Kota Malang kembali menegaskan dirinya sebagai kota edukasi dan pembinaan karakter nasional. Dalam Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) yang digelar Pusdiklatda Kwarda Jawa Timur, mulai 29 Juni sampai 5 Juli 2025. Sebanyak 64 peserta dari berbagai penjuru Nusantara dan luar negeri berkumpul untuk satu semangat, membentuk calon pelatih Pramuka masa depan.
Menurut laporan Ketua Panitia, Kak D. Endik Iswanto, peserta yang hadir berasal dari Kwarcab dalam Jawa Timur diantaranya Surabaya, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Kediri. Blitar, Lamongan, Sampang, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Madiun.
Sedangkan dari Kwarcab luar Jatim, yaitu Aceh Tengah. Samarinda, Bontang. Tanah Laut, Sambas, Deli Serdang, Medan, Dharmasraya, Jambi, Tanjung Jabung Timur. Merangin, Tanggamus, Lampung Tengah, Berau, Kota Batam, Kota Jayapura dan KBRI Kuala Lumpur.
Acara pembukaan berlangsung dengan suasana khidmat, diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan hymne “Satya Darma Pramuka,” serta penyematan tanda peserta dan penyerahan Pataka Pusdiklatda.
Upacara tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting Gerakan Pramuka, antara lain, Ketua Kwartir Cabang Kota Malang Kak Drs. Heri Sunarko, M.Si, Kapusdiklatda Argasonya Kwarda Jatim Kakak Indawan Setyono Hady, S.Pd, MM, Waka Kwarcab Kota Malang Bidang Binawasa Kak Dra. Esni Triaswari, M.Si, Kapusdiklatcab Witaraga Kwarcab Kota Malang Kakak D. Endik Iswanto, S.Pd, dan Ketua Kwarcab Bontang.
Selain itu Pimpinan Kursus KPD Argasonya: Kakak Dr. Sunyoto, M.Si dan tim pelatih diantaranya, Kak Farida, Kak Nurhayati, Kak Anang Purwinto, Kak Hardjito, Kak Nurmawati, dan Kak Hendi, panitia dan seluruh peserta kursus.
Dengan keberagaman asal peserta dan hadirnya tokoh-tokoh inspiratif, KPD tahun ini menjadi simbol kolaborasi dan sinergi untuk menyiapkan pelatih-pelatih masa depan yang bukan hanya andal, tapi juga berkarakter.
Dalam sabutanya sebelum membuka secara resmi Ketua Kwarcab Kota Malang Heri Sunarko, bercerita tentang kondisi kota Malang dan meberikan motivasi dengan yel-yel serta pantun. Selain itu ia berharap, peserta bisa menyeauaikan dengan lingkungan pondok tempat menempa ilmu dalam KPD kali ini ditempa.
Seusai upacara pembukaan Kapusdiklatda Kak Indawan langaung memberikan arahan, pertama mengucapkan terima kasih pada tuan rumah Kota Malang. “Gak salah kalau Malang dipilih, boos,” ungkapnya penuh semangat.
Ia menegaskan pentingnya perubahan cara pandang: dari pembina gugusdepan menjadi pelatih yang berpikir analitis, visioner, dan solutif.
“Pelatih tidak harus berdiri di kelas. Siapa pun yang mampu menjawab pertanyaan tentang kepramukaan dengan jelas, adalah pelatih. Pelatih adalah analis, pembimbing, pengawas, dan penulis ide-ide kebangsaan. Pelatih adalah maha guru,” tuturnya mantap. (KTJ)
Pusdatin Kwarda Jatim