maka dari itu kami dan teman teman pemnina pramuka MI Tarbiyatusshibyan Sampang Madura berusaha untuk menanamkan karakter peduli itu dengan terus mengadakan program kerja bakti peduli lingkungan besih di desa kami.
Beberapa bulan yang lalu, kami telah berhasil menyulap kali yang sangat kumuh dengan sampai menjadi kali yang bersih. Semua itu berkat kerja sama dan kerja keras anggota pramuka yang tak kenal lelah untuk membersihkan kali yang berisikan tumpukan sampah menggenang dengan bau busuk yang menyerang.
Tidak hanya itu, kepwdulian saya terhadap lingkungan telah tertanam sejak saya masih berstatus santri di pondok di Madura. Pada waktu itu saya terpilih sebagai salah satu pengurus kebersihan pondok. Tugasnya mudah. Saya dan teman pengurus yang lain hanya perlu memastikan pondok dalam keadaan bersih selama 24 jam. Akhirnya untuk menjalankan hal tersebut kami membentuk beberapa program untuk membersihkan pondok, seperti “gerobak sampah keliling” dan lain lain.
Dulu seorang memandang pondok sebagai tempat yang kumuh dan tidak bersih, namun itu tidak berlaku bagi pondok kami. Maka berangkat dari kecintaan saya terhadap lingkungan ini menjadi alasan yang logis bagi saya untuk layak menjadi salah satu peserta “Pelatihan Gudep Ramah Lingkungan”
Khoironi
Pembina Gudep MI Tarbiyatusshibyan Sampang Madura
E-mail: khoironi.zihab98@gmail.com
Langkah awal sebelum melakukan kegiatan aksi lingkungan adalah melakukan kajian terhadap permasalahan lingkungan yakni tentang sampah, energi, keanekaragaman hayati, air, dan makanan.
KAJIAN SAMPAH, sebagai berikut:
1. Masih terdapat sampah berserakan.
2, Belum adanya kesadaran tentang kebersihan lingkungan.
3. BAK sampah depan ruangan hanya satu pilah.
4. Belum terdapat Tempat Pembuangan akhir Sampah (TPA) yang memadai
5. Masih ada pembakaran sampah di lingkungan gugus depan.
RENCANA AKSI LINGKUNGAN, SEBAGAI BERIKUT:
1. Melakukan Gerakan Jumat Bersih dan menyusun Piket Ruangan.
2. Melakukan kampanye/sosialisasi pentingnya kebersihan lingkungan kepada seluruh warga gugus depan.
3. Pengadaan tempat sampah 3 (tiga) pilah ( kertas, plastik, daun ) di titik titik penting dan strategis.
4. Pengadaan gerobak angkut 3 (tiga) pilah.
5. Pembangunan TPA 3 (tiga) pilah yang memadai.
6. Penerbitan Surat Keputusan Ketua Mabigus tentang Gerakan Membuang Sampah pada Tempatnya dan sesuai jenis pilihannya.
7. Penerbitan SK tentang Gerakan Jumat Bersih.
8. Penerbitan SK tentang Larangan Pembakaran Sampah di Lingkungan gugus depan.
9. Pembentukan POKJA Polisi Lingkungan dan POKJA Kompos.
AKSI LINGKUNGAN:
1. Melakukan kampanye/sosialisasi tentang kebersihan lingkungan saat latihan pramuka, upacara pembukaan /penutupan latihan atau pada kegiatan pramuka lainnya.
2. Seluruh warga sekolah melakukan Kegiatan Bersih Lingkungan setiap hari Jumat.
3. Membuat bak sampah 3 (tiga) pilah (kertas, plastik daun) di depan masing masing ruangan atau tempat tempat strategis.
4. Membuat gerobak sampah yang memuat 3 bak sampah besar 3 pilah.
5. Membangun TPA 3 pilah yang representatif dan memadai.
6. Membentuk POKJA Polisi Lingkungan dan POKJA Kompos.
7. Menyoalisasikan/mengkampanyekan larangan membakar sampah di lingkungan sekolah/gugusdepan.
Tulisan di atas baru mengulas tentang permasalahan yang terkait dengan SAMPAH. Terimakasih.