Oleh : Said Edy Wibowo *)
Virus corona, atau yang biasa di sebut Covid-19, adalah musuh yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Tak hanya Indonesia yang berperang melawan virus corona, tapi seluruh dunia ikut memeranginya.
Cara memerangi virus corona berbeda – beda. Ada yang menggunakan kekuasaan dengan lockdown dan menghentikan semua aktivitas yang sedang berjalan. Apapun itu sah-sah saja dalam kondisi perang. Indonesia, bagi saya negara yang luar biasa, dengan memberlakukan pembatasan sosial skala besar.
Proses sudah mulai dilakukan dengan anjuran jangan mudik. Tetap berada di rumah. Dilarang berkumpul lebih dari 4 orang nongkrong di cafe atau warung. Memakai masker jika keluar. Selalu cuci tangan di setiap aktivitas. Semua harus dibatasi dan dilaksanakan secara bersama.
Bahkan di beberapa daerah mulai kota sampai pelosok desa perang dengan Covid-19 dimulai secara kompak mengangkat senjata yang pelurunya adalah air disinfektan. Semua rakyat mengadakan penyemprotan disinfektan dari sudut kampung sampai warung.
Sudut rumah sampai mushola, sudut masjid sampai tempat cangkruk, perkantoran, lembaga pendidikan, pondok pesantren, pasar, terminal, semua tak luput dari penyisiran penyemprotan. Sangat bagus dan patut mendapat apresiasi dengan kekompakan semua lapisan masyarakat.
Musuh pada perang kali ini, dengan senjata peluru tajam, senjata nuklir pun tak bisa berbuat apa apa masih kalah dengan Covid-19. Musuh kita saat ini adalah virus sangat kecil yang tidak bisa dilihat. Musuh kita sangat kecil dan dengan jarak satu meter bisa tertular tatkala yang sakit dan terpapar Covid-19 batuk atau bersin atau kita berdekatan.
Dari cerita yang terpapar ngeri dan menakutkan jika kita amati, dan perhatikan. Perlu kewaspadaan tinggi. Maka panglima perang menghadapi Covid-19 kali ini bukan TNI/Polri, tim kesehatan.
Panglima perang menghadapi Covid-19 adalah disiplin diri kita sendiri, dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah. Mengapa kita tidak diperbolehkan keluar rumah dan tetap bekerja di rumah?
Kita tidak tau Virus Corona saat kita keluar rumah dan berinteraksi dengan orang. Kita pun tidak tau orang yang kita ajak berinteraksi itu terpapar Covid-19 atau tidak. Nah saat kita pulang dan Covid-19 menempel pada tubuh kita, disinilah diri kita yang membahayakan keluarga kita dari penularan Covid-19.
Maka panglima dalam perang kali ini adalah diri kita. Masker memang sangat penting dan sebuah kewajiban saat ini. Dengan memakai masker saya menyelematkan orang lain. Dan jika teman kita memakai masker juga akan menyelamatkan saya dan orang lain.
Disiplin memakai masker karena dengan memakai masker kita sudah menjadi bagian menyelamatkan orang di sekitar kita. Dengan memakai masker, maka etika batuk, etika bersin, etika meludah akan terkendali dan penyebaran Covid -19 pun akan menjadi terhambat.
Dengan bahaya dari Covid-19, semua lapisan masyarakat harus ikut berperang. Mari kita bersama menjadi panglima perang diri kita dengan disiplin tidak keluar rumah dan jauhi kerumunan. Perang sedang berlangsung, ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam perang kali ini:
1. Kita harus kuatkan tubuh kita, imunitas kita, dengan teratur makan, menjaga pola makan dan pola istirahat. Jangan lupa minum suplemen. Ingat tubuh kita tidak bisa menghasilkan suplemen. Suplemen yang bagus dari buah dan sayur yang menghasilkan Vitamin C, E atau bisa beli vitamin yang sudah jadi.
2. Jaga mental dengan selalu berpikir positif dan selalu bahagia. Sertakan cinta setiap waktu. Sebab, dengan sertakan energi cinta, bahagia akan tercipta, imunitas kita akan mantap dan kuat. Hindari marah, iri, dengki, galau. Ciptakan selalu bahagia, karena penguat imunitas kita adalah bahagia.
3. Jangan lupa berjamur ya saudaraku. Eits. Berjemur. Bukan apa apa sih. Saling mengingatkan. Agar aktivitas rebahan tidak menimbulkan jamuran. Karena keringat bukan dari olah gerak dan tenang saja. Kita sedang diuji dengan kepanikan. Kita sedang dicoba dengan ketakutan. Benar, lawan kita tidak kelihatan.
Tetapi, tidak perlu mensiarkannya sedemikian rupa sehingga nampak sangat mencekam. Biasa saja. Agar rasa takut dan panik tidak semakin menggandeng renteng ketidak-nyamanan yang lain. Tenang saja. Yang santai seperti biasa.
4. Rajin mencuci tangan saat setiap selesai dan akan kegiatan. Syukur-syukur selalu menjaga wudhu kita. Selalu menjaga ibadah kita. Kita kuatkan imunitas spiritual kita dengan dzikir, berdoa, meditasi dan memohon pada Ilahi agar wabah Corona segera berakhir.
5. Tetap berada di rumah dan selalu memakai masker baik di rumah atau keluar rumah. Sangat penting buat kita dan orang di sekitar kita, saling menjaga.
Asal kita tetap berhusnudhon, berpikir positif, menjaga kesehatan, makan-minum yang menyehatkan, insyaAllah aman tanpa kendala. Semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini. Tetap seperti biasa. Berwudhu sebagaimana mestinya. Rajin sholat dan berdoa. Jaga kebersihan di setiap lingkungan. Jaga kesopanan ketika berbicara, batuk, dan meludah. Jaga jarak saat bertemu.
Semoga kita semua sehat dan terhindar dari Covid-19
Allohumma Sehat, Allohumma Aman Indonesia.
*) Penulis adalah Guru MAN 5 Bojonegoro, Pegiat Pramuka dan Literasi Bojonegoro
Penyunting: Zamroni