Sumenep – Zainur Arifin salah satu anggota Pramuka Pondok Pesantren At Taufiqiyah yang kini duduk di bangku kelas XII SMK At Taufiqiyah mendadak terkenal di kalangan guru-guru dan teman-temannya. Pasalnya, berkat usahanya membuat produk berbahan dasar akrilik dia berhasil meraup untung hingga jutaan rupiah.
Sebenarnya, usaha yang dirintis Zainul Arifin ini sudah lama digeluti. Namun, baru beberapa waktu lalu, usahanya tersebut diketahui oleh guru-gurunya. Padahal, dari hasil usaha pembuatan akrilik itu dia bisa menggunakan untuk biaya sekolah dan membantu kedua orang tuanya.
Dalam menggeluti usahanya itu, Zainur tidak sendirian. Dia dibantu dua temannya di rumah. Pemuda kelahiran tahun 2004 itu menuturkan bahwa ada berbagai macam produk yang dihasilkan, Mulai dari gantungan kunci, lampu tidur, hiasan dinding, vandel dan masih banyak yang lainnya.
“Produknya bermacam-macam mulai gantungan kunci hingga hiasan dinding. Sejauh ini, yang banyak peminatnya adalah vandel dan gantungan kunci,” kata Zainur saat ditemui selepas pulang sekolah pada Rabu (15/9/2022).
Zainur sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa awal mula dia berbisnis akrilik hanya hobi dan iseng dari hasil menonton video tutorial di Youtube. Namun, tak disangka hasil karya yang dia buat membuat orang-orang di sekitarnya tertarik dan ingin memesannya, Bermula dari situlah, kecintaannya pada produk akrilik muncul. Akhirnya, dia terus membuat dan berinovasi dengan berbagai bentuk akrilik. “Pesanan pun terus bermunculan,” terang Zainur.
Produk yang dibuat itu, selain dipasarkan lewat media sosial seperti whatssapp dan facebook juga dipasarkan melalui acara-acara di madrasah. Salah satunya acara Haflatul Imtihan (Peringatan akhir tahun untuk merayakan kelulusan atau kenaikan kelas) dan lepas pisah. “Selain lewat media sosial pribadi, produk ini juga saya jajakan di acara-acara sekolah,” tuturnya.
Selain itu, dia juga membuat beberapa aplikasi jual beli online dengan nama toko nzf_creative.id. Berkat usahanya itu, produknya bisa tersebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan, beberapa waktu lalu dia mendapatkan pesanan dari negara jiran Malaysia. Berkat ketekunan dan inovasi yang terus menerus itu, Zainur dan kedua temannya menjadi perajin akrilik yang diperhitungkan. “Alhamdulillah, pemesannya sudah sampai mancanegara. Di antaranya ada pesanan dari Malaysia,” tandasnya.
Rata-rata dalam dua hari, Zainur dan temannya mampu membuat 50 buah gantungan kunci dan 20 vandel. Untuk gantungan kunci, Zainur membandrol dengan harga Rp 7 ribu perbiji, sedangkan vandel dijual seharga Rp 35 ribu perbiji. Bahkan, pada hari-hari tertentu, Zainur mengaku kesulitan melayani banyaknya pesanan dan deadline pemesan yang sangat mepet. “Biasanya, pesanan yang banyak itu akhir tahun pelajaran pas ramainya acara haflah dan perpisahan sekolah. Rata-rata yang dipesan adalah vandel untuk kenang-kenangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kak Miftahul Arifin Ketua Gudep Pondok Pesantren At Taufiqiyah mengaku senang karena anak didiknya mampu berinovasi dan berkreasi. Dia menuturkan, Zainur mulai aktif di Pramuka sejak kelas X SMK. Dia dikenal sebagai sosok yang produktif dan bisa jadi teladan teman-temannya. “Ia merupakan seorang Pramuka yang sangat produktif dan patut dicontoh. Saya berharap akan muncul Zainur-Zainur yang lain di masa-masa mendatang,” tegas kak Ripen sapaan akrabnya. (Alfian Maulidi)
Teman satu pondokky
Teman satu pondokku
Kak Zainur panutan