Mojokerto – Dalam rangka meningkatkan keterampilan kepelatihan dalam mengembangkan pendidikan kepramukaan di Jawa Timur, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (TOT) Pelatih Pembina Pramuka Se-Jawa Timur pada 1-2/7/2024 bertempat di Waroeng Desa Trawas, Mojokerto.
Kegiatan ini diikuti oleh 112 utusan 38 Kwarcab se-Jawa Timur yang terdiri dari Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Cabang (Kapusdiklatcab) dan Pelatih cabang.
Kegiatan TOT yang diikuti pelatih ini bertujuan menjaga konsistensi dan komitmen untuk membangun pramuka kreatif, pramuka produktif, dan pramuka inovatif. Ini sangat penting karena Pelatih Pembina Pramuka merupakan salah satu penjaga marwah pendidikan kepramukaan.

Gerakan Pramuka Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generassi yang lebih baik, sanggup bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional. Dalam pelaksanaannya diperlukan dukungan orang dewasa.
Kegiatan dibuka oleh Kak Dr. H. Akh. Jazuli, S.H., M.Si. Waka Humas, Abdimas, dan Lingkungan Hidup, didapmingi Kak Bambang SW Waka Binawasa, andalan, dan perwakilan Dispora Jatim.
Dalam sambutannya Kak Jazuli menyampaikan bahwa Pelatih Pembina Pramuka Jawa Timur harus menjaga komunikasi organisasi.
“Dalam pertemuan luar biasa ini, saya mengajak kakak semua untuk memompa semangat kita, dengan pertemuan ini akan meningkatkan motivasi, sebab orang walaupun ahli pramuka tapi kalau tidak pernah bertemu, semangat pelatih akan semakin redup”kata Kak Jazuli.

“Tapi kalau sering bertemu, saling asah, saling asih, saling asuh, sehingga ada dinamika, komunikasi, hingga kolaborasi diantara kita tentu dapat menjadi tolak ukur kemajuan Gerakan Pramuka”pungkasnya.
Selanjutnya Kak Jazuli menyampaikan tupoksi anggota dewasa sebagai pembina pramuka perlu meningkatkan kemampuan diri.
“sebagai anggota dewasa dalam Gerakan Pramuka, kakak mempunyai tugas sesuai dengan fungsinya dalam penyelenggaraann pendidikan kepramukaan. Anggota dewasa diharapakn selalu dapat meningkatkan kemapuan dirinya antara lain melalui pendididikan dan pelatihan”papar Kak Jazuli.
Kak Jazuli berpesan dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan, Pelatih dan Pembina memegang dasar dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, salah satunya keputusan Nomor 48 Tahun 2018 tentang sistem pendidikan dan pelatihan kepramukaan yang wajib menjadi pedoman dan kurikulum pendidikan dan pelatihan yang harus dijadikan acuan bagi semua penyelenggara pendidikan dan pelatihan dari tingkat nasional hingga gugus depan.

Berdasarkan pengamatan dan fakta yang ada selama ini beberapa temuan yang perlu diperhatikan: Sidikat kepramukaan belum dipakai secara utuh sebagai acuan pada pelaksanaan kursus di kwartir sehingga pada pelaksanaan tidak sama disetiap kwartir. Model Kepelatihan setiap pelatih berbeda-beda berdasarkan persepsi masing-masing sehingga muncul perbedaan kwalitas meskipun dari kursus yang sama
Selain itu Pola Kursus yang dijalankan belum mencerminkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Masih terjadi penyelenggaraan kursus yang terpisah-pisah antara materi kursus yang satu dengan materi kursus yang lain. Sajian materi dalam sebuah kursus masih sering tumpang tindih kerena materi tidak tertata secara segmentatif.
Disamping itu Lulusan kursus dipandang belum mampu menerapkan dengan benar dan baik sesui harapan. Metode kepelatihan tidak menggunkan pendekatan proses belajar yang cocok untuk orang dewasa (andargogi) dan masih menggunakan cara belajar anak-anak (pedagogi).
Persoalan-persoalan diatas ini masih menjadi penghalang perkembangan pendidikan kepramukaan dan perlu diatasi. Sehingga dalam kegiatan selama dua hari kedepan akan dipecahkan berbagai alternatif solusi persoalan tersebut.
Humas Kwarda Jatim