Banyuwangi – Saka Wanabakti Pangkalan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sroyo, BKPH Rogojampi, KPH Banyuwangi Barat, mengadakan kegiatan pelatihan konservasi tanah dan air.
Materi pelatihan disampaikan di gedung SMA Negeri 1 Genteng pada Selasa sore (16/1/2024). Sebanyak 13 anggota Saka Wanabakti, yang menjabat sebagai Pemimpin Krida dan Wakil Pemimpin Krida, mengikuti pelatihan yang dipandu oleh instruktur Saka dari Kantor Cabang Dinas Kehutanan wilayah Banyuwangi.
Peserta berasal dari berbagai sekolah di kota Genteng, termasuk SMAN 1 Genteng, SMK Muhammadiyah 1 Genteng, SMK Ibnu Sina Genteng, SMA Taman Siswa Genteng, dan SMK Darul Anwar.
Kak Iyis Puji Lestari, instruktur saka, menjelaskan pengertian konservasi tanah dan air. Menurutnya, konservasi tanah dan air adalah upaya untuk memelihara dan melestarikan tanah dan air agar tetap berfungsi secara optimal.
“Ada tiga teknik konservasi tanah dan air, yaitu teknik grass strip, DAM penahan, gully plug, dan sumur resapan air,” katanya.
Kak Iyis berpesan, anggota Saka Wanabakti diharapkan bisa melakukan aksi penanaman pada lahan yang gundul sehingga bisa mencegah terjadinya erosi.
Aksi penanaman ini, imbuh Kak Iyis, bisa dilakukan secara mandiri maupun berkelompok.
Sementara itu, Kak Amanda Aprilita, Wakil Pemimpin Krida Binawana, mengatakan bahwa tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Saka Wanabakti dalam bidang konservasi tanah dan air.
“Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran anggota Saka Wanabakti akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Menurut Kak Amanda, rencananya akan diadakan latihan Saka yang melibatkan seluruh anggota Saka Wanabakti di pangkalan RPH Sroyo.
“Tempat latihan akan diselenggarakan di kawasan hutan dengan harapan agar lebih menarik dan nyaman,” pungkasnya. (*Indriani)
Humas Kwarda Jatim
