Sekitar 1500 pohon ditanam pada hari kedua Kemah Bakti Penanaman Hutan (KBPH) III yang diselenggarakan oleh Saka Wanabakti Kabupaten Pasuruan di Petak Hutan 3G – 3E Desa Baledono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Minggu (18/12/2022) pagi.
Kemah Bakti Penanaman Hutan (KBPH) III itu digelar di tiga tempat, yaitu SMPN 1 Puspo sebagai tempat berkemah, Desa Baledono sebagai lokasi penanaman, dan Red Flower sebagai tempat penutupan kegiatan.
Hadir dalam kegiatan tersebut andalan daerah urusan lingkungan hidup Kwarda Jatim, Sekretaris II Kwarcab Pasuruan, KSS HKKP KPH Pasuruan, Asper BKPH Tosari, Camat Puspo serta para pamong, instruktur, pengurus dan anggota dewan Saka Wanabakti, serta Andalan Lingkungan Hidup Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Jatim Kak Zamroni.

Pamong Saka Wanabakti Pasuruan Kak Mukhamad Fatkhan menjelaskan alasan pemilihan petak 3G & 3E sebagai lokasi tanam. Menurutnya, karena di bahu Jalan Raya Bromo, tepatnya di Desa Baledono Kecamatan Tosari tersebut rawan longsor. Bahkan tercatat tiga kali longsor dalam dua bulan terakhir.
“Dengan adanya penanaman ini, kami semua berharap kejadian longsor yang sewaktu-waktu dapat terjadi dan mengancam keselamatan para pengguna jalan, dapat diminimalisir pada waktu mendatang, ujar Kak Fatkhan.
Kegiatan yang diikuti oleh 350 pramuka dari berbagai daerah di Jawa Timur ini menanam 600 cemara, 500 pinus, 250 kopi dan 150 eucalyptus. Menurut Ketua Panitia KBPH III Rizky Ramadhani, peserta berasal dari beberapa kabupaten/kota, yaitu mulai dari Surabaya, Ponorogo, Nganjuk, Sidoarjo, Jombang, dan Banyuwangi.

“Mereka mengaku sangat senang mengikuti KBPH III, sebab selain sebagai ajang belajar menanam (teori/praktik). Mereka juga dapat berbagi pengalaman dengan peserta lainnya,” ujar Rizky Ramadhani.
Kemah Bakti Penanaman Hutan III ini didukung oleh PT Tirta Investama Aqua Keboncandi, PT CJI Rejoso, PT Cubiespot Pilar Data Nusantara, Tunas Hijau Indonesia, BPDASHL Brantas Sampean, Perhutani serta Pemdes Baledono ini.
“KBPH III juga telah menobatkan MTs Negeri 4 Pasuruan, SMP Negeri 1 Winongan dan SMP Negeri 1 Gondangwetan, sebagai gugusdepan terfavorit kesatu, kedua, dan ketiga. Selamat kepada sekolah yang menjadi gugusdepan terfavorit, semoga semangatnya dalam melestarikan alam tidak pernah luntur,” tutur Rizky.
Rayshiva Purnomo, anggota pramuka penggalang gugus depan pangkalan SDN Dukuh Menanggal I Surabaya, mengaku baru kali ini menanam pohon di luar Surabaya. “Saya bersama kedua orang tua dan adik sangat senang bisa mengikuti aksi tanam pohon ini. Ini pertama kalinya saya nanam di luar Surabaya,” ujar Rayshiva Purnomo.

Revalina Fernanda, pramuka penggalang gugus depan pangkalan SDN Tandes Kidul I Surabaya, mengikuti aksi tanam pohon ini bersama kedua orang tuanya. “Seru! Untuk menanam pohon di lereng perbukitan ini kami harus merayap karena medannya yang miring,” terang Revalina Fernanda, yang pernah dilantik menjadi pramuka siaga garuda ini.
Sementara itu, Verlita Anggraini Putri, pramuka penggalang gugus depan pangkalan SDN Rungkut Menanggal I Surabaya mengaku mengikuti KBPH III ini bersama kepala sekolah, guru pembina dan kedua orang tuanya. “Kami harus menempuh perjalanan 3 jam menuju tempat transit di Puspo, Pasuruan. Dilanjutkan dengan 30 menit perjalanan ke lokasi penanaman ini. Kerennya, kabut menemani aksi penanaman pohon ini,” ungkap Verlita Anggraini Putri.
Kak Ika Suci Rahayu, Kamabigus pangkalan SDN Rungkut Menanggal I Surabaya juga mengaku sangat berkesan. “Awalnya saya hanya berani menanam di tepi jalan raya karena takut dengan lokasi ketinggian dan kemiringan. Setelah dipaksa turun, ternyata mengasyikkan,” pungkas Kak Ika Suci Rahayu.
Penulis: Mochamad Zamroni