LAMONGAN– Dewan Ambalan Brawijaya Tribhuwana periode 2021/2022 akan menghadapi situasi yang tidak mudah untuk dilalui bulan ini. Masa purna tugas atau yang biasa dikenal dengan sebutan pensiun merupakan masa pengakhiran tugas yang akan menjadikan lembaran baru bagi para pengurus Dewan Ambalan periode 2021/2022.
Berangkat dari hal tersebut, para pengurus Dewan Ambalan periode 2021/2022 menyempatkan diri untuk berkunjung ke Markas Komando (MAKO) secara rutin setelah kegiatan belajar mengajar selesai yang dilakukan sejak minggu lalu. Kak Faaz selaku Pradana Putra Pramuka MAN 1 LAMONGAN mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk menikmati masa tenggang sebagai Dewan Ambalan. “Kita kan mau pensiun, jadi nanti bakal jarang kumpul seperti ini lagi,” tambahnya Sabtu (03/09/2022).
Selain menyelesaikan keperluan untuk laporan pertanggungjawaban di Musyawarah Ambalan nanti, kakak-kakak Dewan Ambalan yang akan menjalani masa purna juga melakukan hal-hal lain untuk mengisi waktu luang di MAKO. Dalam kesempatan seperti ini, mereka sering melakukan pembagian tugas agar planning yang telah ditetapkan berjalan dengan lancar dan dapat segera terselesaikan.
Beberapa anggota yang sudah menyelesaikan tugas, biasanya menyempatkan diri untuk keluar dan mencari jajanan. List titipan yang panjang harus mereka taklukkan demi kepentingan bersama. Tak jarang juga, beberapa kakak-kakak merasa ‘geram’ dengan titipan yang terbilang aneh. Mereka juga sering menghabiskan waktu bersama dengan bermain truth or dare di area parkir samping MAKO, mengelilingi MAN tanpa tujuan atau hanya sekadar menggalau bersama dengan iringan lagu Rumah Singgah karya Fabio Asher. “Momen-momen seperti itulah yang mengundang tawa setiap harinya dan akan menjadikan kerinduan nantinya,” ungkap Kak Faaz.
Masa purna bisa dibilang juga sebagai masa transisi. Masa dimana para pengurus sebuah organisasi harus mencari kesibukan baru dan meninggalkan kesibukan lama mereka. Hal ini, tentun sulit dilalui oleh beberapa orang karena beberapa alasan. Oleh karena itu, memaknai masa purna tugas sebagai masa pengabdian jangka panjang kepada masyarakat harus tertanam dan harus dipersiapkan. Menjalani hari-hari di akhir masa jabatan adalah sebuah anugerah sekaligus bencana. “Anugerah karena para pengurus akan terlepas dari sebuah tanggung jawab besar, serta bencana karena kita akan menutup sebuah cerita indah yang terukir dalam sebuah dimensi indah,” tandasnya.
Penulis: Fany Agustin Fadhila, MAN 1 LAMONGAN,