Trenggalek – Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak H. M. Arum Sabil, S.P., S.H. menyebutkan bahwa Jawa Timur menjadi saksi lahirnya sejarah dan tokoh-tokoh besar Gerakan Pramuka.
Hal tersebut diungkapkan Kak Arum Sabil saat pembukaan Raimuka ke-14 tahun 2023 di Pantai Prigi, Trenggalek pada Jumat (17/11/2023) malam. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 1.500 pramuka penegak-pandega.
“Bicara Gerakan Pramuka Indonesia, tidak bisa lepas dari Gerakan Pramuka Jawa Timur. Gerakan Pramuka Jawa Timur merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Gerakan Pramuka Indonesia,” katanya.
Kak Arum Sabil menyebut istilah Raimuna pertama kali digunakan saat Raimuna Nasional ketiga yang berlangsung di Karangkates, Malang, Jawa Timur. Perkemahan tersebut digelar pada 14 hingga 24 September 1976.
“Di sinilah, di Jawa Timur, nama Raimuna itu pertama kali dipakai dalam kegiatan besar Pramuka Indonesia,” lanjut Kak Arum Sabil.”
Di Jawa Timur jugalah pada tanggal 18 Juni sampai 29 Juli 1978 dilaksanakan Perkemahan Wirakarya Nasional dan Perkemahan Wirakarya Asia yang pertama,” pengusaha asal Jember ini menambahkan.
Bahkan, kata Kak Arum Sabil, pada tahun 1993, juga berlangsung Perkemahan Pramuka Wirakarya Sedunia Pertama (The First World COMDECA) di Jawa Timur. Tepatnya di Desa Lebakharjo, Malang pada tanggal 27 Juli sampai 7 Agustus 1993.
“Banggalah menjadi Pramuka Jawa Timur, karena di sinilah lahir sejarah-sejarah besar Gerakan Pramuka. Banggalah menjadi Pramuka Jawa Timur, karena di sinilah banyak tokoh besar bangsa dilahirkan,” jelas Kak Arum Sabil.
“Tokoh bangsa yang mempersatukan bukan menyingkirkan, membina bukan membinasakan, merangkul bukan menyingkur, mendewasakan bukan mengkerdilkan,” tandasnya.
Sementara, hadir dalam kegiatan ini Gubernur Jawa Timur, Kakak Khofifah Indar Parawansa, Bupati Trenggalek, Kepala OPD Jawa Timur dan Forkopimda Trenggalek, Pengurus Kwarcab Se Jatim, Kwarran se Trenggalek, Gugusdepan se Trenggalek. (*ketik)
Humas Kwarda Jatim