Kediri – Dalam rangka meningkatkan kapasitas dewan ambalan, Kwarcab Kediri melalui Dewan Kerja Cabang Kediri menggelar Malam Canda Bhirawa (MCB) IX, pada Jumat-Sabtu (30-31/12/2022) di SMAN 1 Gurah.
Kegiatan tahunan itu diselenggarakan untuk menyongsong perayaan tahun baru dengan kegiatan positif. Sebanyak 110 penegak mendapatkan materi tentang public speaking oleh penyiar Radio Kharisma FM Pare, manajemen risiko oleh Pelatih Kwarcab Kediri, dan malam harinya diisi talk show bersama kak Regina Nadya Suwono, anggota DPRD Kota Kediri termuda.
Peserta dibekali materi tentang retorika dalam berkomunikasi, yang harapannya dapat diterapkan di masing-masing gugusdepan. Peserta sangat antusias dan semangat dalam menyimak materi. Komunikasi interaktif mereka lakukan, usai pemaparan materi dari narasumber.
Tak hanya itu, peserta juga diberikan kesempatan berinteraksi dengan salah satu pengusaha sukses dan politikus ternama di Kota Kediri, kak Regina Nadya Suwono atau yang akrab disapa kak Rere.
Pihaknya menyampaikan kiat-kiat sukses untuk anak muda dan cara mengelola diri untuk menyongsong masa depan cerah.
Andalan Cabang Kwarcab Kediri, Kak Drs. Sidik Purnomo, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi MCB tahun ini. Pihaknya berharap ke depannya kegiatan ini lebih eksis dan dapat ditambah waktu pelaksanaannya.
“Kegiatan ini sangat keren. Di saat banyak orang yang merayakan tahun baru dengan hura hura. Tapi di pramuka, dirayakan dengan kegiatan positif. Ke depan, nanti bisa ditambah harinya menjadi tiga hari atau empat hari,” tuturnya.
“Apalagi narasumbernya keren-keren, tentunya dapat memberikan materi dan inspirasi untuk adik-adik sekalian. Ikuti dengan baik dan maksimal. Terapkan di gugusdepan adik-adik. Semoga sukses selalu,” imbuh kak Sidik.
Ketua DKC Kediri, kak Muhammad Sirojul Munir Maulana mengatakan bahwa MCB ini merupakan salah satu sarana untuk memupuk keakraban antar dewan ambalan se-Kediri.
“MCB ini ada setiap akhir tahun. Selain berkegiatan, kita juga dapat menyambung tali persaudaraan sesama dewan ambalan se-Kediri,” katanya.
Menurut kak Munir, MCB ini sedikit berbeda, karena tahun sebelumnya dilaksanakan tersebar di empat titik, namun tahun ini digelar secara terintegrasi atau terpusat.
“Iya, karena tahun sebelumnya masih pandemi jadi harus terpisah-pisah. Sedangkan, tahun ini kita pusatkan di satu titik,” tandasnya.
Silvi Nuryana
Redaktur : Humas Kwarda Jatim
Kwarcab kediri makin eksis