Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Kakak H. M. Arum Sabil, SP menghadiri Silaturahmi Kebangsaan dengan Komponen Bangsa Nasional di Jakarta, Rabu (24/8/2022). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat ini diikuti oleh sekitar 100 orang tokoh nasional se-Indonesia.
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda) Jatim Kakak H.M. Arum Sabil, SP menjadi utusan Jatim bersama mantan Gubernur Jatim DR. Soekarwo, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI. Kwarda Jatim menjadi satu-satunya kwarda yang diundang menghadiri kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Sari Pacific Jakarta Pusat ini.
Dalam sambutan pembukaannya, Komandan Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat Letjen TNI Teguh Arief I., S.E., M.M menyoroti perkembangan motif konflik semenjak perang dunia pertama dan kedua.
“Perkembangan konflik semenjak perang dunia pertama dan kedua sudah semakin bergeser dari perang ideologi antara komunisme dan liberalisme menjadi perang dengan motif ekonomi yang semakin kentara,” kata Komandan Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat Letjen TNI Teguh Arief I., S.E., M.M pada pembukaan.
Menurutnya jenderal dengan 3 bintang di pundak ini, nuansa perebutan sumber daya alam dan energi tetap menjadi bagian yang dominan dalam setiap konflik internasional. Dinamika dan peta konflik yang terjadi di dunia saat ini tidak lepas dari hegemoni negara-negara besar dan pengaruhnya terhadap perekonomian.
“Sebagai contoh perang Irak yang menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk menutupi motif ekonominya dengan membombardir dunia dengan pemberitaan senjata pemusnah masal yang dimiliki oleh Irak dan tuduhan-tuduhan tentang keterlibatan Irak dalam berbagai peristiwa terorisme diberbagai belahan dunia dalam merasionalkan tindakannya untuk menyerang Irak dan menjatuhkan Sadam Husein,” ujar Letjen TNI Teguh Arief I.
Contoh lain, disampaikan oleh Letjen TNI Teguh Arief, adalah konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dimana dampaknya terhadap kenaikan harga minyak. “Beberapa negara mengalihkan pembelian minyaknya ke Rusia yang menawarkan harga lebih kompetitif sehingga berdampak sangat besar kepada negara-negara besar produsen minyak lainnya,” ujar tutur Letjen TNI Teguh Arief masih dalam sambutannya.
Prof. Purnomo Yusgiantoro Ir. MSc. MA. PhD., narasumber silaturahmi ini, yang Menteri Pertahanan Indonesia dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, mengatakan bahwa sejumlah harga komoditas energi dan pangan global mengalami peningkatan dan terjadi disrupsi suplai sebagai akibat situasi dunia yang tidak menentu seperti perang dagang, COVID-19, dan krisis Rusia-Ukraina.
Sementara itu, M. Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia, narasumber kedua silaturahmi ini menyampaikan analisanya terkait Krisis Ukraina dan Rusia. “Gandum dunia yang banyak diproduksi oleh kedua negara itu saat krisis maka suplainya menjadi terbatas dan harganya pasti naik,” kata Chatib Basri.
“Rusia dan Ukraina adalah produsen energi yang besar. Pada saat musim dingin di Eropa, maka permintaan terhadap energi akan naik. Kalau Rusia menghentikan suplai energi dan minyaknya untuk Eropa barat, maka (negara-negara Eropa barat) akan kelabakan. Kini Eropa mengubah tekanannya menjadi lebih soft bahwa Rusia boleh menjual energinya melalui negara ketiga,” ujar Chatib Basri.
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur Kakak Arum Sabil menanggapi pembahasan silaturahmi kebangsaan itu dengan kembali mengajak Pramuka Jawa Timur untuk terus menggiatkan Pramuka Produktif seperti seperti yang menjadi focus kepengurusan Kwarda Jatim dalam kepengurusan periode ini.
Penulis: Zamroni