“Ketika saya mulai berlatih pramuka hingga berkesempatan melatih satu regu pramuka Penggalang, tugas utama saya adalah memberikan yang terbaik pada mereka,” demikian prinsip yang senantiasa dipegang Kak Zamroni, pria kelahiran Gresik yang sudah 20 tahun malang melintang di dunia kepramukaan ini.
Bagi Kak Zam, demikian panggilan akrabnya, menjadi pembina pramuka adalah tentang memberi yang terbaik pada peserta didik. Sepak terjangnya di dunia Tunas Kelapa tak perlu diragukan lagi. Tidak hanya aktif di pramuka, dia juga mulai merintis karier sebagai pembina sejak tahun 2002 sebagai pembina Pramuka Siaga di salah satu MI swasta Lamongan.
Setamat MAN 1 Lamongan, dia sempat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Islam Malang (Unisma) jurusan Teknik Elektro. Namun, karena terkendala biaya, pada tahun 2000, dia memutuskan berhenti kuliah dan kembali ke tanah kelahirannya Lamongan.
Sebelum memutuskan menjadi pembina Pramuka, Kak Zam sempat beberapa kali mencoba peruntungan hidup dengan bekerja di salah satu perusahaan ternama. Namun, pekerjaan itu tidak bertahan lama karena dirasa bukan keahliannya. Selanjutnya, dia memutuskan melanjutkan studi kembali di Universitas Negeri Malang (UM) Jurusan Matematika.
Selain menjadi pembina Pramuka di salah satu MI Swasta ternama, dia juga dipercaya menjadi pembina di MTS swasta. Bahkan, dia juga berkesempatan mendapatkan beasiswa program perkuliahan jarak jauh (PJJ) di EEPIS ITS Surabaya jurusan Teknik Informatika. Pada tahun 2004, Kak Zam kembali ke MAN 1 Lamongan sebagai guru sekaligus tenaga TU bagian operator BMN.
Pada tahun 2011, Kak Zam dipercaya membina pramuka di SMPN 1 Lamongan. Puncaknya, pada tahun 2013, dia semakin dipercaya memegang kepramukaan. Tak tanggung-tanggung, dua sekolah ternama di Jalan Veteran Lamongan yaitu MAN 1 Lamongan dan SMAN 2 Lamongan memercayai Kak Zam menjadi pembina pramuka.
Perjalanan Kak Zam sebagai pembina Pramuka tentu melalui proses panjang dan bekal yang matang. Dia mengikuti pendidikan kepramukaan mulai dari KMD (Kursus Mahir Dasar) tahun 2004, KML (Kursus Mahir Lanjutan) tahun 2009, KPD (Kursus Pelatih Dasar) tahun 2014, dan KPL (Kursus Pelatih Lanjutan) tahun 2017. Bekal keilmuan yang mumpuni itulah, yang membuat dirinya dipercaya dalam jajaran kepengurusan Kwarcab Lamongan bagian kerarsipan dan perpustakaan dengan tetap aktif memiliki 3 binaan yakni SMPN 1 Lamongan, MAN 1 Lamongan dan SMAN 2 Lamongan hingga saat ini.
Selain menjadi pembina, Kak Zam yang dikenal sebagai sosok riang dan suka bercanda itu, juga aktif menulis dan membuat konten youtube. Karya buku yang sudah ditulis salah satunya berjudul Belajar Memandu Pramuka. Dalam buku itu, dia berpesan agar terus belajar dengan banyak membaca. Dia juga menukil sebuah pepatah yang ditulis oleh Kho Ping Hoo berbunyi Di Atas Gunung yang Tinggi, Masih Ada Gunung yang Lebih Tinggi. (Fany Agustin Fadhila, MAN 1 LAMONGAN)