Workshop Teknik Persemaian Lanjutan yang digelar oleh Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti Kwarcab Pasuruan pada Minggu, 20/2/2022 berjalan sangat asik. Workshop ini adalah sesi kedua dari workshop teknik persemaian pada Sabtu, 8/5/2021 yang kala itu bertempat di SMK Negeri Puspo.
Workshop lanjutan bertempat di Wisata Red Flower Dusun Punjul Desa Puspo, berbeda dari workshop sebelumnya yang digelar pada nuansa Ramadhan. Workshop kali ini sangat santai berada di kawasan hutan. Selain dari peserta workshop sesi 1 peserta workshop sesi 2 di tambah dari anggota Saka Wanabakti yang baru dilantik pada Sabtu (19/2/2022)
Dalam kegiatan tersebut, peserta belajar cara merawat bibit yang baik, hadir sebagai pemateri Kakak Soekirno, Instrukstur Saka Wanabakti Pasuruan, menjelaskan bahwa tanah adalah faktor penting yang berpengaruh bagi perkembangan bibit tersebut. “Apabila tanah terlalu keras, maka tidak baik bagi akar tumbuhan tersebut,” kata Kakak Soekirno.
Kakak Soekirno menambahkan bahwa sebaiknya tanah yang digunakan untuk persemaian merupakan campuran dari tanah, pasir dan pupuk kendang atau pupuk kompos. “Campuran tanah, pasir dan pupuk kendang atau pupuk kompos ini bagus untuk pertumbuhan benih yang disemai,” tambah Kakak Soekirno.
Dalam kegiatan hadir pula, Kakak Mochamad Zamroni, Andalan Lingkungan Hidup Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda) Jatim. Mochamad Zamroni yang juga aktivis senior dan presiden organisasi lingkungan hidup Tunas Hijau ini menjelaskan tentang aspek sinar matahari dalam persemaian tanaman.
“Pastikan benih yang disemai tidak terkena sinar matahari langsung terlebih dahulu. Letakkan dulu persemaian awal di tempat yang teduh sampai tumbuh daun,” kata Mochamad Zamroni, Presiden Tunas Hijau.
Zamroni menyampaikan bahwa faktor air juga berperan sangat penting dalam persemaian. “Jangan sampai persemaian yang dilakukan kekurangan air atau bahkan mengalami kekeringan, maka bisa menyebabkak kegagalan,” terang Zamroni.
Lebih lanjut Zamroni memberi challenge atau tantangan kepada seluruh peserta untuk untuk sebanyak mungkin melakukan menyemai tanaman baru. “Sebanyaknya. Minimal 300 tanaman. Setelah itu jual. Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur akan membantu kalian melakukan promosinya secara online melalui akun Instagram @kwarda.jatim,” pungkas Zamroni.
Workshop itu ditutup dengan penanaman pohon bersama di Puncak Seven. Penanaman ini bertujuan untuk mempratikkan ilmu yang peserta dapat serta mendukung gerakan penghutanan kembali (reboisasi) di sekitar kawasan itu. Seratus pohon produktif yang ditanam pada aksi itu, yaitu pohon petai dan nangka.
Penulis: Rizky Ramadhani
Penyunting: Mochamad Zamroni