Pramuka madrasah wilayah kerja Madiun putra memenangi Perkemahan Pramuka Madsarah Provinsi Jawa Timur 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia Provinsi Jawa Timur, 27-29 Maret 2017 di Trawas, Mojokerto. Mereka akan mewakili Jawa Timur pada Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) 2017 di Bangka Belitung, 15-20 Mei 2017.
Uniknya, tim putra Pramuka madrasah wilayah kerja Madiun ini terdiri dari 8 orang Pramuka Penegak Gugusdepan pangkalan Madrasah Aliyah (setingkat SMA) dari beberapa kota/kabupaten di wilayah kerja Madiun. Merekaterdiri dari 1 orang dari Kabupaten Pacitan, 1 orang dari Kabupaten Madiun, 2 orang dari Kota Madiun, dan 4 orang dari Kabupaten Ngawi.
Ialah Kak Imron Rosidi, pembina pendamping yang berhasil menyiapkan tim ini sehingga menjadi yang terbaik diantara 6 tim dari wilayah kerja lainnya di Jawa Timur.Mengenai keberhasilannya menyiapkan tim putra sehingga menjadi juara pada Perkemahan Pramuka Madrasah Provinsi Jawa Timur 2017 lalu, Kak Imron menjelaskan bahwa kuncinya pada kepercayaan.
“Kami mencari Pramuka Penegak yang cepat belajar. Insya Allah anggota tim kami seperti itu,” kata Kak Imron yang lahir di di Madiun, 21 Agustus 1984 ini. Dia menyadari bahwa anggota timnya adalah anggota muda Pramuka pilihan dari masing-masing madrasah. Sehingga hanya perlu memberikan motivasi dan kepercayaan lebih kepada mereka. Secara teknis juga terkendala jarak.
Secara materi mungkin tidak mengalami kendala berarti. Sebab, masing-masing peserta adalah Pramuka Penegak terbaik dari masing-masing MAN (Madrasah Aliyah Negeri). “Namun menyatukan keakraban dan hati antar peserta membutuhkan strategi tersendiri. Semoga sukses di PPMN 2017,” lanjut Kak Imron.
Menurut mantan ketua koordinator Gugus Depan di MTs-MA Al-Islam Ponorogo periode 2001-2001 ini, tipe anggota timnya adalah orang yang tidak suka ditekan. “Sehingga kita tidak banyak memberikan tekanan. Karena tipikal seperti itu, semakin ditekan malah nglokro (lelah atau tak bersemangat). Yang penting mereka kita ajak fair dan memahami kepentingan satu sama lain. Baik kita selaku pembina dan mereka selaku peserta,” ujar Kak Imron.
Dia menyadari bahwa banyak persiapan untuk menuju PPMN 2017. “Perjuangan menuju PPMN 2017 melibatkan sumber daya yang cukup besar. Peserta kita ajak menyadari
hal tersebut dan berusaha maksimal untuk menjadi yang terbaik agar bisa membanggakan pihak-pihak yang terlibat dan berkontribusi.” ujar pembina Gudep Pangkalan MAN 2 Kota Madiun dan pelatih Kwarcab Kota Madiun ini.
Strategi penataan formasi peserta lomba dan pelatih terus dilakukan menuju PPMN 2017. “Mata lomba individual pesertanya tidak diikutkan yang lomba kelompok. Pelatih juga kita evaluasi. Yang kewirausahaan khusus kita tambahkan dari Magetan. Pelatih bahasa Inggris jadi 2 orag yang sudah pengalaman juara nasional,” terang Kak Imron yang pernah mengikuti Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) 2014 yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini.
Pemusatan latihan atau training center (TC) juga dilakukan menyongsong PPMN 2017. “Kami lakukan TC per lomba sendiri-sendiri. TC tari dilaksanakan 2 hari di Kabupaten Madiun. TC kewirausahaan dilaksanakan 2 hari di Magetan. TC short movie dilaksanakan di Ngawi,” tutur Kak Imron. (roni)