Jakarta – Hari ke tiga Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penulisan Buku Sejarah Kepanduan Daerah, peserta diajak berkunjung ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Untuk menuju kesana, peserta naik LRT dari stasiun Harjamukti menuju stasiun Setiabudi, berdesakan penuh penumpang karena memang berangkat pagi-pagi.
Usai dari Stasiun Setiabudi, peserta naik Bis Trans Jakarta menuju Balai Kota selanjutnya langsung ke Perpustakaan dengan total 24 lantai ini dinobatkan sebagai Perpustakaan tertinggi di Dunia.

Sesampainya di Peepustakaan, pustakawan menjelaskan Musium Literasi yang terdiri dari ruang aksara, ruang media, ruang membaca peristiwa, dan ruang perpustakaan.
Ruang Aksara menampilkan perkembangan tulisan di Indonesia yang berkaitan erat dengan sejarah dan peradaban bangsa. Terdapat TV multimedia interaktif mengenai tiga gelombang peradaban asing yang mempengaruhi tradisi tulis di Indonesia.

Pada perkembangannya terjadi pula proses asimilasi dengan bahasa-bahasa lokal di Nusantara sehingga menghasilkan bentuk dan sistem aksara yang unik. Hingga akhirnya kita memiliki keberagaman tradisi penulisan aksara daerah yang kaya seperti: Batak, Bugis, Rejang, Lampung, Sunda, Jawa, Jawi, dan banyak lagi.
Selanjutnya peserta Bimtek dibawa ke ruang media. Ruang Media menghadirkan berbagai jenis alat dan media tulis di Indonesia yang tertuang dalam naskah-naskah kuno peninggalan leluhur. Media tulis diolah dari bahan-bahan yang tersedia di alam sekitar, seperti bambu, daun lontar, daun gebang dan daluang.

Bahan bahan tradisional ini membuktikan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Pada ruangan ini terdapat artefak dan film dokumenter yang membahas mengenai daluang, bahan media tulis asli Indonesia.

Kunjungan dilanjutkan ke Ruang Peristiwa Membaca yang menghadirkan aktivitas peristiwa membaca dari zaman ke zaman melalui ilustrasi yang digerakkan oleh teknik proyeksi video mapping. Dalam ilustrasi tersebut diceritakan bagaimana karya-karya tulis dihasilkan untuk dibaca atau dibacakan di depan khalayak, ditularkan dari individu ke individu, dari kelompok ke kelompok, dari generasi ke generasi Bagaimana ‘bacaan-bacaan’ itu dipatrikan dalam batu, disenandungkan di hadapan banyak orang, didiktekan sampai dibaca dalam hati. Pada ruang ini pun terdapat video animasi mengenai pengaruh membaca terhadap struktur otak manusia.
Masih di lantai dasar, peserta masuk di Ruang Perpustakaan, yang menghadirkan gambaran mengenai fungsi Perpustakaan sebagai media pengumpulan dan pengelolaan ilmu pengetahuan. Baik perpustakaan yang lahir dengan bentuk konvensional yang direpresentasikan melalui artefak-artefak buku, maupun perpustakaan bergerak yang direpresentasikan melalui Sepeda Pustaka Interaktif serta film dokumenter mengenai pergerakan Perpustakaan Komunitas di daerah. Tujuannya sama, untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salah satu peserta bimtek Kak Iwan Wahyu Widayat utusan Kwarda Jatim yang antusias dalam menjelajahi Perpustakaan Nasional. Kak Iwan mengatakan perpustakaan Nasional sangat canggih dan modern.
“Perpustakaan Nasional gedung baru ini lebih modern dan canggih dari yang di Salemba, sehingga lebih memudahkan akses pengunjung terhadap koleksi-koleksi pustaka, karena bisa diakses secara digital. Saya sudah menjadi anggota dari perpustakaan ini pada 2018, tepatnya setahun setelah diresmikan, dan telah banyak menanfaatkan fasilitas akses secara remote dari Surabaya, sangat mudah dan cepat”kata Kak Iwan yang sehari-hari bekerja sebagai Dosen Fakultas Psikologi UNAIR Surabaya.

“Harapan saya, kecanggihan teknologi dan kemudahan akses ini dapat dimanfaatkan oleh para Pramuka Jatim utk memperkaya literasi, terutama menyangkut sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan bagi penulisan sejarah lokal Gerakan Pramuka, di tingkat Daerah maupun Cabang”pungkasnya.
Seluruh peserta Bimbingan Teknis Penulisan Buku Kepanduan Daerah Tingkat Nasional menjelajahi seluruh area Perpustakaan Nasional, mendapatkan berbagai pengalaman, bahkan hampir seluruh peserta mendaftarkan diri dan mendapatkan kartu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Pusdatin Kwarda Jatim