KOTA MADIUN – Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Madiun mewujudkan Tri Satya butir ke 2 yang berbunyi “Menolong Sesama Hidup dan Ikut Serta Membangun Masyarakat” serta pengamalan sila Dasa Dharma ke-5 yang berbunyi “Rela Menolong dan Tabah”, dengan melakukan program Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di 4 Rumah yang tersebar di Kecamatan Kartoharjo, Taman, dan Manguharjo. Kegiatan ini menjadi pokok utama dalam Perkemahan Wirakarya Jawa Timur Tahun 2025 Tahap 2 Zona 3 Kota Madiun.
Opening Ceremony digelar pada Senin, 30 Juni 2025 di Lapangan Demangan JI.Nitikusumo RT.16/RW.06, Kel.Demangan, Kec. Taman, Kota Madiun. Lokasi tersebut juga bertepatan dengan kediaman Bapak Katejo, salah satu penerima dalam program Pemugaran RTLH Kota Madiun. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Walikota Madiun Dr. Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd. selaku Kamabicab Gerakan Pramuka Kota Madiun. “Maka Khususnya jiwa pramuka mulai dari awal. Jiwa pramuka yang sudah dimiliki rasa tanggung jawab, jiwa kemanusiaan dikedepankan. Kita punya tantangan dan punya kelebihan. Harus membantu yang mengalami kekurangan dan Mungkin ada rumah yang tidak layak tolong segera disampaikan.” Ujarnya.
Selain di rumah Bapak Katejo, terdapat 3 rumah lainnya yang tersebar di Kartoharjo dan Manguharjo. Rumah kedua adalah milik Ibu Indah Yani yang juga berada di Jl. Nitikusumo. Rumah ketiga berada di Jl. Urip Sumoharjo No.5, Kel. Manguharjo, Kec. Manguharjo dengan pemilik bernama Ibu Dian Dwi Martiningsih. Dan terakhir milik Ibu Satiyem yang terletak di Jl. Pawang Sakti, RT.07/RW.03, Kel.Tawangrejo.
Sebelum proses pemugaran berlangsung dibutuhkan survei internal Kwartir Cabang yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2025. Survei ini dilakukan oleh Ketua, Andalan, DKC, dan Staf Kwarcab. Tak hanya itu, pada tanggal 23 Juni 2025 juga dilakukan survei bersama Kwatir Daerah Jawa Timur yang dihadiri oleh Ka. Kwarcab, Andalan Kwartir Cabang, Dewan Kerja Cabang, Dinas Perumahan dan Permukiman, Kwartir Daerah Jawa Timur, Kelurahan, Ketua RT/RW setempat. Kegiatan ini melibatkan 43 anggota Penegak dan Pandega, yang terdiri dari 16 pangkalan SMA/K Negeri dan Swasta, serta 1 Perguruan Tinggi.
Walikota Madiun selaku Kamabicab mengatakan untuk mendorong agar kegiatan kepramukaan tidak hanya bersifat formalitas, tetapi harus membawa dampak nyata bagi masyarakat. “Tolong pramuka punya tempat untuk ketahanan pangan. Itu justru membantu orang yang mengalami kekurangan. Dan yang kedua tolong pramuka punya tanggung jawab. Jangan hanya formalitas, tapi tidak membawa hasil kemanusiaan dan tidak membawa hasil bantuan kesinambungan”
Hal ini menunjukan bahwakehadiran Pramuka mampu mengimplentasian nilai-nilai Dasa Dharma serta membuatnya hidup nyata di tengah masyarakat.
Lewat semangat gotong royong, kolaborasi lintas sektor, dan keterlibatan dari generasi muda, Pramuka Kota Madiun menunjukkan kepedulian sosial bisa dimulai dari tindakan kecil. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa kepedulian dan gotong royong dalam jiwa anggota Pramuka di Kota Madiun. Tentunya hal tersebut akan berdampak baik pada lingkungan sekitar, khususnya di Wilayah Kota Madiun. (*red)
Pusdatin Kwarda Jatim