Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Gudep (Gugus Depan) Jatim Ramah Lingkungan Hidup 2018 pada Jumat (27/7/2018) – Minggu (29/7/2018). Pelatihan ini akan dilaksanakan di Kwarda Jatim, Jalan Raya Kertajaya Indah 77 A Surabaya.
Diikuti oleh sekitar 70 orang pembina Pramuka dari kabupaten/kota se Jatim, pelatihan ini juga akan diikuti oleh 11 orang international exchange participants dari 8 negara lain. 8 negara lain itu adalah Maroko, Tunisia, Rumania, Kamboja, Malaysia, Austria, Jerman dan Kanada.
Pelatihan ini adalah upaya Kwarda Jatim untuk mengajak gugus depan di Jawa Timur lebih peduli lingkungan hidup. Tidak hanya dengan aksi tanam pohon yang sekali saja. Tidak hanya dengan bersih-bersih sampah sekali dalam setahun saja. Tidak hanya belajar mendaur ulang sampah non organik saja.
Melalui pelatihan ini, para pembina Pramuka ini diajak untuk menerapkan program lingkungan hidup secara berkelanjutan dengan terukur. Dengan terukur diantaranya adanya sejumlah anggota gugus depan yang memiliki tanda kecakapan khusus (TKK) berkebun, TKK daur ulang, TKK pengomposan, dan TKK lainnya.
Terukur, diantaranya dengan adanya sejumlah sampah organik yang berhasil diolah menjadi kompos. Sejumlah pohon yang ditanam di lahan kritis atau lahan kosong di sekitar pangkalan gugus depan. Sejumlah sampah kertas yang berhasil dikumpulkan/dipilah untuk didaur ulang secara manual menjadi kerajinan atau secara industri.
Melalui pelatihan ini, para pembina diajak untuk mengejak serta adik didik Pramuka di gugusdepannya mengenali permasalahan lingkungan hidup yang ada di sekitar. Misalnya, sekian banyak tempat sampah yang belum dilakukan pemilahan sampah sama sekali. Dihasilkannya minimal sekian kilogram sampah kertas setiap harinya oleh warga gugus depan pangkalannya.
Lantas apa permasalahan lingkungan hidup di sekitar gugus depan Kakak-Kakak? Berikut ini adalah permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di gugus depan pangkalan sekitar peserta Pelatihan Gudep Jatim Ramah Lingkungan Hidup 2018 Kwarda Jatim. (*)
Pewarta: Mochamad Zamroni
Permasalahan yang terjadi dibsekitar gugus depan STKIP PGRI Sumenep pada umumnya sama dengan gugus depan se jatim yaitu masalah sampah, sampah itu masalah yg besar dan sulit terpecahkan tetapi insyah allah bisa dikurangi.
Sampah itu bisa kita mulai dari keluarga kecil kita untuk beraksi memilah sampah organik dan non organik. Sampah organik adalah sampah yang bisa diurai dan bermanfaat bagi kehidupan lingkungan disekitarnya. Sampah Basa atau sampah organik bisa kita mulai dengan cara biopori dll. Sampah non organik bisa kita jual ke bank sampah.
Selain masalah tersebut diatas sumenep juga ada permasalahan abrasi dan sampah pantai dengan demikian, Gugus depan STKIP PGRI Sumenep perlu ambil bagian dalam hal ini yaitu aksi bersih-bersih pantai dan penanaman mangrof agar pantai kita tidak terjadi abrasi dan ekosistem laut dapat berfungsi normal dengan melibatkan berbagai pemerhati lingkungan.
Kwartir cabang : Pakisaji
Gugus depan : 07085-07086
Pangkalan : SMPN 1 Pakisaji
Permasalahan yang terjadi pada lingkungan sekitar pangkalan adalah banyaknya sampah plastik yang masih belum bisa tanggulangi dengan baik, masalah yang kedua adalah tempat sampah yang kurang, meskipun adanya tempat sampah tapi dengan kondisi yang tidak layak ada beberapa yang sudah bolong menyebabkan sampah jatuh atau keluar dr tempat sampah, dan yang ketiga kesadaran siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan masih kurang, sering di temukan sampah pada kolong meja dan di pojokan kelas
Permasalahan yang ada di Gugusdepan Banyuwangi 12.115/12.116 Pangkalan SD Negeri 2 Tampo yaitu kurangnya pemahaman peserta didik tentang pemilihannsampah, dimana di Gugysdepan kami tempat sampah dibagi menjadi 2 yakni tempat sampah organik dan anorganik. Peserta didik yang masih bingung tentang jenis sampah rata2 peserta didik siaga, hampir 2/3 dar jumlah siaga masih bingung memilih tempat sampah untuk sampah yang akan mereka buang. Sehingga berdampak pada tercampurnya jenis sampah dalam pengolahan sampah.
Gugysdepan Banyuwangi 12.115/12.116
Pangkalan SDN 2 Tampo
Kwarcab Banyuwangi
Salam Pramuka, disekolah kami SMKN 3 Malang memiliki beberapa masalah lingkungan seperti kurangnya penyerapan air di bagian depan sekolah yang sering kali ketika hujan menyebabkan genangan air hingga diatas mata kaki. Yang kedua adalah kurangnya area green house yang disebabkan kurangnya lahan untuk pengembangan lingkungan hijau dan yang terakhir adalah masih kurangnya jumlah tanaman atau area hijau di lingkungan sekolah kami. Sehingga dengan adanya pelatihan ini saya sangat termotivasi untuk dapat melakukan aksi kedepannya dalam mengatasi masalah-masalah diatas. Beberapa diantaranya adalah dengan pembuatan biopori dan tanaman hidroponik sebagai solusi dari permasalahan yang ada di sekolah kami.
Mirta Diana Saputri
SMKN 3 Malang
Kota Malang
Rencana aksi yang dilakukan Gugusdepan Banyuwangi 12.115/12.116 Pangkalan SDN 2 Tampo dengan melakukan sosialisasi pengenalan kepada peserta tentang jenis-jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik beserta tempat sampahnya. Selain dengan sosialisasi pengenalan, Gugusdepan juga mengenalkan jenis sampah beserta yltempat sampahnya dengan berbagai permainan yang menggunakan beberapa jenis sampah beserta tempat sampah sebagai media permaian. Sehingga peserta didik akan lebih mengenal jenis sampah beserta tempat sampahnya dengan cara menyenangkan.
Dalam rencana aksi penggalangan dana Gugusdepan yang berpangkalan di SDN 2 Tampo yang melibatkan semua anggota Gugusdepan melakukan pengumpulan sampah botol plasik untuk dijual kepada pengepul. Kemudian untuk sampah gelas plastik bekas yang ada di Gugusdepan dibuat hasta karya, yang nanti akan di jual waktu pameran, baik pameran di Gugusdepan maupun yang ada di Kwartir Ranting / Kecamatan.
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membantu kebutuhan pelaksanaan program yang ada.
Assalamualaikum wr.wb
Salam Pramuka!!!
Analisa Permasalahan Lingkungan di Gugusdepan.
Nama : Erik Wijanarko
Gugusdepan : 0903-0904
Pangkalan : SMP Negeri 1 Krian
Di gugusdepan kami memang sudah mempuanyai jasa pengangkut sampah, akan tetapi di gugusdepan kami belum mempunyai bak sampah maupun penanggulangan sampah organik/anorganik, disisi lain banyaknya sampah plastik dan kaleng,kami juga butuh alat untuk sampah organik dan sampah anorganik untuk bisa diolah dan dijadikan pupuk/kerajinan. Akan tetapi di gugus depan kami sudah membuat kreasi sampah plastik yang dibuat kerajinan dan dibentuk bunga, dan itu sangat membantu untuk penanggulangan sampah, efeknya bisa dibuat untuk hiasan dalam ruangan (bunga&fasbunga). Adanya pelatihan ini kami mengharap kerjasama kakak-kakak semua agar disekolah kami bisa terbebas dari permasalahan SAMPAH dan bisa mengamalkan ilmu kami di anak didik kami.
Sekian dan terimakasih.
Wassalammualaikum wr.wb
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka
Permasalahan di Gugus Depan 18.063 – 18.064 pangkalan SD Al Muslim Waru bukan saat mereka berada di Gudep tetapi ketika mereka melakukan kegiatan di luar misalnya melakukan PERJUSA ( Perkemahan Jum’at Sabtu ) yang di adakan di luar kota. Terutama ketika selesai kegiatan itu banyak sampah yang berserakan.
Padahal sebagai pembina sudah menghimbau, mengingatkan bahkan memberi contoh untuk selalu dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Dengan kejadian ini kami selalu mengupayakan terus bagaimana terwujudnya kemah ramah lingkungan.
Terimaksih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Doni Kriswanto, S.Pd.I
SD Al Muslim Waru SDA
Salam Pramuka
Kami dari Pramuka SMP Negeri 15 Surabaya, akan menjelaskan permasalahan ramah lingkungan di tempat kami . Seseorang terkadang diciptakan sebagai makhluk yang pasti mempunyai rasa lupa, rasa lupa ada yang disengaja atau tanpa disengaja. Tentu jika lupa yang di sengaja adalah perbuatan yang kurang baik, nah di sekolah kami terbentuk adanya Polisi Lingkungan yang mempunyai tugas utama yang mulia, yaitu memberi teguran kepada rekan – rekan siswa yang sengaja melakukan lupa membuang sampah pada tempatnya . Kami memberi teguran tentu harus diawali senyum dan tak segan mengucapkan kata “maaf” , contoh : Amir maaf ya, kamu orang baik , mari kita bantu ambil sampah yang kamu buang , lalu kita buang ke tempatnya,..yuk sob..,,kamu dan saya sama sama masih disayang Tuhan .
Nah rekan rekan pemerhati lingkungan itulah budaya di tempat kami, harapan kami semoga menjadi nuansa inspirasi di tempat kakak bekerja ,.
Salam Pramuka
by. Heri Kuswanto
Pembina Pramuka SMP Negeri 15 Surabaya
Salam Pramuka
Rencana Aksi dalam rangka meminimalisasi permasalahan lingkungan hidup di tempat kami adalah mengadakan sosialisasi kepada para siswa, dalam LOS kemarin kami menjelaskan kepada siswa baru tentang pentingnya merawat lingkungan .
Kata merawat berarti harus menjaga kelestariannya, dan menjaga kelestarian tak luput dari adanya sampah sampah organik yang dihasilkan oleh lingkungan dari jenis tetumbuhan, contoh : daun daun kering yang rontok dsb . lalu jenis sampah yang ke dua adalah unorganik yang merupakan jenis sampah kering, dihasilkan dari kertas, plastik, besi dsb .
Jika kita membiarkan sampah tercipta dan tidak peduli, tentu berakibat buruk bagi lingkungan kita, wabah penyakit yang membuat virus hidup meraja lela , air menjadi tercemar dsb . Sebagai warga sekolah kami semua turun gunung mulai dari ibu kepala sekolah, siswa – siswi, sampai karyawan terbawah pun melakukan aksi bersih bersih serentak setiap hari jumat, hal ini atas dasar himbauan Ibu Wali Kota kami, Ibu Tri Rismaharini .
Namun hal ini bagi kami sudah menjadi budaya di hari jumat, dan kami tidak merasa dipaksa, sebab menjaga kelestarian lingkungan dengan kegiatan aksi hari jumat adalah kewajiban kita semua .
Salam Pramuka
By. Heri Kuswanto
Pembina Penggalang SMP Negeri 15 Surabaya
Permasalahan yang ada di gugusdepan kami 01.027-01.028 pangkalan MTsN 2 Bondowoso adalah banyaknya pemakaian plastik di bungkus makanan dan belum adanya pengolahan sampah plastik yang intensif sehingga dapat mengurangi limbah plastik yang ada. Sebenarnya pemanfaatan limbah plastik telah dilakukan oleh adik-adik kami yang menempuh persyaratan Penggalang Garuda, namun hal ini belum dapat mengatasi banyaknya limbah plastik tersebut. Oleh karena itu dengan dengan adanya pelatihan ini saya mendapatkan inspirasi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Khairin Nisaq
Pangkalan MTsN 2 Bondowoso
kwarcab Bondowoso
Permasalahan di pangkalan kami hanyalah pedagang. Ketika semua siswa sudah disiapkan menu makanan & minuman sehat di kantin namun di luar sekolah masih ada pedagang yang berjualan dengan makanan & minuman yang tidak terjamin kualitasnya maka percuma.
Mengapa percuma??? Walaupun semua elemen sekolah memberikan informasi terkait makanan sehat, yang namanya anak ketika melihat makanan yang menurut mereka enak pasti tetap saja akan dibeli. Setiap istirahat pagar sekolah ditutup agar tidak ada siswa yang membeli jajanan di luar sekolah. Tapi mereka tidak habis pikir. Mereka membeli disaat sebelum bel masuk sekolah atau bahkan sepulang sekolah.
Begitu pula dengan akibat yang ditimbulkan dari pedagang yang ada di sekitar sekolah. Jajanan yang dijual pasti mengandung sampah. Baik itu sampah plastik, kertas, ataupun yang lain. Padahal… di kantin sekolah sudah tidak ada lagi makanann yang menghasilkan sampah
Salam Pramuka
Rencana Aksi Penggalangan dana di sekolah kami adalah menjual ke pengepul, yaitu kardus bekas yang kami peroleh dari koperasi siswa , dan koran koran bekas dari ruang guru yang sudah tidak terbaca .
Untuk hal lain kami mendapatkan olahan dari pohon sukun, mulai buah hingga daunnya . Kita bisa menghasilakn produk dari buah sukun ini , yaitu : Es cream sukun , Teh sukun dan Jus Sukun , Teh Sukun ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan , yaitu bisa menurunkan tekanan darah tinggi/hipertensi , untuk pengobatan penyakit Diabetes , dsb .
Di saat ada pagelaran pameran pendidikan yang diselenggarakan dinas pendidikan kota Surabaya, kami selalu mengikuti dan memasarkan produk dari pohon sukun yang ada di sekolah kami .
Demikian artikel kami semoga bermanfaat .
Salam Pramuka
By. Heri Kuswanto
Pembina Penggalang SMP Negeri 15 Surabaya
Salam Pramuka
Permasalahan yang ada di gudep Pengkalan SMPN 2 Sedati yaitu, kurang nya penyuluhan penyuluhan tentang lingkungan hidup,selain itu di sekolahan kami kurang nya wawasan inovasi inovasi terbaru yang sedang tenar didaerah kami.
Dari pelatihan ini,saya mengerti banyak hal,salah satunya yang sangat tertarik yaitu membuat kecakapan umum tentang lingkungan hidup,oleh karena itu setelah pelatihan ini selesai saya akan menerapkan salah satu yang sudah diajari ketika pelatihan 3 hari ini,aku berharap SMPN 2 Sedati semakin mengerti tentang inovasi inovasi terbaru yang sedang tenar didaerah kami.
Rachmad Pratama Fauzi
Gudep 17.063-17.064
Pangkalan SMPN 2 Sedati
Kwarcab Sidoarjo
Gudep 07.017
Sdn Airlangga 1 Surabaya
Cendy Novianto Ardiansyah
Permasalahan di gudep kami adalah kesadaran siswa tentang penggunaan sampah plastik yang harus di sampaikan secara terus menerus dengan program dari kepalah sekolah yaitu menyiapakan piring dan gelas plastik di setiap gelas sejumlah siswa di kelas masing masing. Dan Kendalah kedua adalah lahan yang sempit untuk membuat lahan penghijauan termasuk pembuatan dan latihan biopori yang harus di lakukan di luat sekolahan juga. Dan Fasilitas yang menunjang untuk kegiatan kami masih perlu di perbaiki dan di tingkatkan.
Rencana aksi kami gugusdepan Bondowoso 01.027-01.028 pangkalan MTsN 2 Bondowoso adalah dengan menumbuhkan kembali semangat kepedulian terhadap lingkungan, dengan mengajak adik-adik untuk mengkreasikan sampah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai. selain mendapatkan keuntungan material, dengan hal tersebut kami juga melatih kreativitas adik-adik. Selain itu saya akan memulai mengajak adik-adik untuk membawa tempat makan dan botol air. Hal ini akan mengurangi penggunaan plastik di kemasan makanan.
Khairin Nisaq
Gugusdepan Bondowoso 01.027-01.028
Pangkalan MTsN 2 Bondowoso
Kwartir Cabang Bondowoso
BHAKTI LINGKUNGAN
PRAMUKA SMA NEGERI 1 PACIRAN LAMONGAN
Gerakan pramuka SMA Negeri 1 paciran merupakan salah satu kegiatan penting di lingkngan SMA Negeri 1 Paciran , kegiatan ini bahkan menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang dimasukkan dalam jam pelajaran. Pramuka di SMA Negeri 1 Paciran tidak hanya sebatas kegiatan ekstra yang ditujukan untuk menambah pengetahuan siswa tentang kepramukaan tapi juga telah terbentuk sebuah organisasi oleh seiswa yaitu Dewan Ambalan yang mempunyai fungsi untuk menerapkan trisatya dan dasadharma dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
Dewan Ambalan SMAN 1 Paciran juga mempunyai program-program kerja yang berperan dalam lingkungan baik di dalam maupun diluar sekolah. Adapun peran dan sepak terjang Gerakan Pramuka SMAN 1 Paciran dalam hal lingkungan antara lain:
Bagi lingkungan di dalam sekolah
Bagi lingkungan di luar sekolah
Adanya gerakan pramuka SMAN 1 Paciran tidak hanya dirasakan oleh warga sekolah saja namun juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di sekitar SMAN 1 Paciran. Beberapa kegiatan lingkungan yang pernah diselenggarakan antara lain :
Bhakti lingkungan perkemahan
Dewan ambalan SMAN 1 Paciran selalu rutin mengadakan perkemahan di luar sekolah sebagai salah satu program kerja untuk pelatihan dan kaderisasi pengurus Dewan Ambalan. Selain berkepentingan untuk pelatihan dan kaderasisasi, kegiatan ini juga selalu menyisipkan kegiatan bhakti lingkungan yang diselenggarakan di akhir kegiatan.
Kegiatan ini berupa gotong royong antara panitia penyelenggara ( Dewan Ambalan ), peserta kegiatan yang dikoordinir oleh pembina satuan pramuka SMAN 1 Paciran dan perangkat desa dalam upaya membersihkan lokasi perkemahan dan tempat-tempat yang dirasa perlu yang terletak di sekitar permukiman warga.
Outbond dan jelajah alam
Latihann rutin kepramukaan gugus depan SMAN 1 Paciran diadakan setiap satu minggu sekali dan dalam setiap bulannya selalu diadakan sebuah penjelajahan alam atau outbond yang melibatkan lingkungan di luar sekolah. Adapun dalam kegiatan ini yang difokuskan adalah permainan –permainan yang bertemakan lingkungan.
Kegiatan ini cukup efektif karena melibatkan seluruh peserta pramuka dan mencakup area yang luas serta dilakukan dengan kurun waktu yang cukup rutin.
Beberapa kegiatan tersebut terbukti telah membawa citra pramuka SMAN 1 Paciran tidak hanya baik dalam hal pelatihan dan pengetahuan sekitar pramuka namun juga terhadap upaya ramah lingkungan yang dilakukan melalui Bhakti Lingkungan. Dengan demikian maka kegiatan kepramukaan dinilai cukup efektif dalam upaya ramah lingkungan.
Permasalahan yang kami hadapi diantaranya adalah :
Pertama,
Sebenarnya bukan masalah tapi fasilitas sekolah yang kurang mendukung
Seperti
pembedaan sampah kering dan basah,
Alat untuk membersihkan selokan
Peralatan kebersihan untuk perkemahan luar sekolah
Kedua,
Tidak ada program khusus untuk kegiatan ramah lingkungan di jadwal
Ketiga,
Kurangnya sosialisasi dan kesdaran akan kegiatan ramah lingkungan baik didalam maupun diluar sekolah
Keempat,
Ramah lingkungan diluar sekolah lebih sering daripada di dalam sekolah sendiri karena memang kegiatan bhakti banyak dilakukan saat perkemahan di luar sekolah
Demikian artikel ini saya buat terima kasih atas perhatiannya dan semoga Bermanfaat bagi kita semua..
Husnul Mubarok
SMA Negeri 1 Paciran Lamongan
081380134148
salam pramuka, permasalahan dipangkalan gudep kami sdn blindungan 1 01.075-01.076 adalah tempat sampah yg kurang banyak dan tempat pembuangan sampah yg jauh dan petugas atau tenaga pesuruhnya yg kurang sehingga tumpukan sampah yg menggunung
sehingga dengan adanya pelatihan ini saya termotivasi untuk melakukan aksi kedepannya salah satunya dengan pembuatan biopori dan tanaman hidroponik sebagai solusi permasalahan digugus depan kami
Hasanah, S.pd
SDN Blindungan 1
Bondowoso
Gudep 07.017
Sdn Airlangga 1 Surabaya
Cendy Novianto Ardiansyah
Rencana aksi yang saya lakukan untuk adik-adik didik kami adalah lebih menggerakan kegiatan ramah lingkungan yang sebelumnya telah ada di antara salah satu nya adalah membawa botol milik sendiri yang sejenis dengan tupperware yang berjenis bahan HDPE (High Density Polyethylene) dan kotak makan yang tidak satu kali pakek.
Kedua kami akan membuat Bank Sampah yang fungsinya nantinya sebagai pengelolah kontrubusi adik adik berupa setiap latihan wajib membawa sampah sampah kertas di rumahnya,Koran,atau Kerudus yang tidak berguna lalu akan di kumpulkan dan di jual .Dari hasil penjulan tadi akan kami gunakan untuk membeli kartu skk dan tkk ramah lingkungan yang nantinya untuk memonitor kegiatan adik adik didik secara nyata dan yang telah benar benar melakukan aksinya secara nyata akan kami beri apresiasi piala dan piagam penghargaan dan tentunya dananya dari bank sampah ini sendiri. Harapan saya dan sekolah tentunya dari kebiasanya baik Yang bertema lingkungan dan dilakukan secara wajib melalui menempuhan skk dan tkk akan memunculkan generasi emas yang tidak hanya pintar dalam iptek dan risetnya tapi sukses dan peduli juga terhadap lingkungannya.
Doakan semoga harapan dan upaya kami kedepan bisa berjalan lancar dan pada akhirnya jika di terpakan di setiap sekolah maka Indonesia akan menjadi negri yanh ungul dalam pengolaan sampahnya di mulai sejak usia siaga hingga dewasa dan outputnya negara kita bebas bencana alam dan kantong oksigen terpenuhi dengan baik.
Aamiin
Sampah harus ditangani dengan bijak, Karena sumber masalah tersebut bukan hanya Dari orang lain.terkadang Kita sendiri secara tidak sengaja menciptakan sampah.
permasalahan di lingkungan kami, masih kurangnya kesadaran untuk mengatasi masalah Dan terkesan tidak ada masalah yg muncul dari sampah.
Hal ini terbukti belum maksimalnya jumlah tempat sampah yang digunakan untuk memilah sampah basah Dan sampah kering. kurangnya waktu luang untuk memperhatikan Dan mengatasi sampah juga menjadi faktor tambahan.
Sementara ini yang Ada di gugusdepan kami adanya program resapan biopori, komposting.namun program tersebut belum berkembang ke arah profit atau jual beli hasil.masih sebatas media belajar.
semoga dengan kegiatan pelatihan ini mampu menjadi penyemangat kami untuk meningkatkan aksi ramah lingkungan serta mampu menjadikannya usaha yang menghasilkan pendapatan.
Suwarno
Gugus Depan Tulungagung 16083
Pangkalan SMA Negeri 1 Gondang
Salah satu yang menjadi titik berat permasalah dalam kehidupan di bumi adalah sampah. Berbagai macam sampah ada di Bumi kita. Mulai sampah plastik,besi,dedaunan,kayu-kayu,sayuran,dsb. Hal itulah yang menyebabkan adanya peningkatan pemanasan atau yang sering kita sebut sebagai Pemanasan Global (Global warming).
Begitupun yang saat ini terjadi di pangkalan/ sekolah kami masih kurangnya kepedulian kepada lingkungan. Salah satu contohnya adalah membuang bungkus makanan ringan/dll di luar tempat sampah, terkadang juga dibuang di tempat yang paling pojok yang sluit terlihat.
Padahal tempat sampah yang sudah disediakan sudah mencakup 3 komponen yaitu sampah organik, sampah plastik, sampah basah. Mungkin kurangnha pengetahuan siswa mengenai dampak yang ditimbulkan dari pembuangan sampah sembarangan belum mengena di hati siswa. Sehingga melalui pelatihan ini saya menjadi termotivasi agar terus menzosialisasikan kepada para siswa mengenai dampak yang ditumbulkan dari membuang sampah sembarangan dan membantu siswa mengolah sampah organik dan anorganik yg dapat diolah.
Ibnu Rizki Wardhana
STKIP Al Hikmah Surabaya
Masalah sampah bukan suatu rahasia lagi.. masalah sampah masih ada dimana-mana. Termasuk di pangkalan SD ketintang IV Surabaya. Disana masih belum ada langkah serius untuk mengatasi sampah. Masalah utamanya adalah kurangsadarnya akan pentingnya menjaga lingkungan dari sampah. Untuk menumbuhkan kesadaran tersebut maka harus dimulai dari gurunya dan diikuti oleh seluruh civitas akademika dengan begitu akan muncul berbagai ide dalam rangka menanggulangi sampah.
Slam pramuka.. ?!
Disekolah kami di SDN Sukun 1 kota malang, PERTAMA memiliki masalah banyaknya jenis tanaman, sehingga berpotensi banyak menghasilkan sampah daun tetapi yang menjadi masalah belum secara maksimal diolah menjadi kompos yang berguna untuk tanaman ataupun menghasilkan profil, KEDUA potensi sdn sukun 1 memiliki banyak tempat sampah dan sudah terpilih, namun kesadaran siswa masih kurang untuk MEMBUANG SAMPAH SESUAI TEMPATNYA, sehingga perlu usaha keras dan berulang kali untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam hal pemilihan sampah, KETIGA penggunaan kemasan plastik yang masih sering dipakai siswa sdn sukun 1 seperti snack, air mineral dll, padahal di SDN Sukun 1 sudah memiliki air siap minum yang disediakan PDAM, demikian beberapa masalah yang penting dan perlu adanya perbaikan.
Salam Pramuka!!!
“Disini sampah disana sampah”
“Dimana mana banyaknya sampah.”
“ayo pilahlah sampah semua”
“agar menjadi barang berguna”
Itulah sepintas lagu yang menyadur lagu pramuka.
Sampah selalu menjadi masalah dan perlu adanya kerja keras dan kesadaran yang tinggi.
Sekolah adalah tempat dimana salah satu penghasil sampah. Baik sampah kertas atau plastik. Dan masih sering ditemukan bahwa siswa sudah membuang sampah ada tempatnya akan tetapi masih perlu kesadaran dalam memilahnya. Contohnya adalah sekolah kami di SDN Perak Barat. Sekolah yang luas dan jumlah siswa yang hampir 900 siswa dan siswi. Jumlah tong sampah juga sudah memuhi syarat. Dan juga sudah disesuaikan dengan warna warna berdasarkan jenis sampah yang ada di lingkungan sekolah. Tetapi sayangnya siswa masih belom mau utk memilahnya. (( tidak semua siswa)).
Saya berharap dengan pramuka nanti bisa lebih baik dan penuh kesadaran yang kuat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah, ini dikarenakan sesuai pemgamalan Dasa Darma Pramuka yang ke Dua yaitu Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia.
Dan juga saya berharap ada kesadaran yang tinggi serta ikhlas dalam memilah sampah (( dalam hal ini membuang dan meletakkan sampah sesuai dengan jenisnya)).
Muchamad Santosa, S. Pd
Pangkalan SDN Perak Barat
Kwarcab Surabaya
Permasalahan yg terjadi di gugus depan kami yaitu pangkalan SMAN 1 DRINGU Kab. Probolinggo terbengkalainya green hous. Green hous ada lahan ada masalahnya yaitu kurang terawatnya tanaman yg ada didalamnya shingga saat ini terbengkalai.
EDI SANJAYA
Untuk mengatasi masalah lingkungan di gudep kami pangkalan SMAN 1 DRINGU yaitu dengan mengikuti pelatihan ini kami akan mengadaka sosialisasi kpada seluruh anggota gerakan pramuka dan melaksanakan penanaman dan perawatan kembali tethadap green hous yg ada.
Pertama : melakukan kerja bakti pembersihan lokasi green hous
Kedua : terhadap anggota dibagi dan dipilah untuk membawa jenis tanaman yg berbeda sesui dengan kelompok yg di tentukan dan tanaman yg sudah ditentukan pula
Ketiga : membentuk jadwal piket tentang perawatan green hous secara berkala
Ke empat : memberikan sebuah apresiasi kepada anggota.
Mungkin ini rencana awal kami yg aka kami kembangka selanjudnya seauai degan kondisi yv kita hadapi nantinya sekian teromakasih
Edi sanjaya
Gugus depan kami terdiri dari tiga tingkatan yaitu tingkat siaga, penggalang Dan penegak dalam Satu wadah yaitu gugus depan 03.109 – 03.110 LPI Al Azhar Tulungagung, sistim pembelajaran di sekolah di bawah naungan LPI Al Azhar Tulungagung adalah full day, sehingha intensitas siswa yang seharian di sekolah menimbulkan sampah terutama sampah plastik yang berasal dari bekas bungkus makanan Dan jajanan.
selain itu lingkungan sekolah kami yang banyak ditumbuh pohon – pohon besar di halaman dan sekitar sekolah juga menimbulkan sampah berupa daun-daun kering yang biasanya oleh bapak-bapak Dari bagian kebersihan dari tempat sampah kelas Dan daun-daun kering yang berasal dari sekitar lingkungan sekolah di jadikan Saturday dalam wadah berupa tempat bulat dari semen dan di bakar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka,
Di STKIP Al Hikmah Surabaya, permasalahan yang sedang terjadi adalah melimpahnya sampah sisa makanan berupa sampah non-organik. Sampah non-organik ini berupa tulang-tulang ayam dan sampah plastik dari bungkus makanan. Hingga saat ini, sampah-sampah yang ada di STKIP Al Hikmah belum dilakukan penanganan maupun pengolahan sehingga sampah-sampah itu langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Selain sampah non-organik, sampah organik berupa dedaunan kering juga belum dimanfaatkan. Padahal sudah ada tong komposter yang sebenarnya dapat digunakan. Diantara penyebabnya adalah kurangnya pemahaman mengenai pengolahan itulah yang menjadi penyebabnya dan juga selama ini sampah-sampah non-organik dan organik semuanya dicampur, sehingga lebih sulit memilahnya. Begitupun sampah dari koran-koran bekas yang hanya dijual karena tidak terpakai. Oleh karena itu, semoga ilmu yang didapat dari pelatihan ini dapat bermanfaat dan menjadi keberkahan bagi lingkungan sekitar.
Ahmat Rondi Toyib
STKIP Al Hikmah Surabaya
Pembantu Pembina SDN Pagesangan 426 Surabaya
Kwarcab Surabaya
Aksi penggalangan dana yg akan kami lakukan di pangkalan SMAN 1 DRINGU Kab. Probolinggo yaitu di langkah awal merekomendasikan kepada anggota untuk mengumpulkan botol bekas yg nantinya akan kami jual ke pengepul untuk memperoleh dana dan sebagian dijadikan hasta karya yg bisamempunyai nilai jual tinggi.
Langkah berikutnya bank sampah yg selama ini sudah berjalan bisa difungsikan untuk dana perbaikan dan pembelian tanaman.
Ketersediaan tong sampah di sekolah kami sangat memadai. Di tambah di fasilitasi dengan setiap hari di ambil sampahnya oleh petugas sampah yabg sudah d tentukan.
Beberapa bantuan pasukan hijau yang terbentuk pun dapat mengimbangi kebersihan yang ada di sekolah. Dengan melakukan cek list kebersihan setiap hari ke kelas-kelas.
Tetapi bantuan dari beberapa pihak tentang kebersihan sekolah tanpa di imbangi kesadaran, hanyalah sebuah sistem tanpa dasar yang kuat. Apa lagi tanpa budaya yang terbangun. Sistem, kesadaran serta budaya adalah sebuah makna yang kami bangun dan sedang kami upayakan bersama.
Salah satunya adalah dengan terus mengirim dan berbagi informasi tentang lingkungan dan pengelolaan sampah. Dan setelah itu kami bagi bersama melalui kegiatan dan pelatihan internal di sekolah kami bersama guru dan siswa serta warga sekolah.
Agus Andrianto
Pangkalan SMA Wachid Hasyim 2 taman
Gugus depan 14.143 – 14.144
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat malam, Kakak-Kakak Semua,
Salam Pramuka,
Seperti masalah-masalah yang telah saya ulas pada artikel sebelumnya, rencana aksi yang bisa kami lakukan bersama anggota pramuka adalah menyediakan tempat sampah untuk memisahkan sampah organik dan non-organik ke dalam tempat sampah yang berbeda. Selain itu, kami memiliki rencana untuk membuat pupuk kompos dari sampah dedaunan yang ada di sekitar kita dengan menggunakan teknik biopori. Untuk sampah non-organik, khususnya plastik, kami akan mengadopsi program dari SMPN 6 Surabaya yang memanfaatkan sampah plastik menjadi ‘ecobrick’. Untuk pemanfaatan tulang, masih kami lakukan survei terlebih dulu, sehingga semua sampah yang ada di pangkalan kami dapat dimanfaatkan.
Ahmat Rondi Toyib
STKIP Al Hikmah Surabaya
Pembantu Pembina SDN Pagesangan 426 Surabaya
Kwarcab Surabaya
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat malam, Kakak-Kakak Semua,
Salam Pramuka,
Sebuah program penggalangan dana yang dapat dilakukan di pangkalan kami adalah menjual sampah dari kardus bekas yang sudah tidak terpakai. Sampah kardus ini bisa kami kumpulkan dari bungkus jajanan dari koperasi mahasiswa. terkadang, ada sampah dari sisa nasi katering akan kami keringkan dan kami jual. Selain itu, jika program pupuk kompos yang akan kami gagas dapat terlaksana, maka penggalangan dana dapat diperoleh dari hasil penjualan pupuk kompos.
Sekian dari kami, mohon usulan dari Kakak-Kakak semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Ahmat Rondi Toyib
STKIP Al Hikmah Surabaya
Pembantu Pembina SDN Pagesangan 426 Surabaya
Kwarcab Surabaya
BHAKTI LINGKUNGAN
PRAMUKA SMA NEGERI 1 PACIRAN LAMONGAN
Gerakan pramuka SMA Negeri 1 paciran merupakan salah satu kegiatan penting di lingkngan SMA Negeri 1 Paciran , kegiatan ini bahkan menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang dimasukkan dalam jam pelajaran. Pramuka di SMA Negeri 1 Paciran tidak hanya sebatas kegiatan ekstra yang ditujukan untuk menambah pengetahuan siswa tentang kepramukaan tapi juga telah terbentuk sebuah organisasi oleh seiswa yaitu Dewan Ambalan yang mempunyai fungsi untuk menerapkan trisatya dan dasadharma dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
Dewan Ambalan SMAN 1 Paciran juga mempunyai program-program kerja yang berperan dalam lingkungan baik di dalam maupun diluar sekolah. Adapun peran dan sepak terjang Gerakan Pramuka SMAN 1 Paciran dalam hal lingkungan antara lain:
Bagi lingkungan di dalam sekolah
Bagi lingkungan di luar sekolah
Adanya gerakan pramuka SMAN 1 Paciran tidak hanya dirasakan oleh warga sekolah saja namun juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di sekitar SMAN 1 Paciran. Beberapa kegiatan lingkungan yang pernah diselenggarakan antara lain :
Bhakti lingkungan perkemahan
Dewan ambalan SMAN 1 Paciran selalu rutin mengadakan perkemahan di luar sekolah sebagai salah satu program kerja untuk pelatihan dan kaderisasi pengurus Dewan Ambalan. Selain berkepentingan untuk pelatihan dan kaderasisasi, kegiatan ini juga selalu menyisipkan kegiatan bhakti lingkungan yang diselenggarakan di akhir kegiatan.
Kegiatan ini berupa gotong royong antara panitia penyelenggara ( Dewan Ambalan ), peserta kegiatan yang dikoordinir oleh pembina satuan pramuka SMAN 1 Paciran dan perangkat desa dalam upaya membersihkan lokasi perkemahan dan tempat-tempat yang dirasa perlu yang terletak di sekitar permukiman warga.
Outbond dan jelajah alam
Latihann rutin kepramukaan gugus depan SMAN 1 Paciran diadakan setiap satu minggu sekali dan dalam setiap bulannya selalu diadakan sebuah penjelajahan alam atau outbond yang melibatkan lingkungan di luar sekolah. Adapun dalam kegiatan ini yang difokuskan adalah permainan –permainan yang bertemakan lingkungan.
Kegiatan ini cukup efektif karena melibatkan seluruh peserta pramuka dan mencakup area yang luas serta dilakukan dengan kurun waktu yang cukup rutin.
Beberapa kegiatan tersebut terbukti telah membawa citra pramuka SMAN 1 Paciran tidak hanya baik dalam hal pelatihan dan pengetahuan sekitar pramuka namun juga terhadap upaya ramah lingkungan yang dilakukan melalui Bhakti Lingkungan. Dengan demikian maka kegiatan kepramukaan dinilai cukup efektif dalam upaya ramah lingkungan.
Permasalahan yang ada di pangkalan kami diantaranya :
Pertama,
Sebenarnya bukan masalah tapi fasilitas sekolah yang kurang mendukung
Seperti
pembedaan sampah kering dan basah,
Alat untuk membersihkan selokan
Peralatan kebersihan untuk perkemahan luar sekolah
Kedua,
Tidak ad program khusus untuk kegiatan ramah lingkungan di jadwal
Ketiga,
Kurangnya sosialisasi dan kesdaran akan kegiatan ramah lingkungan baik didalam maupun diluar sekolah
Keempat,
Ramah lingkungan diluar sekolah lebih sering daripada di dalam sekolah sendiri karena memang kegiatan bhakti banyak dilakukan saat perkemahan di luar sekolah
Husnul Mubarok
SMA Negeri 1 Paciran
081380134148
Analisa Permasalahan:
Kantin adalah pusat penjualan makanan dan minuman disekolah kami. Banyak jenis – jenis maklanan dan minuman yang dijual. mulai dari makanan dan minuman yang disajikan atau dimasak langsung oleh penjual dikantin (seperti nasi soto, nasi rawon, minuman teh hangat, kopi, temulawak dll) Kantin juga menyediakan makanan “titipan dari pihak luar”.
Makanan titipan inilah yang menjadi permasalahan disekolah kami, karena beberapa makanan masih menggunakan plastik mika sebagai pembungkus dan ada beberapa yang masih menggunakan 5P (pengawet, perasa, pengenyal, pemanis dan pewarna buatan). Sehingga menjadi tidak sehat bila dikonsumsi oleh siswa-siswa kami.
Rencana Aksi
1. Memberikan pengertian dan pemahaman kepada adik-adik bahaya makanan yang mengandung 5P
2. Memberikan pemahaman kepada petugas kantiin dan juga pedagang yang menitipkan dagangannya kepada kantin sekolah tentang bahaya makanan yang mengandung 5P serta bungkus mika plastik serta minuman yang masih menggunakan kemasan plastik yang sulit dicerna oleh tanah.
3. memberikan solusi bungkus pengganti mika plastik, dan juga minuman yang masih menggunakan kemasan plastik kepada para pedagang agar menggunakan bungkus yang ramah lingkungan.
4. Mengumpulkan sampah-sampah plastik untuk didaur ulang menjadi benda yang bermanfaat.
Penggalangan Dana
Dari permasalahan yang ada disekolah kami, dan juga rencana aksi telah kami susun, kami mencoba memanfaatkan limbah-limbah (plastik) yang ada di sekolah kami untuk kami kumpulkan tersendiri. Ada dua kegiatan yang dapat kami laklukan dari hasil limbaha tersebut yaitu :
1. Menjadikannyaa benda-benda daur ulang yang dapat bermanfaat bagi kami
2. Menjual plastik-plastik tersebut ke pengepul barang bekas yang nantinya uang hasil dari penjualan plastik-plastik tersebut dapat kita gunakan untuk biaya-biaya yang kami butuhkan dalam proses pelaksanaan kegiatan kepramukaan dan juga kegiatan proses pembuatan bahan daur ulang.
NURCAHYANTO
Gudep Banyuwangi 01.133
Pangkalan SDN 4 Penganjuran
Kwarcab Banyuwangi
Salam Pramuka
Saya memiliki banyak gambaran aksi yang akan kami lakukan di gudep kami untuk menindaklanjuti dari hasil pelatihan gudep ramah lingkungan ini . Beberapa diantaranya adalah proses pembuatan lubang biopori dilingkungan sekolah kami dengan cara pembuatan lubang biopori yang dilakukan disaat eskul wajib Pramuka di hati sabtu dan akan ditindak lanjuti oleh seluruh warga sekolah dalam pengisian lubang biopori tersebut.
Apabila aksi pembuatan lubang biopori tersebut berhasil maka akan kami arahka. Kepada pembuatan tanaman hidroponik dilingkungan sekolah kami agar sekolah kami bukan hanya hijau cat nya akan tetapi hijau pula lingkungan nya .
Sebagaimana masalah yang sering terjadi terkait pendanaan. Dari beberapa penyegaran penjelasan dalam pelatihan Gugus Depan Ramah Lingkungan ini memberi saya pengetahuan lebih terkait penghimpunan dana. Salah satunya adalah dengan cara membawa sampah layak jual dari siswa-siswi yang mengikuti kegiatan eskul wajib Pramuka maupun dari seluruh warga sekolah. Untuk sementara ini hanya 3 aksi yang sangat saya inginkan untuk dilaksanakan di gudep kami. Semoga lambat lain dapat menjadi seratus persen Gugus Depan Ramah Lingkungan.
Terimakasih
Dan Salam Pramuka
Mirta Diana Saputri
SMKN 3 Malang
Kota Malang
Analisa Permasalahan Lingkungan
Nama : Rista Alfianah
Gudep :03.032
Pangkalan : SDN Kalipecabean
Kwarcab : Sidoarjo
1. Terdapat tempat sampat terpilah untuk sampah organik dan sampah anorganik. Tetapi siswa masih tidak dapat memilah sampah dengan baik saat mebuang sampah di tempat sampah yang terpisah. Sehingga mengaibatkan pengolahan sampah yang sekadar instan dan membuat lingkungan kurang baik dengan membakar sampah tersebut menjadi satu. Akhirnya menghasilkan asap yang hitam dan dengan jumlah yang banyak yang tidak menyamankan.
Rencana Aksi Penanggulangan Permasalahan
Nama : Rista Alfianah
Gudep : 03.032
Pangkalan : SDN Kalipecabean
Kwarcab : sidoarjo
Berikut adalah rencana aksi yang melibatkan peserta didik dalam upaya meminimalkan permasalahan lingkungan.
1. Menjelaskan samph berdasarkan jenisnya beserta contohnya.
2. Mencontohkan untuk memilh sampah yang akan dibuang sesuai jenis sampahnya
3. Melakukan pengolahan sampah dengan menjadikan sampah organik menjadi kompos.
4. Membuat biopori.
5. Tidak membakar bahan barang anorganik tetapi dengan caraa menimbun pada tanah.
Untuk meminimalkan permasalahan lingkungan hidup di sekitar gugus depan adalah dengan mengajak adik-adik siaga dan penggalang untuk membuat poster bertemakan lingkungan. Adik – adik membuat poster lingkungan yang kemudian dilakukan aksi ketika banyak PKL yang ada di luar sekolah.
Harapan dari aksi tersebut adalah nantinya semua pedagang memahami tentang pentingnya menjaga kebersihan serta bisa meminimalisir penggunaan sampah plastik.
Salam Pramuka!!
Rencana aksi penggalangan dana yang akan kami lakukan adalah memanfaatkan sampah dan barang-barang bekas yang ada di gugusdepan kami. Pertama sampah organik yang ada akan kami jadikan pupuk kompos. Sedangkan sampah plastik yang ada akan kami kreasikan menjadi sebuah hasta karya yang memiliki nilai jual yang tinggi. Serta kertas bekas yang ada juga akan kami olah menjadi kertas lagi. Sehingga laba dari penjualan barang-barang akan kami gunakan sebagai dana kegiatan pramuka.
Khairin Nisaq
Gugusdepan Bondowoso 01.027-01.028
Pangkalan MTsN 2 Bondowoso
Kwartir Cabang Bondowoso
Permasalahan tentang lingkungan di gugus depan kami adalah:
– Tidak tersedia tempat sampah yang tertutup dan terpisah antara tempat sampah organik dan anorganik
– Tidak ada pengolahan sampah
– Minimnya ketersediaan air bersih
– Tidak memiliki taman sekolah hijau
– Sebagian besar warga gugus depan belum memahami pentingnya mencintai lingkungan
David Nurfiqih
Gudep 16.037-16.038
Pangkalan SD Negeri 1 Sumberargo Sumbermalang
Kwarcab Situbondo
Gudep 07.017
Sdn Airlangga 1 Surabaya
Cendy Novianto Ardiansyah
Rencana kami untuk melakukan penggalangan dana pertama kali adalah dengan menyuruh anak membawa koran yang isinya bercerita tentang satu topik hangat di hari diterbitkanya dan wajib bekas dan hanya satu lembar ke sekolah saat kegiataan jum’a sehat pagi dan akan ada beberapa perwakilan kelas presentasi di depan temanya satu sekolah dimana disitu banyak filosofi yang akan kami angkat yang pertana jika membawa koran wajib maka harapan kami ada edukasi belajar tentang apa itu koran dan mengajaknya membaca secara tidak langsung dan kedua keberanian bicara di depan umum dan terakir koran itu kiya kumpul kan dan kita jual lalu berlajut ke jum’at berikutnya dengan ide yang menarik yang tentunya ada manfaat di gudep dan maat di anak anak secara langsung dan insyaallah wali murid setuju.
Dari proses yang berkelanjutan uang dari proses penjualan tadi kita wujudkan dengan pembelian TKK,SKK (Ramah Lingkungan) dan SKU Pramuka bahkan atributnya Pramuka anak anak dan tentunya untuk pendukung kegiatan ramah lingkungan di gudep kami.
Demikian rencana penggalangan dana yang akan saya terapakan di sekolahaan saya secara sederhana dan insyaallah tidak ada komplain keberatan dari wali murid karena tentunya mereka senang anaknya dan menjelaskan di depan teman sati sekolahnya tentang satu topik yang di bawah dari rumah dan setiap minggu berganti anak dan anak yang akhirnya mewujudkan karakter yang mempunyai IQ tinggi yang cinta lingkungannya
Salahnya satu kebiasaan anak-anak SD setelah jajan, terkadang lupa membuang sampah pada tempatnya. Bahkan Ada yang terselip pada beberapa tanaman yang Ada di sekolah. Jika Hal ini terua berlanjut, tujuan pendidikan akan sirna yaitu membentuk karakter.
Oleh Karena itu salah satu rencana, Dan akan terus berlanjut untuk membuat lingkungan sekolah ramah. Saya menggalang gerakan “sweeping zone”. Mengajak kepada wali kelas untuk mencotohkan serta mengajak anak didik membersihkan area kelas Dan sekitar sebelum pulang sekolah. Hal ini juga bisa di terapkan di rmah mereka jika sudah rutin di jalankan.
Dalam jangka 40 Hari minimal karakter anak akan resah jika melihat sampah, atau temennya lupa membuang pada tempatnya.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka
Rencana Aksi gugus depan 18.063-18.064 pangkalan SD Al Muslim memberi pemahaman lebih lanjut mengenai pentingnya menjaga lingkungan bebas dari sampah kepada peserta didik kami dimulai dari siaga sampai penggalang.
Selain itu juga kami akan memberikan pengetahuan lanjutan mengolah sampah dari barang yang tidak berguna menjadi berguna dan mempunyai nilai jual.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Assalamualaikum.. Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.. Salam Pramuka Kakak” Semuanya..
Permasalahan Tentang Lingkungan Hidup Di Gudep Kami..
Gudep 19.02-107/19.02-108 Yang Berpangkalan Di SMK Negeri 1 Geger Kwartir Cabang Kabupaten Madiun Adalah Masih Kurang Sadarnya, Kurang Pahamnya Para Peserta Didik Untuk Peduli Akan Kebersihan, Kerapian dan Penghematan Energi Lingkungan Sekolah..
Banyak Terdapat Sampah-Sampah Di Laci Meja Siswa, Tempat Sampah Kurang Berfungsi Dengan Baik, Kebersihan Kelas Belum Maksimal Serta Penggunaan Energi Yang Masih Boros..
Bukan Tidak Ada Tindakan Atau Kepedulian Dari Pihak Sekolah. Tetapi Inilah Fenomena Anak-Anak Jaman Sekarang. Memang Menanamkan Kebaikan Perlu Di Lakukan Secara Bertahap. Perlu Pemahaman Dan Usaha Edukasi.
Kami Dari Pramuka Berusaha Untuk Menjadi Contoh Bagi yang Laennya. Dengan Menjalankan Program Pramuka Peduli. Dan Dengan Mengikuti Kegiatan Pelatihan Gudep Jatim Ramah Lingkungan 2018 Ini Kami Telah Mendapatkan Banyak Edukasi. Sehingga Kami Bisa Menjadikan Lingkungan Gudep Kami Lebih Ramah Lingkungan, Hemat Energi Serta Merubah Perilaku Peserta Didik Menjadi Lebih Baik Dan Sesuai Harapan.
Perubahan Itu Harus, Tetapi Perlu Pemahaman Dan Kesadaran..
Jangan Menunggu Aksi Sebelum Bencana Terjadi..
Jadilah Pelopor, Kalau Bukan Kita Siapa Lagi Yang Mau Peduli Akan Lingkungan Gudep Kita..
Hijau Alamku, Bersih Gudepku, Indonesia Tanah Airku..
Ijo Royo Royo Gemah Ripah Loh Jinawi..
Pramuka Siap Menjadi Teladan..
Oleh : Kak Iqsan Arif Prasetyo, S. Pd
0812 493949 51
Ig : iqsan_arif_pramuka
Kwartir Cabang Madiun
Salam Paramuka!
Pemuda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemuda di era sekarang adalah memupuk rasa peduli lingkungan hidup. Mengapa penting? Ya karena di era sekarang kebanyakan orang tidak peduli dengan lingkungan hidup.
Salah satu upaya yang harus dilakukan pemuda adalah menghormati sungai. Artinya kita lestarikan sungai di sekitar tempat tinggal kita.
Hal tersebut telah dapat diaplikasikan oleh warga Gudep kami untuk membersihkan sungai2 di sekitar daerah kami. Awalnya sungai itu banyak eceng gondok dan sampah yang tersumbat. Tetapi kini sungai itu tidak menjadi tempat sampah. Selain membersihkan sungai kami juga telah memberikan penyuluhan kepada warga masyakat tentang bahaya membuang sampah sembarangan. Hal positif diterima warga sekitar dan pengaplikasiannya dapst dijalankan.
Ibnu Rizki Wardhana
STKIP Al Hikmah Surabaya
Salam Pramuka!
Salah satu bentuk usaha untuk penggalangan dana adalah memanfaatkan sampah bekas, baik itu sampah organik dan anorganik. Sampah organik akan kami jadikan pupuk kompos sedangkan sampah anorganik akan kami jadikan sebagai kerajinan yang menarik sehingga banyak diminati orang. Hasil untung dari kegiatan tersebut akan masuk ke kas pramuka sehingga untuk kegiatan pramuka tidak perlu lagi meminta dana ke atasan.
Ibnu Rizki Wardhana
STKIP Al Hikmah Surabaga
Salah satu kebiasaan anak-anak SD setelah jajan, terkadang lupa membuang sampah pada tempatnya. Bahkan Ada yang terselip pada beberapa tanaman yang Ada di sekolah. Jika Hal ini terua berlanjut, tujuan pendidikan akan sirna yaitu membentuk karakter.
Oleh Karena itu salah satu rencana, Dan akan terus berlanjut untuk membuat lingkungan sekolah ramah. Saya menggalang gerakan “sweeping zone”. Mengajak kepada wali kelas untuk mencotohkan serta mengajak anak didik membersihkan area kelas Dan sekitar sebelum pulang sekolah. Hal ini juga bisa di terapkan di rmah mereka jika sudah rutin di jalankan.
Dalam jangka 40 Hari minimal karakter anak akan resah jika melihat sampah, atau temennya lupa membuang pada tempatnya.