ARTIKEL PRAMUKA

Opening WMSJ 2025 Malam Ini: 15 Ribu Pramuka dari Berbagai Negara Deklarasikan Pesan Perdamaian Dunia

JAKARTA– Akhirnya tiba juga. Malam ini, World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 akan resmi dibuka dengan sebuah prosesi bersejarah: deklarasi perdamaian dunia melalui doa bersama dan penandatanganan petisi perdamaian.

Ketua Panitia WMSJ, Aditya Warman, menyebut lebih dari 15 ribu pramuka dan pembina dari seluruh Indonesia dan 16 negara akan terlibat dalam momentum bersejarah tersebut.

“Dunia dan Indonesia tidak sedang baik-baik saka. Doa bersama ini akan menjadi simbol persatuan antara ulama dan umara. Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa jambore pramuka Muslim ini membawa misi perdamaian global,” ujar Aditya dalam keterangan pers, Selasa (9/9).

Selain peserta pramuka dan pimpinan pondok pesantren, sejumlah tokoh nasional juga akan menghadiri pembukaan, di antaranya Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, serta para Pimpinan Pondok Modern Gontor juga lengkap hadir, seperti KH Hasan Abdullah Sahal, KH Amal Fathullah Zarkasyi, KH Akrim Mariya, KH Hamid Fahmi Zarkasyi, dll.

Kehadiran mereka menjadi penegas bahwa pesan damai dari Cibubur malam ini bukan hanya suara pramuka, tetapi juga suara bangsa yang lahir dari Bumi Darussalam Gontor.

Seremoni akan diisi dengan doa lintas tokoh, penandatanganan petisi damai, serta ikrar bersama untuk menjadikan pramuka Muslim sebagai inisiator perdamaian dunia.

Aditya menjelaskan, pesan damai ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan Indonesia sebagai pionir perdamaian global.

“Kami ingin menginisiasi pesan damai di tengah dunia yang diliputi konflik, ketidakpastian ekonomi, dan eskalasi politik. Dari Cibubur, kami kirimkan harapan akan perdamaian,” jelasnya.

Menurut Aditya, kekuatan pesan damai WMSJ terletak pada keragaman pesertanya. Perwakilan dari berbagai latar belakang dan negara akan membawa pulang nilai-nilai perdamaian ke lingkungan masing-masing.

“Setiap individu memiliki kewajiban untuk berdakwah di lingkungannya. Dengan pengalaman ini, kami berharap peserta menjadi agen perubahan dan pembawa kedamaian di komunitasnya,” tegasnya.

Pusdatin Kwarda Jatim

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts