Pantai ini dikenal sebagai pantai penyu. Panjang pantai ini sekitar 3 kilometer. Jaraknya sekitar 97 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Berada di pantai selatan (Samudera Hindia), pantai ini memiliki ombak yang besar cocok buat berselancar.
Hampir setiap malam dan sepanjang tahun, ada penyu yang naik ke pinggir pantai untuk bertelur. Juli dan November biasanya dikenal sebagai bulan penyu banyak bertelur. Namun untuk menyambangi lokasi ini, butuh perjuangan cukup luar biasa.
Yang pasti untuk menuju ke sana tidak aman menggunakan sepeda motor atau mobil MPV. Bisanya menggunakan truk atau mobil 4WD (mobil garda empat) atau jalan kaki dari Pantai Rejegwesi, Desa Sarongan.
Bagi yang berangkat ke lokasi ini menggunakan mobil non 4WD, sebaiknya mobilnya dititipkan di pemukiman warga di sekitar Pantai Rajegwesi sambil menunggu truk yang berangkat ke sana.
Berjalan kaki tentu bisa memberikan sensasi yang luar biasa dengan pemandangan yang sangat luar biasa. Jangan khawatir, waktu yang dibutuhkan untuk naik truk dan berjalan kaki ke Pantai Sukamade sama kok. Sama-sama sekitar 2 jam.
Pantai ini menjadi habitat bagi 4 spesies penyu, yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu slengkrah (Lepidochelys olivacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu blimbing (Demochelys coriaceae). Meski demikian, wisatawan akan lebih sering melihat penyu hijau dibanding tiga jenis lainnya.
Di Pantai Sukamade diterapkan penangkaran semi alami. Maksudnya, telur yang didapati baru dikeluarkan oleh betina penyu di pantai ini akan diselamatkan. Telur-telur itu kemudian dipindahkan ke tempat semi tertutup dengan pasir pantai yang sama.
Setelah telur-telur menetas, tukik atau anak penyu kemudian dilepasliarkan ke laut melalui Pantai Sukamade. Penangkaran telur semi alami ini dimaksudkan untuk menjaga telur-telur itu dari binatang buas yang terus mengintai. Sebab, penyu termasuk satwa langka di bumi ini.
Bagi yang hendak mengunjungi tempat ini tidak perlu bingung dengan tempat bermalam. Sebab, di tempat ini ada penginapan yang cukup murah dan bersih.
Penulis: Mochamad Zamroni